Tampilkan postingan dengan label Keuangan Keluarga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keuangan Keluarga. Tampilkan semua postingan

Kamis, 17 September 2020

Pengetahuan Break Even Point (BEP) untuk Ibu Rumah Tangga


Topik ini terinspirasi dari curahan hati (curhat) seseorang tentang saudarinya yang tidak mempunyai perhitungan saat berjualan takjil. Pada bulan puasa Ramadhan banyak kita jumpai penjual makanan musiman. Makanan yang dijual biasanya takjil untuk berbuka puasa. Pada saat kondisi normal atau tidak pada masa pandemi virus Corona seperti sekarang, mereka menjajakan dagangannya di pinggir-pinggir jalan di tempat-tempat strategis dan keramaian. Maka dari itu kebanyakan para penjual makanan ini baru menjajakan dagangannya mulai sekitar jam 14.00 an.Tidak ketinggalan saudari yang diceritakan sebelumnya. Jajanan yang dijualnya selalu habis dengan cepat dibandingkan penjual-penjual di sekitarnya. Masih berdasarkan cerita seseorang tadi, hal tersebut karena jajanan yang dijualnya termasuk mempunyai rasa yang lumayan dan berukuran lebih besar dari umumnya. Hanya saja hasil yang didapat dari penjualan tersebut tidak begitu menguntungkan.


  1. Apa itu Break Even Point (BEP)

Break Even Point adalah titik impas. Secara sederhana, titik impas dapat diartikan kondisi saat tidak untung dan tidak rugi. Pada saat kita menjual sesuatu, baik itu berupa barang maupun jasa pastilah dengan tujuan mencari keuntungan.  Pada saat nilai keuntungan sama dengan RP 0 (nol Rupiah), inilah yang dimaksud dengan titik impas atau Break Even Point (BEP).

BEP dapat digunakan untuk menganalisis suatu keputusan mengenai berapa volume (jumlah) produk yang harus dibuat agar suatu proses pembuatan (produksi) menguntungkan. Analisis ini dibuat dengan mempertimbangkan biaya tetap, biaya variabel dan harga per unit produknya. Perhitungan tersebut dapat dilihat pada hubungan masing-masing variabel berikut ini.


Untung (profit) atau Rugi (loss) = Total Penerimaan - Total Biaya atau dinotasikan Z = TR - TC………………………………………………..(1)


Dengan melihat persamaan di atas, dapat disimpulkan bahwa:

Dikatakan untung jika total penerimaan lebih besar dari total biaya.

Dikatakan rugi jika total penerimaan lebih kecil dari total biaya.

Dikatakan impas (BEP) pada saat total penerimaan sama dengan total biaya.


Untuk memudahkan pemahaman dalam perhitungan, diberikan notasi berikut:

VC = Biaya variabel total

V = Biaya Variabel per unit

Q = Unit yang dihasilkan dan dijual

FC = Biaya tetap total

P = Harga jual per unit produk



Total Penerimaan (TR)

Total penerimaan diperoleh dari total hasil penjualan, yaitu perkalian antara jumlah unit yang dihasilkan atau dijual dengan harga jual per unitnya.


 TR = P*Q…………………………………………….…………………(2)


Total Biaya (TC)

Total Biaya diperoleh dari total biaya yang timbul selama memproduksi produk yang akan dijual yang terdiri dari total biaya tetap dan total biaya variabel.


 TC = FC + VC…………………………………………..………………(3)


Biaya tetap adalah biaya yang timbul dan jumlahnya tetap selama membuat/memproduksi unit yang akan dijual berapapun jumlahnya. Biaya variabel adalah biaya yang timbul selama membuat/memproduksi unit yang akan dijual dan jumlahnya dapat berubah sesuai jumlah unit yang diproduksi.


VC = V*Q …………………………………………………………………(4)


Titik Impas

Pada saat kondisi impas, keuntungan sama dengan 0 (Z = 0). Telah disebutkan sebelumnya bahwa kondisi ini total penerimaan sama dengan total biaya.


TR = TC = FC + VC…………………………………………….………..(5)


P*Q = FC + VC ……………………………………………….………….(6)


P*Q = FC + V*Q …………………………………………………………(7)


FC = P*Q - V*Q = Q (P-V)……………………………………………….(8)


P = (FC : Q) + V…………………………………………………………..(9)


Q = FC : (P-V)………………………………………………….………..(10)


Persamaan terakhir (10), dapat digunakan untuk menghitung berapa minimal volume (jumlah) unit produk yang seharusnya diproduksi agar bisa tercapai tingkat keuntungan yang dikehendaki dalam suatu periode tertentu. Agar lebih mudah diaplikasikan persamaan tersebut dapat diinterpretasikan adalah sebagai berikut:


Jumlah unit yang dihasilkan dan dijual diperoleh dengan cara membagi total biaya tetap dengan hasil pengurangan harga jual per unit produk dengan biaya variabel per unit produk.


  1. Contoh Sederhana Penerapan Analisis Break Even Point (BEP) Tradisional Pada Rumah tangga.

Seorang Ibu rumah tangga sudah sebulan berinisiatif menambah penghasilan keluarga dengan usaha menjual kue resep keluarga. Selama sebulan tersebut dilakukan evaluasi dan diperoleh data sebagai berikut:


  • Total Biaya tetap Rp 900.000
  • Total Biaya variabel Rp 1.920.000
  • Jumlah produk yang dibuat 120 pc
  • Total penerimaan Rp 2.400.000


Dengan menggunakan data di atas dapat dianalisis apakah proses produksi sudah menguntungkan atau belum. Selanjutnya kita dapat mengambil langkah jika ternyata usaha kita masih belum menguntungkan. Mari kita mulai menganalisis dengan menghitung total biaya yang timbul. Dengan menggunakan persamaan (3), diperoleh total biaya = Rp 900.0000 + Rp 1.920.000 = Rp 2.820.000.


Selanjutnya kita dapat memastikan apakah usaha kita sudah untung atau masih mengalami kerugian dengan menggunakan persamaan (1).


Untung atau rugi= Rp 2.400.000 - Rp 2.820.000 = -Rp 420.000 


Karena perhitungan tersebut hasilnya negatif, artinya total biaya yang dikeluarkan lebih besar dari penerimaan hasil penjualan. Kondisi ini berarti usaha penjualan kue resep keluarga masih rugi. Dengan demikian kita perlu langkah-langkah tertentu untuk membawa usaha tersebut ke arah yang lebih menguntungkan. Alternatif -alternatif yang mungkin dapat dilakukan adalah menurunkan total biaya tetap, menurunkan biaya variabel, menaikkan harga jual dan menaikkan volume atau jumlah unit yang dibuat/dijual. Berikut ini contoh jika kita menggunakan 2 (dua) alternatif yang terakhir.


Alternatif Menaikkan Harga

Pada contoh kasus ini, misalkan kita menaikkan harga. Dengan menggunakan persamaan (9), diperoleh harga jual per unit saat kondisi impas:


Harga jual = (Rp 900.000 : 120) + Rp 16.000 = Rp 23.500


Jika dilihat kembali pada data penerimaan sebesar Rp 2.400.000 dan jumlah penjualan sebanyak 120 pc, maka harga jual sebelumnya adalah Rp 20.000/unit. Seharusnya harga jual yang dipakai dengan kondisi pengeluaran yang terjadi, dinaikkan di atas  Rp 23.500 karena harga Rp 23.500 masih kondisi tidak untung dan tidak rugi. Langkah untuk menaikkan harga sendiri harus dibarengi dengan pertimbangan-pertimbangan lainnya.


Alternatif Menaikkan Volume atau Jumlah Unit yang Dibuat/Dijual

Dengan menggunakan persamaan (10), diperoleh jumlah unit yang dihasilkan dan dijual :



Q = Rp 900.000 : (Rp 20.000 - Rp 16.000) = 225 


Dengan melihat data sebelumnya, diketahui jumlah kue yang berhasil terjual sebanyak 120 pc. Jika ingin usaha tadi menjadi untung seharusnya membuat dan menjual lebih banyak dari 225 pc, karena  jumlah 225 pc masih kondisi tidak untung dan tidak rugi. Langkah ini juga tetap harus dibarengi dengan pertimbangan-pertimbangan lainnya, misalkan biaya-biaya yang timbul.



Pengetahuan tentang BEP dapat membantu para Ibu Rumah Tangga untuk dapat memperkirakan apakah masing-masing kebutuhan rumah tangga lebih menguntungkan jika dibuat sendiri atau harus membeli saja. Selain itu, para Ibu Rumah Tangga yang ingin menambah penghasilan keluarga dengan menjual barang atau jasa dapat memanfaatkan pengetahuan ini sebagai salah satu analisa agar mendapatkan keuntungan yang diinginkan. Dalam penerapan paling sederhana, persamaan-persamaan berupa rumus yang dicantumkan penulis dapat diabaikan. Dan yang terakhir, bagi yang belum mengenal pengetahuan akan hal ini dapat dijadikan sebagai penambah wawasan.*) By: Yunie Sudiro




Referensi:

  1. Sritomo Wignjosoebroto (1993); Pengantar Teknik Industri, Edisi Pertama; PT Widya Guna; Jakarta.
  2. Suad Husnan dan Suwarsono (1994); Studi Kelayakan Proyek, Edisi Ketiga; UPP AMP YKPN; Yogyakarta.

Selasa, 08 September 2020

Nilai Ekonomis Kencur Pada Rumah Tangga



Masih banyak dari kita yang tidak mengenal kencur, terutama yang tidak begitu terlibat urusan dapur. Meskipun pernah mendengar kata kencur, tidak menjamin mereka mengetahui benda mana yang disebut  sebagai kencur. Tidak sedikit pula yang belum bisa membedakannya dengan bumbu dapur yang berbentuk umbi lainnya, misalkan saja kunci. Untuk itu, ulasan berikut ini dapat membatu bagi yang ingin mengetahui tentang seputaran kencur.


  1. Kegunaan Kencur

Bagi yang tidak asing dengan kencur, kita semua mengetahui bahwa kencur merupakan salah satu bumbu dapur yang berbentuk umbi berukuran kecil. Oleh karena itu, sangat mudah kita mendapatkanya. Dimana ada penjual bumbu, biasanya kencur tersedia. Pada tukang sayur keliling biasanya menjual 1 (paket) bumbu dapur yang berisi lengkap di antaranya terdapat kencur. Istilah paket bumbu dapur tiap wilayah bisa berbeda-beda. Sepengetahuan Penulis di Surabaya dan sekitarnya istilah paket bumbu dapur di sebut “empon-empon”, di Semarang disebut “bumbu pawon”.

Mengacu pada postingan sebelumnya di tipscantikkesehatan.com,  selain sebagai bumbu dapur, kencur juga dapat dimanfaatkan sebagai jamu.


  1. Cara Menanam Kencur

Kencur adalah tanaman yang berkembangbiaknya menggunakan umbi. Jadi cara menanam kencur cukup dengan menyediakan umbi kencur. Kencur juga sangat mudah tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman kencur mempunyai daun berwarna hijau dan tumbuh menempel di tanah. Tanaman kencur juga dapat tumbuh di bawah pohon. Kita mengetahui biasanya tanaman susah tumbuh dibawah pohon karena terayomi dahannya. Tanaman kencur yang dimanfaatkan adalah umbinya, sehingga kita harus menggali tanah tepat dibawah tanaman untuk mengeluarkan umbi tersebut saat memerlukan atau memanennya.  Secara detail, cara menanam kencur dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Siapkan lahan untuk menanam, baik pada tanah langsung maupun pot.
  2. Membeli kencur di tempat penjual bumbu atau tukang sayur untuk dijadikan bibit.
  3. Gali tanah sekitar 2 (dua) cm, kemudian letakkan bibit kencur.
  4. Tutup kembali galian tanah berisi bibit kencur dengan tanah.
  5. Siram persemaian kencur setiap hari.
  6. Tanaman kencur mulai tumbuh ditandai dengan munculnya tunas dari umbi atau bibit yang dipendam.


  1. Tambahan penghasilan Dari Kencur

Selama masa pandemi virus Corona mengharuskan kita lebih paham akan dunia digital. Bagaimana tidak, untuk ikut serta mengurangi penyebaran virus Corona sedapat mungkin kita melakukan aktivitas dari rumah. Salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang dan membunuh kebosanan di depan monitor adalah berkebun dengan menanam kencur salah satunya. Hasil tanaman kencur dapat dijual berupa:

  1. Kencur segar
  2. Kencur kering
  3. Ramuan Bahan Jamu
  4. Minuman Kesehatan

Untuk skala kecil, memasarkan produk rumahan dapat dilakukan di lingkungan sekitar rumah dan teman. Biasanya kita tergabung group jual beli online di perumahan maupun teman-teman dari lingkungan lainnya. Kita dapat memanfaatkan media tersebut untuk menawarkan produk kita.



Kencur merupakan bumbu dapur yang dapat digunakan sebagai jamu. Pada masa pandemi virus Corona, kencur menjadi naik daun karena merupakan salah satu bahan jamu tradisional yang dianggap dapat menambah daya tahan tubuh. Melakukan budidaya kencur di lingkungan rumah serta membuat produk turunannya dapat menjadi prospek alternatif untuk mencari tambahan pendapatan keluarga. Hal ini dapat dilihat dari harga kencur  yang menjadi tinggi daripada waktu sebelumnya dan merupakan barang yang dicari saat ini.*) By: Yunie Sudiro


Jumat, 04 September 2020

Manfaat Ekonomis dan Non-Ekonomis Daun Suji Pada Rumah Tangga

Tanaman Daun Suji


Tanaman daun suji sangat mudah tumbuh di negara kita yang beriklim tropis.Tanaman ini banyak kita jumpai di rumah-rumah penduduk, biasanya digunakan sebagai tanaman hias atau pagar rumah. Di sisi lain tanaman rumahan ini juga termasuk tanaman yang bermanfaat, yaitu sebagai zat hijau pewarna makanan.


  1. Cara Menggunakan Daun Suji

Daun suji dalam rumah tangga biasanya digunakan untuk pewarna  hijau pada makanan, terutama untuk pembuatan kue tradisional. Kita semua pasti mengetahui bahwa penggunaan pewarna alami lebih sehat daripada penggunaan pewarna buatan. Ada 2 (dua) cara membuat pewarna hijau dari daun suji, yaitu ditumbuk dan diblender.


Cara membuat pewarna hijau dari daun suji dengan cara ditumbuk dapat mengikuti langkah berikut:

  1. Petik segenggam daun suji atau secukupnya.
  2. Cuci daun suji sampai bersih dari debu yang menempel.
  3. Masukkan daun suji ke dalam lumpang
  4. Tambahkan sedikit air matang atau mineral pada daun suji dalam lumpang
  5. Tumbuk daun suji dalam lumpang sampai hancur.
  6. Keluarkan tumbukan daun suji, lalu peras dan saring seperti santan.
  7. Pewarna hijau daun suji siap digunakan untuk campuran bahan makanan.


Sedangkan untuk cara membuat pewarna hijau dari daun suji dengan cara diblender dapat mengikuti langkah berikut:

  1. Petik segenggam daun suji atau secukupnya.
  2. Cuci daun suji sampai bersih dari debu yang menempel.
  3. Potong-potong daun suji lalu masukkan ke dalam blender.
  4. Tambahkan air matang atau mineral secukupnya pada daun suji dalam blender.
  5. Blender daun suji.
  6. Keluarkan hasil blenderan daun suji, kemudian saring dengan kain bersih.
  7. Pewarna hijau daun suji siap digunakan untuk campuran bahan makanan.


  1. Cara Menanam Tanaman Daun Suji

Selama ini saya belum pernah menemui daun suji diperjualbelikan. Jika kita memerlukan daun ini biasanya langsung memetik dari pohonnya. Karena tidak ada di pasar maupun supermarket, kita harus menanamnya atau minta pada tetangga atau teman yang memiliki tanaman ini. Menanam tanaman daun suji tergolong mudah, yaitu dengan cara setek batang. Kita mengetahui bahwa setek merupakan salah satu cara memperbanyak atau berkembang-biaknya tanaman dengan memisahkan  bagian tanaman baik itu batang, akar maupun daunnya. Setek batang berarti kita mengembang-biakkan tanaman tersebut dengan memotong batang dari tanaman induknya. 


Secara detail langkah berikut dapat dijadikan acuan untuk menanam tanaman daun suji:

  1. Cari tanaman daun suji sebagai induk yang akan diambil batangnya.
  2. Pilih salah satu batang yang akan dipotong.
  3. Potong batang tanaman daun suji sebagai bibit.
  4. Semaikan batang tanaman daun suji pada polybag atau langsung tanam pada tanah ditempat yang diinginkan. 
  5. Siram persemaian tanaman daun suji setiap hari. 


Jangan melakukan sentuhan pada batang tersebut saat melakukan persemaian agar persemaian tanaman berhasil ,yaitu ditandai dengan munculnya bakal daun baru. Jika bakal bakal daun sudah terlihat biasanya sudah tumbuh akar. Jika melakukan persemaian pada polybag, setelah tumbuh akar dapat mulai dipindah pada tempat yang diinginkan.


  1. Daun Suji Sebagai Unsur Kegiatan Ekonomi Keluarga

Dengan melihat kembali kegunaan daun suji di atas, tanaman ini dapat dikatakan sebagai salah satu unsur penggerak ekonomi keluarga jika dimanfaat dengan tujuan menambah penghasilan keluarga. Ada 2 kegiatan yang dapat menambah penghasilan keluarga dengan memanfaatkan tanaman daun suji, yaitu:

  1. Menjual makanan

Salah satu jenis makanan yang dapat dijual dengan memanfaatkan daun suji adalah kue-kue tradisional asli Indonesia.

  1. Menjual tanaman 

Dengan tidak tersedianya daun suji di pasaran membuat banyak orang yang senang memasak, terutama para wanita berkeinginan untuk memiliki tanaman yang satu ini. Karena menyemaikan tanaman ini butuh waktu, menjual tanaman daun suji yang siap tanam dapat menjadi alternatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan.



Tanaman daun suji dapat dijadikan sebagai pewarna makanan dan sebagai tanaman hias. Oleh karena itu, tanaman daun suji dapat dikatakan mempunyai nilai ekonomis dan non ekonomis. Nilai ekonomis yang dimaksud karena dapat menghasilkan uang jika dimanfaatkan untuk tujuan jual beli, sedangkan non ekonomis yang dimaksud adalah manfaat untuk kepentingan psikologis. Secara psikologis orang akan  merasa relaks dengan menikmati pemandangan yang bagus, termasuk adanya tanaman daun suji yang mungkin saja membuat sebuah halaman rumah menjadi  tampak hijau dan indah.*) By: Yunie Sudiro

Jumat, 28 Agustus 2020

Berkebun Di Sela-sela Work From Home (WFH)





Banyak sekali kegiatan yang dapat kita ciptakan dan lakukan di sekitar  rumah kita.  Kita semua tahu bahwa di beberapa bulan terakhir ini kita berada dalam situasi pandemi Corona. Situasi ini membuat kita  menghabiskan sebagian besar waktu kita hanya di sekitar rumah. Bagaimana tidak, sebagaian besar dari kita harus melakukan rutinitas, seperti bekerja, sekolah, kuliah dan melakukan kegiatan lainnya dari rumah. Ada kalahnya kita merasa bosan. Untuk itu, kita dapat menambah kegiatan yang dapat membunuh rasa bosan dan bermanfaat  serta dapat dilakukan di sekitar rumah. Salah satu dari kegiatan ini adalah berkebun.


  1. Media Tanam 

Kegiatan sederhana ini tidak memerlukan banyak modal. Kita cukup menyediakan media tanam dan tanaman serta perlengkapan bercocok tanam. Media tanam yang dimaksud adalah tempat untuk dimana tumbuhnya tanaman yang akan kita tanam. Umumnya tanaman yang kita tanam menggunakan media tanah karena unsur hara yang diperlukan tersedia di sana. Hal ini dapat kita sediakan di sekitar rumah, misalnya halaman rumah. Jika tidak mempunyai halaman, kita dapat memanfaatkan pot-pot yang diisi tanah dan humus.


  1. Memanfaatkan Lahan Di Sekitar Rumah

Lahan yg tersisa dari bangunan rumah dapat kita manfaatkan untuk menanam tanaman. Jika luasan tanah memungkinkan, kita tetap dapat memiliki taman selain tanaman yang bermanfaat untuk konsumsi.

  1. Menanam Pada Pot

Rumah yang kita tinggali, terutama yang berada di kota besar banyak yang mempunyai sisa tanah atau halaman yang terbatas. Hal ini kita dapat mengakali dengan menggunakan pot untuk menanam tanaman. 


  1. Tanaman

Banyak sekali jenis tanaman yang dapat kita tanam di sekitar rumah kita, yang penting cocok dengan iklim di wilayah kita tinggal. Secara garis besar tanaman yang dapat ditanam di sekitar rumah adalah tanaman hias dan tanaman yang bermanfaat (tanaman yang dapat dikonsumsi). Tanaman yang dapat dikonsumsi dapat meliputi tanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga) dan tanaman yang dapat dimakan untuk buah serta sayuran. Untuk pemilihan tanaman yang akan ditaman tergantung dari selera kita masing-masing.


  1. Perlengkapan Bercocok Tanam Di Rumah

Beberapa peralatan sederhana yang perlu kita miliki untuk berkebun. Yang paling utama bagi kita terutama para perempuan adalah sarung tangan plastik atau karet. Sarung tangan dapat melindungi tangan kita dari kotoran ataupun masuknya zat yang berpotensi merugikan tubuh kita. Berikutnya adalah sekop taman mini. Sekop mini membantu kita untuk menggali dan menciduk tanah. Dimana kedua perlengkapan tersebut sangat mudah di dapat dan memiliki harga yang sangat terjangkau.


  1. Membangun Kebersamaan

Pada saat kita beraktivitas normal sebelum masa pandemi Corona seperti beberapa bulan terakhir ini hampir dipastikan dalam keseharian di hari kerja (weekday) semua anggota keluarga jarang dapat berkumpul karena disibukkan dengan aktivitas masing-masing. Pada saat masa pandemi Corona sebagian besar dari kita melakukan aktivitas dari rumah. Semua anggota keluarga berada dirumah, hanya saja mereka tetap melakukan aktivitasnya masing-masing secara daring (online). Dengan demikian kita tetap membutuhkan interaksi yang lebih berkualitas diantara anggota keluarga. Kegiatan ringan yang dapat dilakukan bersama-sama dengan semua anggota keluarga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan quality time dalam sebuah keluarga.



Berkebun dapat membuat kita tetap bergerak, memanjakan mata kita dengan tidak selalu di depan monitor komputer ataupun telepon genggam (smartphone) dan terpaku hanya dalam ruangan tertutup. Selain itu juga memberikan rasa relaks pada otak kita untuk sekedar rehat dari pekerjaan serta menambah quality time dengan keluarga. Paduan menanam tanaman hias dan tanaman konsumsi dapat memberikan 2 (dua) manfaat sekaligus, yaitu enak dipandang dan tetap memiliki beberapa tanaman sebagai bahan makanan maupun obat. Memiliki tanaman yang dapat dikonsumsi sangat membantu kita, terutama di saat membutuhkan di waktu mendesak dan menghemat uang belanja tentunya.*) By: Yunie Sudiro


Senin, 02 Desember 2019

Bunga dan Buah Pepaya




Masih tentang pepaya. Kalau bahasan kita yang lalu mengenai daunnya, kali ini mengenai bunga dan buahnya. Pertanyaan berikutnya adalah apakah benar bunga dan buah pepaya dapat digunakan untuk masakan sebagai lauk? Mari kita cari tahu jawabannya.

  1. Jenis Tanaman Pepaya
Tanaman pepaya di wilayah sekitar saya umumnya ada 2 jenis, tanaman pepaya biasa sama tanaman pepaya rantai. Tanaman pepaya biasa yang saya maksud, yaitu buahnya langsung menempel di pohon. Kalau pepaya rantai atau pepaya gantung buahnya menggantung di ujung tangkai panjang yang menempel pada pohon. Sepertinya tangkai panjang itulah yang dianggap mirip dengan rantai. Sebelum berbuah tanaman pepaya tentunya berbunga terlebih dahulu. Bunga tanaman pepaya rantai terletak di tangkai tempat menggantungnya buah. Kedua jenis tanaman pepaya ini sama-sama mudah tumbuh di pekarangan rumah kita.

  1. Memanfaatkan Bunga Pepaya Menjadi Lauk
Bunga pepaya juga bisa dimasak. Bunga pepaya yang umum dimanfaatkan untuk bahan masakan adalah bunga pepaya rantai. Bunga yang akan dimasak dipilih yang masih kuncup. Sekedar informasi bahwa daun maupun bunga pepaya juga dijual di pasar. Rasa bunga pepaya juga ada pahitnya. Untuk menghilangkan rasa pahit dapat menggunakan beberapa trik sebelum dimasak, kecuali jika menginginkan sensasi rasa pahit bunga pepaya langsung dapat dimasak seperti sayuran. Bunga pepaya biasanya dimasak untuk menu tumis. Tumis ini dapat juga dicampur dengan bahan makanan lain yang mengandung protein, misalnya udang dan lain-lain.

  1. Memanfaatkan Buah Pepaya Menjadi Lauk
Selain daun dan bunga pepaya, buah pepayapun dapat dimasak juga. Untuk keperluan memasak, yang digunakan adalah pepaya yang masih muda. Pepaya yang sudah tua berwarna orange, yang biasa kiita hidangkan sebagai pencuci mulut. Pepaya yang masih muda dagingnya berwarna putih dan kulitnya masih hijau. Cara memasaknya, yaitu dengan mengupas pepaya yang masih muda kemudian memotong-motongnya. Buah pepaya diantaranya dimasak sebagai sayur lodeh dan sambal goreng. Dimana dalam pembuatan masakan tersebut dapat ditambahkan bahan makanan lain yang mengandung protein, misalnya udang dan lain-lain.


Pohon pepaya banyak kita jumpai di sekitar kita, bahkan kadang tumbuh di pekarangan rumah kita dengan sendirinya. Selain daun, bunga dan buah pepaya yang masih muda dapat kita manfaatkan sebagai bahan masakan. Resep menu masakan yang dapat diterapkan pada kedua bahan tersebut juga bermacam-macam. Dimana masakan tersebut dapat ditambahkan bahan makanan lain yang mengandung protein sehingga cocok sebagai lauk pauk. Pengetahuan mengenai pemanfaatan bunga dan buah pepaya ini dapat membantu mengoptimalkan apa yang ada di sekitar rumah, sehingga kita dapat menghemat pengeluaran keluarga.*) By: Yunie Sudiro

Kamis, 28 November 2019

Cara Mengolah Daun Pepaya Menjadi Masakan Sayur




Salah satu tugas kita sebagai ibu rumah tangga adalah menyediakan makanan yang bermanfaat untuk tubuh kita. Pernyataan tadi yang perlu digarisbawahi adalah menyediakan, artinya tak harus kita membuat dengan tangan kita sendiri. Meskipun begitu, kita tetap perlu menambah pengetahuan kita mengenai sekitar dapur apalagi yang mengandung unsur penghematan. Kali ini mari kita bahas tentang daun pepaya.

  1. Pepaya
Siapa yang tak tahu tentang pepaya? Rasanya hampir semua masyarakat di negara kita tak asing dengan buah yang satu ini. Buah pepaya yang tentunya mengandung vitamin juga dipercaya sebagai buah  yang dapat membantu memperlancar proses pencernaan. Biasanya orang-orang di sekitar saya jika mengalami sembelit akan mengonsumsi buah pepaya.

Pohon pepaya sangat mudah tumbuh di wilayah kita yang beriklim tropis. Kadang kita tak berniat menanamnya, Eh.. pohon pepaya kecil nongol di pekarangan kita. Ini menggambarkan betapa mudahnya menanam pohon pepaya. Cara menanam pohon pepaya hanya dengan menaburkan biji buah pepaya. Masalah perawatan, pohon ini nyaris tanpa perawatan khusus. Biasanya kita biarkan saja juga tidak mati dan tetap produktif.

  1. Sayuran Dari Daun Pepaya
Tanaman pepaya terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah. Buah dari pepaya umumnya yang dianggap sebagai komoditas. Padahal tanaman pepaya tidak hanya buahnya saja yang dapat dimanfaatkan. Daun pepaya juga dapat dimanfaatkan. Salah satu manfaat daun pepaya dapat kita gunakan sebagai sayuran. Untuk keperluan ini hendaknya dipilih daun pepaya yang masih muda, karena jika digunakan yang sudah tua akan terasa kasar dan liat saat dikunyah.

  1. Cara Mengolah Sayuran Dari Daun Pepaya
Alangkah senangnya saat kita dapat memanfaatkan apa yang ada di sekitar rumah kita. Hanya saja kadang hal ini dapat terlewatkan karena ketidaktahuan tentang manfaat apa yang ada di sekitar rumah kita. Daun pepaya mempunyai rasa pahit. Kita memerlukan beberapa langkah untuk menghilangkan rasa pahit tersebut agar daun pepaya menjadi masakan sayur yang enak. Bagi yang belum mengetahui, berikut adalah cara-cara bagaimana menghilangkan rasa pahit daun pepaya sebelum dijadikan masakan sayuran. 

  1. Mengolah Daun Pepaya dengan Menggunakan Tanah Liat
Sebelum memulai memasak daun pepaya dengan menggunakan tanah liat ada beberapa hal yang harus disiapkan terlebih dahulu.
  1. Mengambil segenggam tanah liat yang tidak mengandung pasir, biasanya dapat diperoleh di pinggir sungai, sawah, rumah yuyu, atau mungkin saja tempat lain yang penting tidak mengandung pasir.
  2. Setelah itu, hancurkan tanah liat dalam air kira-kira  1 (satu) baskom kecil.
  3. Endapkan air campuran tanah liat.
  4. Tuang air yang sedikit keruh (agak bening), tanpa endapan tanah liat ke dalam wadah lain.
  5. Air yang mengandung tanah liat inilah yang nantinya akan kita gunakan.

Urutan langkah mengolah daun pepaya dengan menggunakan tanah liat, yaitu:
  1. Ambil beberapa lembar daun pepaya sesuai kebutuhan yang tergolong masih muda.
  2. Potong daun layaknya memotong sayuran.
  3. Cuci daun pepaya yang sudah dipotong.
  4. Panaskan air secukupnya atau kira-kira semua daun pepaya terendam sampai mendidih. 
  5. Masukkan daun pepaya.
  6. Tambahkan air yang mengandung tanah liat dengan menggunakan saringan teh.
  7. Rebus daun pepaya sampai lunak.
  8. Angkat panci yang berisi daun pepaya dari kompor jika sudah matang atau lunak.
  9. Angkat daun pepaya dari air yang mengandung tanah liat.
  10. Cuci kembali daun pepaya dengan menggunakan air dingin.
  11. Tiriskan, daun pepaya sudah siap untuk digunakan sesuai resep masakan yang diinginkan.

  1. Mengolah Daun Pepaya dengan Menggunakan Ampo
Ampo adalah tanah liat yang biasanya dicetak berbentuk kotak, tipis dan dibakar. Setahu saya, ampo dijual di pasar tradisional bagian penjual bahan jamu.

Urutan langkah mengolah daun pepaya dengan menggunakan ampo, yaitu:
  1. Ambil beberapa lembar daun pepaya sesuai kebutuhan yang tergolong masih muda.
  2. Potong daun layaknya memotong sayuran.
  3. Cuci daun pepaya yang sudah dipotong.
  4. Panaskan air secukupnya atau kira-kira semua daun pepaya terendam sampai mendidih. 
  5. Masukkan daun pepaya.
  6. Tambahkan 1 lempeng ampo.
  7. Rebus daun pepaya sampai lunak.
  8. Angkat panci yang berisi daun pepaya dari kompor jika sudah matang atau lunak.
  9. Angkat daun pepaya dari air yang mengandung ampo.
  10. Cuci kembali daun pepaya dengan menggunakan air dingin.
  11. Tiriskan, daun pepaya sudah siap untuk digunakan sesuai resep masakan yang diinginkan.

  1. Mengolah Daun Pepaya dengan Menggunakan Daun Jambu Biji
Jambu biji disebut juga dengan jambu kluthuk dalam Bahasa Jawa. Penggunaan daun jambu biji untuk menghilangkan rasa pahit pada daun pepaya harus disertai dengan daun singkong. Kita mengetahui bahwa daun singkong sendiri dapat digunakan sebagai sayur. 

Urutan langkah mengolah daun pepaya dengan menggunakan jambu biji, yaitu:
  1. Ambil beberapa lembar daun pepaya dan daun singkong sesuai kebutuhan yang tergolong masih muda.
  2. Potong daun layaknya memotong sayuran.
  3. Cuci daun pepaya dan daun singkong yang sudah dipotong.
  4. Panaskan air secukupnya atau kira-kira semua daun pepaya  dan daun singkong terendam sampai mendidih. 
  5. Masukkan daun pepaya dan daun singkong.
  6. Tambahkan beberapa lembar daun jambu biji.
  7. Rebus daun pepaya dan daun singkong sampai lunak.
  8. Angkat panci yang berisi daun pepaya dan daun singkong dari kompor jika sudah matang atau lunak.
  9. Buanglah daun jambu biji dan tiriskan, daun pepaya dan daun singkong sudah siap untuk digunakan sesuai resep masakan yang diinginkan.

Daun pepaya dapat dijadikan masakan sesuai menu yang diinginkan setelah diolah dengan menggunakan tanah liat, ampo dan daun jambu biji. Penggunaan tanah liat dan ampo akan membuat daun pepaya tidak memiliki rasa pahit sama sekali, tetapi dengan penggunaan daun jambu biji masih menyisakan sedikit rasa pahit. Pemilihan cara pengolahan tergantung pada selera masing-masing orang. Menu masakan yang menggunakan bahan daun pepaya biasanya adalah urap-urap, buntil dan untuk pelengkap sambal seperti lalapan.


Pohon pepaya banyak kita jumpai di sekitar kita, bahkan kadang tumbuh di pekarangan rumah kita dengan sendirinya. Sebagian orang  belum memanfaatkan daun pepaya karena tidak mengetahui cara penggunaannya. Pengetahuan mengenai bagaimana cara mengolah daun pepaya untuk sayuran dapat membantu mengoptimalkan apa yang ada di sekitar rumah, sehingga kita dapat menghemat pengeluaran keluarga.*)By: Yunie Sudiro.

Kamis, 21 November 2019

Mengenal Present Worth dan Future Worth



Dalam kegiatan kita sehari-hari tidak lepas dengan aktivitas yang berhubungan dengan ekonomi, baik skala besar maupun skala kecil. Pada kehidupan rumah tangga sendiri tak luput dengan urusan masalah ekonomi. Sebelum kita membahas apa itu nilai sekarang (present worth) dan nilai mendatang (future worth) perlu kita pahami terlebih dahulu secara singkat tentang ekonomi teknik.

  1. Ekonomi Teknik
Mengacu pada buku karangan Bapak I Nyoman Pujawan (1995), ekonomi teknik adalah disiplin ilmu yang digunakan untuk menganalisa aspek-aspek ekonomis dari usulan investasi yang bersifat teknis. 

Pada kasus industri, biasanya usulan-usulan investasi dapat meliputi beberapa alternatif yang harus dipilih. Dimana pilihan itu sendiri salah satunya bisa saja tak melakukan apa-apa. Dalam menentukan  pilihan inilah dibutuhkan analisa ekonomi teknik dan pastilah dipilih yang paling menguntungkan. Untuk memahaminya dapat dicontohkan sebagai berikut: suatu pabrik akan melakukan penambahan mesin untuk meningkatkan jumlah produksi. Penambahan ini pasti ada beberapa pilihan alternatif, katakanlah A atau B atau C. Dengan menganalisa cara kerja mesin (masalah teknis) pada masing-masing alternatif dapat ditentukan prediksi biaya yang muncul. Dengan asumsi umur teknis sama, dalam hal ini alternatif terbaik akan memberikan total biaya yang paling kecil.

  1. Bunga (Interest)
Pada analisa ekonomi teknik akan selalu berkaitan dengan aliran kas, termasuk bunga. Maka dari itu, hendaknya kita perlu memahami apa itu bunga. Mengacu pada buku karangan Eugene L. Grant, W. Grantireson, Richard S. Leavenworth (1993), definisi bunga adalah uang yang dibayarkan untuk penggunaan uang yang dipinjam atau pengembangan yang bisa diperoleh dari investasi modal yang produktif. Selama periode investasi berlangsung pemilik modal entah itu berasal dari uang pribadi maupun pinjaman tidak dapat menggunakan uang tersebut sehingga diberikan kompensasi yang dikatakan sebagai bunga. Biasanya bunga dinyatakan dalam bentuk persen (%) yang dikenal dengan istilah tingkat suku bunga. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:










Contoh 1:
Seseorang telah meminjam uang Rp 10.000 dengan bunga yang harus dibayar per tahun Rp 600. Maka:

Tingkat bunga =  (Rp 600 : Rp 10.000) X 100% = 6% 

Jadi tingkat bunga yang dibebankan pada contoh 1 sebesar 6% per tahun.

2.1 Bunga Sederhana dan Bunga Majemuk
Ada 2 (dua) jenis bunga, yaitu:
  1. Bunga sederhana 
Bunga sederhana dihitung hanya dari induk tanpa memperhitungkan bunga yang telah diakumulasi pada periode sebelumnya.
  1. Bunga majemuk
Sedangkan bunga majemuk yang sering disebut sebagai bunga berbunga dihitung berdasarkan besarnya induk ditambah dengan besarnya bunga yang telah terakumulasi pada periode sebelumnya. Pada bunga majemuk, bunganya akan dikenakan bunga kembali setiap periode sampai tiba waktunya pembayaran.

Bunga sederhana penting hubungannya dengan pinjaman untuk 1 (satu) periode atau kurang, sedangkan bunga majemuk (seterusnya digunakan istilah “bunga”) penting hubungannya dengan pinjaman untuk 1 (satu) periode atau lebih.
Berikut contoh dari perbedaan perhitungan bunga sederhana dan bunga majemuk.


Contoh 2:
Seorang ibu rumah tangga meminjam uang sebesar Rp 200.000 pada sebuah bank dengan bunga 10%/ tahun selama 3 tahun dan dibayar sekali pada akhir tahun ke-3. Berapa hutang yang harus dibayar oleh ibu tersebut pada akhir tahun ke-3? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat mengikuti perhitungan tabel 1 dan tabel 2.

Tabel 1: Besarnya Hutang yang Harus Dibayar dengan Menggunakan Bunga Sederhana

Tahun
Jumlah pinjaman
Bunga
Jumlah hutang
Jumlah bayar
0
200000
0
200000
0
1

20000
220000
0
2

20000
240000
0
3

20000
260000
260000


Tabel 2: Besarnya Hutang yang Harus Dibayar dengan Menggunakan Bunga Majemuk

Tahun
Jumlah pinjaman
Bunga
Jumlah hutang
Jumlah bayar
0
200000
0
200000
0
1

20000
220000
0
2

22000
242000
0
3

24200
266200
266200


Berdasarkan perhitungan pada tabel 1 dan tabel 2, diketahui Bahwa jumlah pembayaran hutang dengan menggunakan bunga majemuk lebih besar, yaitu Rp 266.200 daripada menggunakan bunga sederhana, yaitu Rp 260.000. Padahal diketahui bahwa bunga yang dikenakan untuk lebih dari 1 (satu) periode biasanya menggunakan bunga majemuk.

2.2 Tingkat Bunga Nominal dan Tingkat Bunga Efektif
Illustrasi untuk memahami jenis bunga ini adalah sebagai berikut: sebuah transaksi hutang dimana bunga dibebankan sebesar 1% per bulan. Kadang Transaksi ini dinyatakan dengan mempunyai tingkat bunga 12% per tahun. Yang tepat, tingkat ini seharusnya sebagai nominal 12% per tahun yang dimajemukkan per bulan. 

Tingkat bunga nominal dan efektif dapat didefinisikan sebagai berikut:
Jika bunga dimajemukkan “m” kali setahun pada tingkat bunga “r/m” per periode majemuk, maka:










Contoh 3:
Jika tingkat bunga nominal 12% per tahun dimajemukkan per bulan, berapa bunga efektif per tahunnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat mengikuti perhitungan berikut:

Berdasarkan persamaan pada rumus sebelumnya diketahui r/m = 1% per bulan dimana jumlah pemajemukan m = 12 karena 1 tahun sama dengan 12 bulan. 













Dengan demikian diketahui bahwa bunga nominal 12% tahun yang dimajemukkan per bulan menghasilkan bunga efektif 12,68%. Dan sekarang kita menjadi tahu apa yang dimaksud dengan tingkat bunga efektif.

  1. Diagram Aliran Kas (Cash Flow Diagram)
Aliran kas akan terjadi jika ada pemindahan uang tunai atau yang sejenis dari satu pihak ke pihak lain. Jika ada penerimaan uang berarti aliran kas masuk dan jika ada pengeluaran uang berarti aliran kas keluar. Jika terjadi kas masuk dan keluar secara bersamaan maka dicari aliran kas nettonya.

Diagram aliran kas adalah suatu ilustrasi grafis dari transaksi-transaksi ekonomi yang dilukiskan pada garis skala waktu. Dimana pengeluaran digambarkan arah ke bawah dan penerimaan arah ke atas. Penggambaran diagram aliran kas berbeda jika ditinjau dari sudut pandang yang berbeda.

Contoh 4:
Pak Bambang hutang uang sebesar Rp 50.000 kepada Bu Nina dengan bunga 10% dan akan dikembalikan dalam 3 periode, yaitu sebesar Rp 66.550. Untuk memahami perhitungan ini akan di bahas pada nilai sekarang dan nilai mendatang.






Gambar 1: Aliran kas untuk Pak Bambang









Gambar 2: Aliran kas untuk Bu Nina


  1. Nilai Sekarang (Present Worth) dan Nilai Mendatang (Future Worth)
Penambahan bunga pada induk melalui pemajemukan merupakan alat untuk mendapatkan nilai ekivalen pada suatu periode mendatang dari sejumlah uang pada saat ini. Misalkan untuk contoh 4, nilai Rp 50.000 saat ini ekivalen dengan Rp 66.550 pada periode ke-3. Nilai ekivalen di suatu saat mendatang ini disebut dengan istilah future worth (FW) dari nilai sekarang.

Sebaliknya, proses untuk menentukan nilai sekarang dari sejumlah uang pada beberapa periode mendatang disebut diskonting. Dan nilai sekarang dari suatu jumlah uang periode mendatang inilah disebut present worth (PW).
Untuk melakukan perhitungan FW dan PW dapat menggunakan rumus sebagai berikut:










Atau dapat diselesaikan dengan menggunakan tabel:


















Keterangan:

r = tingkat bunga nominal per periode
i = tingkat bunga efektif per periode
N = jumlah periode pemajemukan
P = nilai sekarang (PW)
F = nilai mendatang (FW)


Contoh 5:
Perhitungan FW dan PW pada contoh 4.

Jika P diketahui 50.000 maka F dihitung sebagai berikut: 








F = 66.550


Jika F diketahui 66.550 maka P dihitung sebagai berikut: 









P = 50.000


Perlu diketahui untuk kepentingan yang lebih kompleks, perhitungan future worth dan present worth dapat dilakukan menggunakan tabel. Penggunaan tabel jika diterapkan pada contoh 4 adalah sebagai berikut:


Jika P diketahui 50.000 maka F dihitung sebagai berikut:









F = 50.000 (1,3310) = 66.550



Jika F diketahui 66.550 maka P dihitung sebagai berikut:









P = 66.550 (0,7513) = 50.000



Contoh cara melihat tabel mencari F dengan diketahui P dapat dilihat pada tabel dengan bunga 10% seperti pada gambar 3.






Gambar 3: Tabel Pemajemukan Diskrit dengan i=10%.



Berdasarkan pemahaman tentang nilai sekarang dan nilai mendatang terlihat bahwa nilai nominal yang sama pada periode berbeda mempunyai nilai finansial yang berbeda. Tidak jarang kita sebagai ibu rumah tangga kadang dihadapkan pada pilihan alternatif yang berkaitan dengan masalah ekonomi dalam rumah tangga. Pengetahuan mengenai konsep nilai uang dari waktu yang tergambar pada nilai sekarang (present worth) dan nilai yang akan datang (future worth) dapat membantu dalam melakukan pemilihan tersebut.*) By: Yunie Sudiro.


Referensi:
  1. I Nyoman Pujawan (1995); Ekonomi Teknik, Edisi I; PT Widya Guna; Jakarta.
  2. Sritomo Wignjosoebroto (1993); Pengantar Teknik Industri, Edisi Pertama; PT Widya Guna; Jakarta.
  3. Grant, Eugene L. et al (1993); Dasar-dasar Ekonomi Teknik; Cetakan IV; Rineka Cipta; Jakarta.