Rabu, 04 September 2019

Pilih Diskon atau Harga Normal?




Diskon atau potongan harga dapat memberikan magnet bagi orang yang berada di sekitarnya. Diskon dapat membuat mereka yang sebelumnya hanya berniat window shopping menjadi benar-benar shopping. Daya tarik diskon sedemikian dasyat sehingga kadang sampai rumah kita menyesali apa yang kita beli karena ternyata tidak sesuai harapan bahkan ternyata tak begitu diperlukan. Untuk itu mari kita telaah mengenai diskon-diskon yang banyak ditawarkan agar kita bisa berfikir lebih jernih saat memutuskan untuk membeli barang yang didiskon.

  1. Diskon Bersyarat
Diskon ini biasanya banyak kita jumpai di minimarket dan supermarket. Seperti halnya yang saya alami pada suatu hari berbelanja di sebuah minimarket. Saat saya membayar di kasir, petugas kasir menawarkan penebusan Rp 5.000 untuk sebatang coklat yang harga normalnya Rp 13.600 karena total belanjaan saya mencapai Rp 50.000. Secara sekilas kita mengira bahwa potongan harga yang kita peroleh sebesar Rp 13.600 - Rp 5.000 = Rp 8.600  adalah 63% dari Rp 13.600. Padahal sebenarnya kita tidak memperoleh diskon sebesar itu, karena jika belanja kita tidak mencapai Rp 50.000 tidak dapat menebus coklat tersebut seharga Rp 5.000 tapi tetap harga normalnya, yaitu Rp 13.600. Dalam menghitung potongan secara keseluruhan harusnya menghitung semua total belanjaan kita karena dijadikan syarat untuk memperoleh diskon, yaitu:

Total belanja = Rp 50.000 + Rp 5.000 = Rp 55.000
Penghematan = Rp 8.600 = 15% dari Rp 55.000

Jadi penghematan sebenarnya yang kita peroleh hanya 15% bukan 63% seperti yang dipersepsikan kebanyakan orang.

  1. Diskon Ganda
Diskon ini biasanya banyak kita jumpai di departement store dan toko-toko baju di mall. Suatu saat saya pergi ke sebuah mall, dan langkah saya terhenti di depan sebuah departement store karena melihat tulisan “Diskon 40% + 30%”. Yang terlintas di benak saya saat itu adalah besarnya diskon yang diberikan oleh toko karena secara kasat mata diskon seolah-olah 70%. Mari kita cek apakah diskon yang kita persepsikan benar-benar sebesar itu?

Diskon 1 (harga asli 100%)
= 100% X 40% = 40%

Diskon 2 (harga setelah diskon 1 = 100% - 40% = 60%)
= 60% X 30% = 18%

Total diskon = 40% + 18% = 58%
Jadi yang secara kasat mata seolah-olah diskon sebesar 70% sebenarnya hanya sebesar 58%. 

Contoh: Misalkan saja saat itu saya membeli kemeja wanita dengan harga normal Rp 100.000. Mari kita hitung jumlah potongan harganya.

Diskon 1 = Rp 100.000 X 40%= Rp 40.000
Harga kemeja setelah diskon 1 = Rp 100.000 - Rp 40.000 = Rp 60.000

Diskon 2 =Rp 60.000 X 30%= Rp 18.000
Harga kemeja setelah diskon 2   = Rp 60.000 - Rp 18.000 = Rp 42.000

Jadi harga kemeja wanita di atas setelah mendapatkan diskon total sebesar Rp 42.000, penghematan atau diskonnya sebesar Rp 58.000 atau 58% dari Rp 100.000. Dalam kasus ini kita tetap diuntungkan dengan adanya penghematan sebesar 58%, tapi bukan 70% seperti yang dipersepsikan kebanyakan orang.

  1. Diskon Bertahap
Diskon ini biasanya banyak kita jumpai di departement store, toko-toko baju di mall, minimarket dan supermarket. Misalkan saja sebuah toko menawarkan diskon seperti berikut:
Pembelian ke 1: diskon 30%
Pembelian ke 2: diskon 60%

Sekilas tawaran diskon di atas terlihat 90%. Mari kita hitung, berapa sebenarnya potongan harga yang kita peroleh? Untuk mempermudah perhitungan coba kita aplikasikan pada contoh seperti pembelian kemeja wanita sebelumnya. Telah diketahui kemeja wanita dengan harga normal Rp 100.000. Mari kita hitung jumlah potongan harganya.

Pembelian ke 1
Harga normal = Rp 100.000
Diskon 30% = Rp 30.000
Harga setelah diskon = Rp 70.000

Pembelian ke 2
Harga normal = Rp 100.000
Diskon 60% = Rp 60.000
Harga setelah diskon = Rp 40.000

Total diskon = total penghematan = Rp 90.000 = 45% dari harga normal secara keseluruhan Rp 200.000.

Jadi harga kemeja wanita di atas setelah mendapatkan diskon total sebesar Rp 110.000, penghematan atau diskonnya sebesar Rp 90.000 atau 45% dari Rp 200.000. Dalam kasus ini kita tetap diuntungkan dengan adanya penghematan sebesar 45%, tapi bukan 90% seperti yang dipersepsikan kebanyakan orang.


Semua perusahaan pasti mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Dalam mencapai target keuntungan yang diinginkan setiap perusahaan mempunyai strategi pemasaran, salah satunya adalah memberikan diskon kepada konsumen. Sah-sah saja mereka membuat program untuk menarik konsumen agar membeli produknya. Hanya saja kita sebagai konsumen sendiri yang harus jeli sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk yang telah didiskon tersebut, apakah kita benar-benar membutuhkannya? Jika memang tidak dibutuhkan sebaiknya kita tak perlu tergoda untuk membelinya. Beli saja  produk yang sedang dibutuhkan meskipun saat itu harganya normal atau tidak didiskon. *) By: Yunie Sudiro.


Referensi:
Ahmad Gozali (2005); Cashflow For Woman; Menjadikan Perempuan Sebagai Manajer  Keuangan Keluarga Paling Top; Penerbit Hikmah (PT Mizan Publika); Jakarta.

Tidak ada komentar: