Tampilkan postingan dengan label Pengasuhan Anak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Pengasuhan Anak. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 Agustus 2020

Berkebun Di Sela-sela Work From Home (WFH)





Banyak sekali kegiatan yang dapat kita ciptakan dan lakukan di sekitar  rumah kita.  Kita semua tahu bahwa di beberapa bulan terakhir ini kita berada dalam situasi pandemi Corona. Situasi ini membuat kita  menghabiskan sebagian besar waktu kita hanya di sekitar rumah. Bagaimana tidak, sebagaian besar dari kita harus melakukan rutinitas, seperti bekerja, sekolah, kuliah dan melakukan kegiatan lainnya dari rumah. Ada kalahnya kita merasa bosan. Untuk itu, kita dapat menambah kegiatan yang dapat membunuh rasa bosan dan bermanfaat  serta dapat dilakukan di sekitar rumah. Salah satu dari kegiatan ini adalah berkebun.


  1. Media Tanam 

Kegiatan sederhana ini tidak memerlukan banyak modal. Kita cukup menyediakan media tanam dan tanaman serta perlengkapan bercocok tanam. Media tanam yang dimaksud adalah tempat untuk dimana tumbuhnya tanaman yang akan kita tanam. Umumnya tanaman yang kita tanam menggunakan media tanah karena unsur hara yang diperlukan tersedia di sana. Hal ini dapat kita sediakan di sekitar rumah, misalnya halaman rumah. Jika tidak mempunyai halaman, kita dapat memanfaatkan pot-pot yang diisi tanah dan humus.


  1. Memanfaatkan Lahan Di Sekitar Rumah

Lahan yg tersisa dari bangunan rumah dapat kita manfaatkan untuk menanam tanaman. Jika luasan tanah memungkinkan, kita tetap dapat memiliki taman selain tanaman yang bermanfaat untuk konsumsi.

  1. Menanam Pada Pot

Rumah yang kita tinggali, terutama yang berada di kota besar banyak yang mempunyai sisa tanah atau halaman yang terbatas. Hal ini kita dapat mengakali dengan menggunakan pot untuk menanam tanaman. 


  1. Tanaman

Banyak sekali jenis tanaman yang dapat kita tanam di sekitar rumah kita, yang penting cocok dengan iklim di wilayah kita tinggal. Secara garis besar tanaman yang dapat ditanam di sekitar rumah adalah tanaman hias dan tanaman yang bermanfaat (tanaman yang dapat dikonsumsi). Tanaman yang dapat dikonsumsi dapat meliputi tanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga) dan tanaman yang dapat dimakan untuk buah serta sayuran. Untuk pemilihan tanaman yang akan ditaman tergantung dari selera kita masing-masing.


  1. Perlengkapan Bercocok Tanam Di Rumah

Beberapa peralatan sederhana yang perlu kita miliki untuk berkebun. Yang paling utama bagi kita terutama para perempuan adalah sarung tangan plastik atau karet. Sarung tangan dapat melindungi tangan kita dari kotoran ataupun masuknya zat yang berpotensi merugikan tubuh kita. Berikutnya adalah sekop taman mini. Sekop mini membantu kita untuk menggali dan menciduk tanah. Dimana kedua perlengkapan tersebut sangat mudah di dapat dan memiliki harga yang sangat terjangkau.


  1. Membangun Kebersamaan

Pada saat kita beraktivitas normal sebelum masa pandemi Corona seperti beberapa bulan terakhir ini hampir dipastikan dalam keseharian di hari kerja (weekday) semua anggota keluarga jarang dapat berkumpul karena disibukkan dengan aktivitas masing-masing. Pada saat masa pandemi Corona sebagian besar dari kita melakukan aktivitas dari rumah. Semua anggota keluarga berada dirumah, hanya saja mereka tetap melakukan aktivitasnya masing-masing secara daring (online). Dengan demikian kita tetap membutuhkan interaksi yang lebih berkualitas diantara anggota keluarga. Kegiatan ringan yang dapat dilakukan bersama-sama dengan semua anggota keluarga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan quality time dalam sebuah keluarga.



Berkebun dapat membuat kita tetap bergerak, memanjakan mata kita dengan tidak selalu di depan monitor komputer ataupun telepon genggam (smartphone) dan terpaku hanya dalam ruangan tertutup. Selain itu juga memberikan rasa relaks pada otak kita untuk sekedar rehat dari pekerjaan serta menambah quality time dengan keluarga. Paduan menanam tanaman hias dan tanaman konsumsi dapat memberikan 2 (dua) manfaat sekaligus, yaitu enak dipandang dan tetap memiliki beberapa tanaman sebagai bahan makanan maupun obat. Memiliki tanaman yang dapat dikonsumsi sangat membantu kita, terutama di saat membutuhkan di waktu mendesak dan menghemat uang belanja tentunya.*) By: Yunie Sudiro


Rabu, 02 Oktober 2019

Cara Membersihkan Dapur




Menjaga kebersihan rumah termasuk bagian dapur adalah salah satu pekerjaan yang ada dalam suatu rumah tangga. PIC (Person In Charge) untuk pekerjaan ini umumnya dipegang oleh ibu rumah tangga. Meskipun dalam pelaksanaannya bisa didelegasikan kepada yang lain, misalkan ART (Asisten Rumah Tangga). Dalam mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain diperlukan pengawasan untuk memastikan hasil pekerjaan yang dikerjakan apakah sudah memenuhi standar kita. Untuk itu lebih baik kita sebagai PIC menguasai proses akan pekerjaan tersebut. Di sisi lain, dalam kasus rumah tangga sering terjadi tiba-tiba ART mengundurkan diri pada saat kita belum sempat mendapat penggantinya. Keuntungan lain jika kita dapat menguasai proses, dalam hal ini cara membersihkan bagian dapur rumah juga dapat dijadikan salah satu materi pembelajaran tentang life skills kepada anak-anak kita. 

Bagi kebanyakan orang mungkin saja cara membersihkan dapur adalah hal yang mudah dilakukan. Tapi saya yakin pasti ada diantara kita yang tak tahu bagaimana cara membersihkan dapur. Bisa saja ada banyak cara membersihkan dapur tergantung bagaimana rancangan rumahnya dan pengetahuan serta pengalaman seseorang. Berikut adalah salah satu cara yang dapat dipakai acuan dalam membersihkan dapur. 

  1. Cara Membersihkan Kompor dan Sekitarnya
Pada umumnya masyarakat kita menggunakan kompor gas untuk memasak. Pembersihan diawali dengan melepas tungku kompor. Setelah itu kita mengelap semua bagian body kompor termasuk selang gas dengan menggunakan lap yang sudah dibasahi dengan campuran air dan deterjen. Kemudian kita mengeringkannya dengan lap kering atau tisu agar sisa deterjen dan minyak terangkat. Tungku dicuci dengan campuran air dan deterjen. Setelah kering dapat dipasang kembali pada tempatnya.

Berikutnya kita membersihkan sekitar kompor dan bawah kompor  yang umumnya terbuat dari keramik atau granit. Untuk membersihkannya dengan cara yang sama, yaitu mengelapnya dengan menggunakan lap yang sudah dibasahi dengan campuran air dan deterjen. Kemudian kita mengeringkannya dengan lap kering atau tisu agar sisa deterjen dan minyak terangkat.

  1. Cara Mencuci Piring
Langkah-langkah mencuci piring dengan tangan dapat mengikuti urutan sebagai berikut:
  1. Membuang sisa makanan ke tempat sampah. Jangan membuang sisa makanan ke dalam saluran pembuangan air karena dapat menyumbat saluran pembuangan air. 
  2. Selalu membasahi piring setelah dipakai agar pada saat mencucinya mudah dibersihkan.
  3. Menyiapkan campuran air dan deterjen pencuci piring sesuai takaran yang dianjurkan atau dapat juga dengan campuran air dan sabun cream.
  4. Celupkan spon ke dalam campuran deterjen tersebut.
  5. Menggosok semua permukaan piring kotor dengan spon tersebut di atas
  6. Bilas dengan air sampai bersih.
  7. Cek apakah piring sudah bebas dari kotoran, sisa deterjen dan bau amis. Jika belum bersih dapat mengulanginya lagi mulai dari langkah ke 5. Jika Sudah bersih dapat langsung diletakkan pada rak piring agar kering dan setelah itu dapat digunakan lagi.

  1. Cara Membersihkan Bak Cuci Piring dan Sekitarnya
Umumnya bak cuci piring yang dipakai terbuat dari stainless steel. Langkah-langkah berikut dapat diikuti untuk membersihkannya:
  1. Selalu membuang sampah sisa makanan yang tersangkut di sarangan saluran pembuangan air pada bak cuci piring setelah selesai mencuci piring.
  2. Membersihkan seluruh permukaan bak cuci piring dengan menggunakan sabut pencuci piring yang sudah diberi campuran air dan deterjen. 
  3. Mengeringkan  seluruh permukaan bak cuci piring dengan lap kering.

Untuk sekitar bak cuci piring sama halnya pada kompor, umumnya terbuat dari keramik atau granit. Untuk membersihkannya, yaitu mengelapnya dengan menggunakan lap yang sudah dibasahi dengan campuran air dan deterjen. Kemudian kita mengeringkannya dengan lap kering atau tisu.

  1. Cara Membersihkan Kitchen Set
Kitchen set merupakan furniture yang berada di dapur yang berbentuk lemari kabinet yang digunakan untuk menyimpan perlengkapan rumah tangga terutama perlengkapan dapur. Lemari ini biasanya terletak di atas dan dibawah sekitar kompor dan tempat cuci piring. Dalam kesehariannya cara membersihkannya cukup mengelap bagian luarnya dengan lap basah. Sedangkan untuk membersihkan bagian dalamnya dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan semua barang, kemudian mengelapnya dengan menggunakan lap basah. Setelah kering kita dapat menata kembali semua barang kedalamnya. Pembersihan ini dilakukan secara berkala, misalkan seminggu sekali.

  1. Cara Membersihkan Lantai Dapur
Alat dan bahan yang diperlukan meliputi: sapu ijuk, cikrak, alat mengepel, timba, obat pel dan air. Cara membersihkannya dapat mengikuti urutan sebagai berikut:
  1. Diawali dengan menyapu lantai dengan sapu ijuk. Setiap ada kumpulan debu dimasukkan ke dalam cikrak untuk dibuang ke tempat sampah. 
  2. Setelah itu siapkan campuran air dan obat pel ke dalam timba sesuai takaran yang disarankan.
  3. Celupkan alat pel pada campuran obat pel, lalu peras supaya tidak terlalu basah saat disapukan ke lantai. 
  4. Kita mengepel lantai dengan cara menyapukan alat pel ke lantai. Saat mengepel kita berjalan mundur dengan tujuan yang sudah selesai dipel tidak terinjak lagi dengan kaki kita. Karena lantai yang masih basah akan tampak kotor jika terinjak oleh kaki kita.


Menjaga kebersihan dapur rumah kita merupakan bagian dari pekerjaan rumah tangga. Meskipun kita tidak melakukan sendiri pekerjaan ini, hendaknya tetap mengetahui proses bagaimana cara membersihkan dapur agar dapat memastikan hasil pekerjaan tersebut sesuai standart kita. Selain itu, dengan mengetahui sendiri proses bagaimana cara membersihkan dapur, kita tidak akan kesulitan jika harus menghadapi situasi tidak ada bantuan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Keuntungan tambahannya adalah dapat mengajarkannya kepada anak-anak kita sebagai bagian materi tentang life skills. *) By: Yunie Sudiro


Referensi:
  1. Yunie Sudiro (2019); Cara Membersihkan Bagian Luar Rumah; Manajemenrumahtangga.com



Kamis, 04 April 2019

Memperbaiki Kancing Baju



Kali ini saya kepikiran untuk menuliskan hal-hal yang lebih sederhana. Menuliskan apa yang terjadi di sekitar kehidupan sehari-hari. Siapa tau suatu saat nanti anak cucu saya memerlukan referensi dalam perbaikan life skills mereka. Dan harapannya juga bisa bermanfaat untuk siapa saja yang memerlukannya. Mungkin para orang tua seperti saya merasakan di mana anak-anak sekarang tidak pernah bermain secara konvensional. Anak saya dan teman-temannya bermainnya secara virtual. Jaman saya bermain pasar-pasaran pasti menggunakan barang fisik sebagai simulasinya. Mau jadi penjual ikan, saya akan memotong pelepah pisang dengan bentuk ikan. Pada saat bermain itu otomatis saya belajar memotong. Kalau sekarang main game memasak juga ada memotongnya, cuman memotong dengan mouse. Makanya sampai anak saya duduk di bangku SMP belum bisa menggunakan pisau dengan baik. Kalau mengupas buah, buahnya tinggal kecil karena banyak yang dibuang sama kulitnya. Di sisi lain, mereka juga masih belum menyukai untuk belajar hal-hal semacam itu. Untuk itu, saya akan memulai menuliskannya agar suatu saat diperlukan mereka mendapatkan acuan. Apalagi di masa sekarang orang-orang di sekitar kita untuk mencari informasi pasti googling alias memanfaatkan internet.

Pada kesempatan ini, saya akan merinci cara membetulkan kancing baju. Saya tahu sebenarnya kita dapat menyerahkan pada tukang jahit atau orang-orang di sekeliling kita, tapi bagaimana jika harus dihadapkan pada kondisi tak ada yang membantu? Nah, kita tetap dituntut untuk bisa survive kan? Ini dia urutannya:

1. Siapkan alat-alat yang diperlukan: jarum, benang dan gunting. Khusus untuk yang mau reparasi saat menginap di hotel, biasanya disediakan dalam kemasan kecil.
2. Masukkan benang ke dalam lubang jarum. Untuk memudahkan disarankan untuk sedikit membasahi ujung benang. Ingat, jangan terlalu basah karena ini sekedar membuat ujung benang lebih kaku daripada saat kering.
3. Setelah benang berhasil masuk, potong benang sekitar 50 cm. Kemudian tarik ujung benang yang dimasukkan tadi sampai panjang keduanya sama. Tali ujung benang secara simpul dan akhir simpul harus kencang.
4. Sekarang kita sudah siap mengaplikasikan alat jahit ke baju yang diperbaiki. Tusukkan jarum dari arah balik baju tepat di bawah tempat kancing. Kemudian tarik ke arah luar atau tempat kancing berada. Masukkan jarum di lubang kancing, baru kemudian tusukkan lagi ke kain arah ke bawah. Saat itu kancing sudah menempel dan terikat dengan kain baju. Ulangi ikatan tersebut beberapa kali, misalnya 3-5 kali supaya kancing tidak mudah lepas.
5. Langkah terakhir adalah mengakhiri jahitan. Masukkan jarum pada bekas benang jahitan dari sisi dalam. Buat ikatan pada ujung benang sebelum digunting agar jahitan tidak mudah lepas. Lalu gunting sisa benang yang ada jarumnya. Sekarang baju jadi sempurna lagi.

Demikian cara membetulkan kancing baju yang terlihat sederhana untuk yang sudah terbiasa. Tapi, hal ini akan jadi sangat rumit bagi yang belum pernah melakukannya. Selamat mencoba bagi yang belum bisa.*)By: Yunie Sudiro.

Selasa, 02 April 2019

Cara Menanak Nasi




Adanya manajemen ditujukan untuk mencapai sesuatu dengan cara yang efektif dan efisien. Efisien berarti dapat menggunakan sumber daya seoptimal mungkin atau dapat dikatakan tanpa terjadi pemborosan. Agar tidak terjadi pemborosan diperlukan pengetahuan tentang proses setiap aktivitas yang terjadi, dalam hal ini terjadi pada sebuah rumah tangga. Karena dengan mengetahui proses, kita dapat mengeliminasi hal-hal yang dapat menyebabkan adanya pemborosan. Menanak nasi adalah salah satu aktivitas yang terjadi pada sebuah rumah tangga. Maka dari itu perlu diketahui bagaimana proses menanak nasi. Ada 2 (dua) cara menanak nasi, yaitu cara tradisional dan cara modern.

  1. Menanak Nasi Secara Tradisional
Cara ini dapat kita sebut sebagai cara manual, karena tidak menggunakan alat otomatis. Cara ini adalah cara tradisional, yang biasa dilakukan oleh para orang tua kita sebelum tercipta rice cooker. Proses pembuatan nasi pada cara ini lebih membutuhkan waktu dari kita sebagai operator. Hanya saja kita tetap harus mengetahui proses ini sebagai pengetahuan dalam mengambil keputusan dan juga antisipasi jika alat modern tidak tersedia.

Cara menanak nasi secara tradisional atau manual dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
  1. Cuci beras sesuai takaran yang diinginkan. Mencuci beras dibilas maksimum 3 kali untuk menghindari hanyutnya gizi yang terkandung di dalam beras bersama air. 
  2. Siapkan panci yang berisi air bersih sesuai ukuran beras, kira-kira 1 (satu) ruas jari telunjuk di atas beras, jika beras dimasukkan dalam panci. Banyak-sedikitnya air akan mempengaruhi seberapa lembek nasi yang dihasilkan.
  3. Letakkan panci di atas kompor, tunggu air mendidih, kemudian masukkan beras. Aduk beras dalam panci secara berkala sampai airnya habis menyusut. Kegiatan mengaduk dimaksudkan untuk menghindari adanya endapan nasi yang gosong ( intip dalam istilah Bahasa Jawa).
  4. Angkat panci yang berisi nasi setengah proses (setengah jadi) dari kompor.
  5. Letakkan panci untuk mengukus ( dandang dalam Bahasa Jawa) yang sudah berisi air secukupnya pada kompor. Panci ini dilengkapi dengan sekat sarangan di tengahnya untuk memisahkan air dan bahan yang dimasak. Tunggu air mendidih dengan ditandai keluarnya uap dari sarangan, kemudian masukkan nasi setengah jadi di atas sarangan panci tersebut dan setelah itu panci ditutup rapat. Nasi akan matang sekitar 30 menit. Untuk memastikan apakah nasi sudah matang atau belum dapat dilakukan dengan mengambil sebutir nasi dan menekannya. Jika dapat hancur semua berarti sudah matang dan jika ditekan tenyata masih ada yang keras pertanda nasi belum matang.
  6. Angkat nasi dari panci kukus, nasi siap dihidangkan.

  1. Menanak Nasi Secara Modern
Pada masa sekarang, segala hal dapat dilakukan secara lebih praktis karena tersedianya peralatan dan listrik. Alat untuk menanak nasi yang kita kenal adalah rice cooker.

Cara menanak nasi dengan menggunakan rice cooker dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
  1. Cuci beras sesuai takaran yang diinginkan. Mencuci beras dibilas maksimum 3 kali untuk menghindari hanyutnya gizi yang terkandung di dalam beras bersama air. 
  2. Siapkan panci yang terdapat di dalam rice cooker, masukkan beras dan tambahkan air bersih sesuai ukuran beras, kira-kira 1 (satu) ruas jari telunjuk di atas beras, jika beras dimasukkan dalam panci. Banyak-sedikitnya air akan mempengaruhi seberapa lembek nasi yang dihasilkan.
  3. Masukkan panci yang berisi beras dan air ke dalam rice cooker, kemudian tutup rapat. Sambungkan steker rice cooker pada listrik, selanjutnya nyalakan tombol "cook"
  4. Nasi akan matang sekitar 20 menit untuk rice cooker yang mempunyai daya listrik 750 watt. Untuk rice cooker yang mempunyai daya lebih kecil akan memerlukan waktu lebih lama. Nasi sudah matang ditandai dengan matinya tombol “cook”. Umumnya tombol berpindah ke tombol “warm”. Ini berarti nasi sudah matang dan siap dihidangkan.


Dengan mengetahui proses menanak nasi, ada kemungkinan kita dapat mengurangi waktu proses dan mengurangi bahan bakar melalui perbaikan proses pada masing-masing rumah. Selain dapat membantu mengeliminasi pemborosan, pengetahuan proses menanak nasi juga membantu memberikan pengetahuan pada para penerus kita yang belum sempat atau belum berniat mempelajarinya.*) By: Yunie Sudiro.



Rabu, 27 Maret 2019

Cara Membersihkan Bagian Luar Rumah




Menjaga kebersihan rumah termasuk bagian luarnya adalah salah satu pekerjaan yang ada dalam suatu rumah tangga. PIC (Person In Charge) untuk pekerjaan ini umumnya dipegang oleh ibu rumah tangga. Meskipun dalam pelaksanaannya bisa didelegasikan kepada yang lain, misalkan ART (Asisten Rumah Tangga). Dalam mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain diperlukan pengawasan untuk memastikan hasil pekerjaan yang dikerjakan apakah sudah memenuhi standar kita. Untuk itu lebih baik kita sebagai PIC menguasai proses akan pekerjaan tersebut. Di sisi lain, dalam kasus rumah tangga sering terjadi tiba-tiba ART mengundurkan diri pada saat kita belum sempat mendapat penggantinya. Keuntungan lain jika kita dapat menguasai proses, dalam hal ini cara membersihkan bagian luar rumah juga dapat dijadikan salah satu materi pembelajaran tentang life skill kepada anak-anak kita. 

Bagi kebanyakan orang mungkin saja cara membersihkan bagian luar rumah adalah hal yang mudah dilakukan. Tapi saya yakin pasti ada diantara kita yang tak tahu bagaimana cara membersihkan bagian luar rumah. Bisa saja ada banyak cara membersihkan bagian luar rumah tergantung bagaimana rancangan rumahnya dan pengetahuan serta pengalaman seseorang. Berikut adalah salah satu cara yang dapat dipakai acuan dalam membersihkan bagian luar rumah. 

  1. Cara Membersihkan Teras Rumah
Cara membersihkan teras rumah meliputi lantai dan semua hal yang ada di atas lantai. Yang paling sering kita jumpai pada teras, yaitu meja, kursi dan rak sepatu. Sebelum memulainya kita perlu mengenal alat dan bahan yang diperlukan, yaitu kemoceng, sapu ijuk, cikrak, lap kain, timba, alat mengepel, air dan obat pel. Kemoceng dan sapu ijuk dapat diwakili oleh vacuum cleaner. Kemoceng adalah alat untuk membersihkan debu. Kemoceng ada yang terbuat dari bulu unggas, ada yang terbuat dari untaian tali rafia, ada juga yang terbuat dari benang khusus. Cara memakai kemoceng dengan memegang gagangnya kemudian menebaskannya pada debu yang dibersihkan. Pada saat kemoceng dipakai dan tampak banyak debu kita harus melepaskan debu tersebut dengan cara dipukulkan pelan-pelan pada tembok di luar rumah jauh dari perabotan. Selain komoceng, alat lain yang mungkin masih asing untuk sebagian pembaca adalah cikrak. Cikrak adalah alat untuk menyiduk sampah setelah menyapu. Selanjutnya kita kembali pada cara membersihkan perabot-perabot tersebut diatas dengan menggunakan cara manual (menggunakan kemoceng dan sapu ijuk).
  1. Membersihkan debu dan kotoran pada meja dan kursi dengan kemoceng. Jika meja masih ada noda dan sisa debu dapat diulang dengan mengelapnya dengan lap basah. Lap basah diperoleh dengan cara membasahi lap kain dengan sedikit air. Penggunaan lap basah sebaiknya dilakukan setelah selesai menyapu semua lantai agar debu tidak menempel lagi pada perabot.
  2. Membersihkan rak sepatu diawali dengan mengeluarkan semua sepatu dari dalam rak. Selanjutnya membersihkan rak dari debu dengan cara yang sama dengan membersihkan debu pada meja dan kursi. Setelah rak kering, sepatu dikembalikan pada posisi yang lebih rapi dari sebelumnya.

Membersihkan lantai dimulai dengan menyapu lantai dengan sapu ijuk sambil membersihkan perabot di atasnya. Setiap ada kumpulan debu dimasukkan ke dalam cikrak untuk dibuang ke tempat sampah. Setelah itu siapkan campuran air dan obat pel ke dalam timba sesuai takaran yang disarankan. Celupkan alat pel pada campuran air dan obat pel, lalu peras supaya tidak terlalu basah saat disapukan ke lantai. Kita mengepel lantai dengan cara berjalan mundur dengan tujuan yang sudah selesai dipel tidak terinjak lagi dengan kaki kita. Karena lantai yang masih basah akan tampak kotor jika terinjak oleh kaki kita.

  1. Cara Membersihkan Carport
Yang terdapat pada cartport hanya lantai. Alat dan bahan yang diperlukan meliputi: sapu ijuk, cikrak, alat mengepel, timba, obat pel dan air. Cara membersihkannya sama dengan lantai teras, yaitu diawali dengan menyapu lantai dengan sapu ijuk. Setiap ada kumpulan debu dimasukkan ke dalam cikrak untuk dibuang ke tempat sampah. Setelah itu siapkan campuran air dan obat pel ke dalam timba sesuai takaran yang disarankan. Celupkan alat pel pada campuran obat pel, lalu peras supaya tidak terlalu basah saat disapukan ke lantai. Kita mengepel lantai dengan cara berjalan mundur dengan tujuan yang sudah selesai dipel tidak terinjak lagi dengan kaki kita. Karena lantai yang masih basah akan tampak kotor jika terinjak oleh kaki kita. Jangan memasukkan mobil jika lantai belum kering.

  1. Cara Membersihkan Taman atau Pekarangan
Sisa tanah yang ada di luar rumah biasanya berbentuk pekarangan yang dapat dimanfaatkan untuk taman atau kebun. Maka dari itu alat yang diperlukan meliputi: sapu lidi, gunting tanaman, cikrak, air dan pupuk. Pembersihan diawali dengan merapikan tanaman dan membuang daun-daun kering menggunakan gunting tanaman. Setelah itu kita harus menyapu bagian bawah  tanaman dengan menggunakan sapu lidi dan mengambil kumpulan sampah dengan cikrak sebelum membuangnya ke tempat sampah. Setelah bersih, baru kita dapat menyiram tanaman. Secara berkala kita juga harus memberi pupuk pada tanaman sesuai anjuran.


Menjaga kebersihan bagian luar rumah merupakan bagian dari pekerjaan rumah tangga. Meskipun kita tidak melakukan sendiri pekerjaan ini, hendaknya tetap mengetahui proses bagaimana cara membersihkan bagian luar rumah agar dapat memastikan hasil pekerjaan tersebut sesuai standart kita. Selain itu, dengan mengetahui sendiri proses bagaimana cara membersihkan bagian luar rumah, kita tidak akan kesulitan jika harus menghadapi situasi tidak ada bantuan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Keuntungan tambahannya adalah dapat mengajarkannya kepada anak-anak kita sebagai bagian materi tentang life skill. *) By: Yunie Sudiro



Jumat, 20 November 2015

MRT dan River Side Singapore


Dalam sebuah perjalanan dapat memberikan banyak hal pembelajaran yang kadang kita tak menyadarinya. Alangkah senangnya jika kita dapat diberikan kesempatan untuk melakukan banyak perjalanan. Hanya saja kita biasanya terbatas pada urusan anggaran. Berikut adalah salah satu pengalaman saya yang dapat dipakai acuan bepergian dengan budget pas-pasan.


Senin, 20 Juli 2015
Persiapan awal adalah mengecek masa berlaku paspor. kemudian baru kita hunting tiket dan hotel. Waktu itu kami memanfaatkan aplikasi travel online. Sesuai jadwal dan budget yang kami inginkan, pilihan jatuh pada maskapai Jets***. Dan tiket pulang pergi pun sudah di tangan. Kami akan menghabiskan waktu selama 4 hari 3 malam di sana. Rencana berangkat hari selasa dan kembali di hari Jumat. Saat itu Jadwal berangkat selasa, 21 Juli 2015 dari Surabaya (SUB) jam 13;15 dan kedatangan di Singapore (SIN) jam 16.30. Kami juga sudah eksekusi 2 kamar di Frag***** Hotel untuk tanggal 21-24. Selain itu kami juga sudah membeli tiket Universal Studio Singapore (USS) di counter jets*** Grandcity Surabaya. Oh ya, tak lupa juga menukar uang rupiah ke dolar Singapore di money changer.

Seperti pada umumnya, malam sebelum keberangkatan kami packing. Bawaan harus seringkas mungkin dengan mengedepankan skala prioritas. Jangan sampai di perjalanan kita tak menikmati liburan malah sibuk mengurus barang bawaan. Bepergian yang sedikit berpetualang juga membutuhkan kekuatan fisik, jadi barang bawaan yang berat dapat membuat repot dan menambah kelelahan. Apalagi kalau pulang ada tambahan belanjaan,..bagasi harus benar-benar diperhitungkan. Jangan lupa juga untuk tidak membawa cairan berukuran besar ke kabin pesawat, misalnya: air mineral, body lotion, shampo.


Selasa, 21 juli 2015
Hari ini adalah hari yang paling ditunggu. kami akan berangkat ke bandara sekitar jam 10. 30. Pagi hari kami mengawali hari dengan mengantre kamar mandi. Eh,, tiba-tiba sekitar jam 08.30 ada SMS (Short Message Service)  dari maskapai bahwa pesawat delay. kebetulan waktu itu, beberapa hari sebelumnya bandara Juanda sering buka tutup karena erupsi gunung Raung. kami masih optimis meski delay hari ini tetap berangkat karena bandara Juanda buka. Masih dengan rasa berharap, sekitar 2 (dua) jam setelahnya pihak maskapai memberi kabar bahwa pesawat kita cancel. huaa..huaa..kecewa berat ,,. Dengan sigap saat itu juga saya dan suami buka komputer dan cari tiket pengganti. Tapi sayang adanya cuman malam itupun transit Jakarta lanjut perjalanan esok hari di penerbangan pertama. Apa boleh buat pencarian lansung tertuju untuk tanggal 22, meski harus menghanguskan 2 kamar hotel semalam. Dan.... kami mendapatkan yang sesuai, yaitu Gar*** Indonesia dengan transit Jakarta.

Lega sudah perasaan kami walaupun ada rasa kecewa yang tersisa. Paling tidak kami tidak menghanguskan semua persiapan di Singapore yang sudah terbayar. Saat itu juga kami melepas rasa tegang dengan makan siang penyetan. Padahan beberapa hari sebelumnya kami semua pantang makan sambal karena takut saat liburan sakit perut.


Rabu, 22 juli 2015
Tiket keberangkatan terjadwal jam 07.50 dari Surabaya (SUB) - Jakarta (CGK) 09.25, transit berangkat dari Jakarta (CGK) 11.30 - Singapore (SIN) 14.20. Jam 05.00 pagi kami mulai pesan taxi untuk ke bandara. Travel bag langsung kami bawa tanpa membongkar lagi. Perjalanan ke bandara sangat lancar. Kamipun landing di bandara Changi Singapore dengan selamat dan sesuai jadwal.

Perpetualangan dimulai. Secara berurutan: turun pesawat, melewati pemeriksaan, mengisi form imigrasi, melalui gate imigrasi, lalu mengambil bagasi. Setelah itu kami membeli The Singapore Tourist Past. Kartu ini bisa digunakan untuk naik bis, MRT dan LRT train unlimited selama masa berlaku. Harga dari tourist past sudah termasuk $10 sebagai deposit kartu. Pada saat masa berlaku habis, kita bisa mengembalikan kartu dengan mendapatkan $10 tersebut. Pengembalian kartu bisa dilakukan di Changi Airport. Pengembilan kartu hanya bisa dilakukan selama 5 hari setelah pembelian. Pada waktu itu daftar harga The Singapore Tourist Past termasuk deposit adalah sbb: untuk 1 hari $20, untuk 2 hari $26, untuk 3 hari $30. Pembayaran bisa tunai dan kartu kredit. Setelah melakukan pembayaran kita mendapatkan kartu dan panduan termasuk peta MRT.






      Gambar 1: Antre Beli Tourist Past




















Gambar 2: Peta MRT



Kartu tourist past langsung dapat dipergunakan. Tap kartu, dan portal pintu masuk terbuka. Jangan lupa memperhatikan antrean. Petunjuk antrean tergambar di lantai. Selain itu kita juga harus selalu memperhatikan aturan-aturan yang berlaku. Misalnya: di dalam MRT kita dilarang makan dan minum. Aturan ini bisa dilihat pada petunjuk-petunjuk yang ada (gambar 3). Untuk yang belum pernah ke Singapore tak perlu khawatir nyasar. Di negara ini sangat friendly, banyak petunjuk. Petunjuknya ada yang bahasa Inggris dan bahasa Melayu.

























Gambar 3: Aturan di dalam MRT























Gambar 4: Suasana di MRT




Frag***** hotel - Riverside terletak di Hongkong Street 20. Keluar dari stasiun terdekat adalah sebuah mall. Untuk ke hotel harus menyeberang jalan raya. Penyeberangan ada 2 jalan, bisa langsung melalui jalan raya dengan menunggu lampu merah atau lewat atas. Untuk lewat atas tak perlu khawatir capek karena selain tangga tersedia juga eskalator. Setelah turun penyeberangan kita berjalan ke kanan menyusuri trotoar. Perhatikan sisi kiri jalan. Jalan yang ke -2 (semoga tidak salah ingat) kita masuk. Menyisiri sebelah kiri jalan, sekitar 100 meter kita sudah menemukannya. Situasi hotel ini seperti hotel budget kalau di Indonesia, tak luas tapi bersih dan rapi. Pegawainya tidak banyak dan masih muda-muda. Mereka juga bisa berbahasa Indonesia.

Setelah check in, kami langsung ke kamar untuk membersihkan diri dan bersiap menjelajah sekitar. Area jelajah pertama adalah mall dekat hotel, tempat pertama kali kami turun MRT. Hari mulai gelap, anak-anak sudah teriak lapar.. Jadi kami saat itu langsung hunting tempat makan. Kami mencoba menelusuri setiap counter makanan. Sekitar 10 buah sudah kita lirik, tapi semua ada menu pok nya. Karena sudah pada kelaparan, akhirnya kami cari makanan yang bukan khas sana. Pilihan jatuh pada restoran burger. Ehh...akhirnya makannya sama kayak di Indo..bedanya, harga lebih mahal kalau dirupiahkan..he..he...


Perut sudah kenyang. Tenaga sudah kembali maksimal. kami menyelusuri mall. Ternyata pintu sisi lainnya adalah river side. Di sepanjang pinggir sungai terdapat tempat makan dan kafe. Kita juga bisa membeli tiket perahu. Tiket ada 2 pilihan, saya menyebutnya paket 1 (lebih murah ) dan 2 (lebih mahal). Yang lebih murah hanya naik perahu. Yang lebih mahal naik perahu lebih jauh dan berhenti sebentar di tempat tertentu sambil menikmati minuman secara cuma-cuma. Dengan alasan pemerataan distribusi budget, saya putuskan yang murah saja. Lagi-lagi harus mengantre. Di sana tersedia bangku untuk menunggu. Sambil menikhmati pemandangan sungai, tak terasa giliran naik perahu tiba. Buat kami, paket 1 (satu) sudah cukup. Perahu menyelusuri sepanjang sungai dengan view tempat-tempat yang menjadi pusat perhatian.






















Gambar 5: Dermaga























Gambar 6 : Suasana di Perahu
























Gambar 7:  View Sepanjang Sungai



Selesai sudah berkeliling naik perahu. Kami turun di tempat semula. Banyak hal yang dapat dipetik selama perjalanan hari ini, terutama untuk anak-anak kita. Malam mulai larut, kami langsung kembali ke hotel dan beristirahat untuk mengumpulkan tenaga agar dapat melanjutkan petualangan di esok harinya.*)By: Yunie Sudiro.


Senin, 19 Oktober 2015

Lapangan Kodam V Brawijaya Surabaya


Hampir lima tahun rute saya setiap hari melewati  jalan Brawijaya. Saya sebenarnya mengetahui bahwa dibalik jalan tersebut terdapat lapangan yang sangat luas. Hanya saja lapangan ini tak tampak dari jalan yang saya lewati karena tertutup tempat driving dan gedung olah raga lainnya. Terus terang saja, awalnya memang saya tak begitu peduli tentang keberadaannya. Sampai pada suatu hari saya harus ke sana untuk menemani anak saya melihat pameran HUT TNI AD (Hari Ulang Tahun - Tentara Nasional Indonesia - Angkatan Darat) . Dia suka melihat pameran perlengkapan perang. Di hari itu pengunjung juga diberi kesempatan memegang senjata dan naik tank. Selain itu juga ada atraksi terjun payung dan barisan tentara. Yang lebih membuat lebih meriah lagi adalah disediakannya makanan rombong gratis yang jumlahnya mungkin sekitar seratus. Rombong makanan terdiri dari macam-macam jenis, ada soto, bakso, dan lain-lain yang biasa dijajakan di wilayah Surabaya.




Gambar 1: Memegang Senjata




Gambar 2: Naik Tank                                                                           



Gambar 3: Terjun Payung




Gambar 4: Barisan Tentara



Gambar 5: Makanan Gratis




Kebetulan setelah momen itu saya ditanya oleh seorang teman: "apakah anak pertama sudah berangkat sekolah sendiri?" Saya bilang belum karena belum memiliki SIM (Surat Izin Mengemudi) dan juga belum bisa berkendara motor ataupun mobil. Lalu teman saya menanyakan: "kenapa tidak belajar?" Saya bilang pernah belajar motor di komplek perumahan tapi belum lancar karena banyak halangan. Dan saya ngeri kalau sampai menabrak mobil tetangga yang parkir di tepi jalan. Lalu teman saya menyarankan untuk belajar di lapangan Kodam. Katanya anaknya juga belajar setir mobil di sana dan sekarang sudah lancar. Akhirnya saya bawa ke dua anak saya untuk belajar berkendara motor dan mobil ke sana.

Perlu diketahui tempat ini jika malam hari juga selalu ramai karena ada pasar malam. Setahu saya di sana banyak pedagang kaki lima, kereta kelinci dan persewaan mobil-mobilan. Pada hari Senin sampai Sabtu biasanya siang hari sepi dari aktivitas pedagang, lapangan tampak sangat luas. Saat inilah banyak masyarakat untuk belajar berkendara sepeda, motor dan mobil. Ada juga yang berolah raga lari mengelilingi lapangan. Lain halnya hari Minggu pagi, pada pagi hari lapangan ini aktivitasnya seperti malam hari dihari biasa, ramai kaki lima dan berfungsi menjadi tempat rekreasi. Selain itu, lapangan ini sering dipakai acara konser musik. Jadi sedapat mungkin saat ada event menghidari jalan sekitarnya karena pasti padat bahkan macet.


Di tempat ini juga ada tempat-tempat yang biasa dipakai pengunjung berfoto. Salah satunya monumen berbentuk meriam. Intinya lapangan ini tidak hanya dimanfaatkan oleh para TNI tapi juga banyak dimanfaatkan untuk masyarakat sekitar. Membawa anak-anak ke sana adalah salah satu cara untuk menambah wawasan dan juga menjadi sarana rekreasi tanpa harus menguras isi kantong.*) By: Yunie Sudiro.

Rabu, 19 Agustus 2015

Padasan



Mengawali aktivitas menulis sering saya lakukan setelah sejenak "googling" mencari tau topik yang serupa. Sekedar ingin tau apa yang pernah dialami dan dibahas oleh individu lain. Saya tak menyangka kata padasan ternyata masuk dalam Kamus Bahasa Besar Indonesia (KBBI) yang artinya tempayan yang diberi lubang pancuran (tempat air wudhu). Setau saya kata padasan hanya dikenal oleh orang-orang yang hidup di masa kecil saya dan tinggalnya tidak di kota besar di Jawa Timur atau Jawa Tengah. Dan ternyata arti dalam kamus tadi persis seperti yang saya maksud. Akan tetapi apakah saat ini kebanyakan orang masih mengenal istilah ini?

Bangunan rumah saya mulai berumur 10 tahun. Beberapa bagian rumah sudah mulai butuh perhatian. Yang paling urgent adalah suara ngacir air yang tidak mau berhenti. Siapa sih yang mau tagiham PDAM membengkak sia-sia? Maka dengan percaya diri saya meminta tolong suami melepas shower yang menjadi sumber masalah tadi. Percaya diri bahwa tanpa harus ahlinya bisa melepasnya. Dengan perkasa suami memutar pangkal kran, dan...klek...lepaslah shower. Seharusnya kita senang bisa melepaskan, tapi ini malah kita merasa sedih karena ternyata lepasnya tidak tuntas, melainkan putus. Jadinya ada sebagian sisa pangkal shower yang tertinggal dalam saluran pipa. Kalau ini, mau tak mau harus diserahkan pada ahlinya alias tukang. Hanya saja tak mungkin saat itu juga kita mendapatkan tukang.
Awalnya bingung juga, PDAM dimatikan kita tidak bisa aktivitas, tidak dimatikan bekas shower airnya ngocor dan mengurangi tekanan air pada kran lainnya. Untungnya saya teringat masa kecil dimana lubang padasan ditutup kayu jika tak digunakan. Langsung saja kami mencoba mengaplikasikannya. Ternyata dengan rautan kayu saja tak cukup, supaya lebih rapat ujung kayu dililit plastik. Kalau yang bagian plastik ini terus terang saya lupa, yang ingat sang mantan pacar. Cara ini ampuh dalam mengatasi masalah kami yang keliatan remeh tapi berdampak cukup merepotkan.

Keesokan harinya saya mendapatkan tukang untuk memperbaiki kran. Karena sudah manggil tukang saya bermaksud melakukan pergantian dan perbaikan bagian lainnya, yaitu kran selain yang tadi, otomatis pompa air, nat keramik kamar mandi dan kebocoran pipa air sebelum meteran PDAM. Setelah pak tukang survey dan menyiapkan pekerjaannya, berpamitan sama saya untuk beli bahan. Sebelum berpamitan sempat memberitahukan jika kesorean dikerjakan besok pagi saja. Wah... kalau ini benar-benar terjadi, saya lebih repot lagi. Gimana tidak, lubang pipa sekarang malah nambah lagi. Makanya pak tukang saya wanti-wanti harus balik hari itu juga. Ehh...setelah ditunggu-tunggu gak datang, sampai gak bisa mandi. Baru setelah dicek kasih kabarnya ke suami dan sepakat pak tukang balik esok hari dimana yang diajak berunding gak tau kondisi rumah yang sudah ada 2 lubang pipa air yang siap membanjiri rumah jika PDAM dinyalakan. Lagi-lagi solusi kuno tadi kita aplikasikan sebagai penyelamat.

Di era sekarang, yang lebih modern dari saat masa kecil saya, banyak hal yang lebih dimudahkan. Pada saat ini kita sangat terbantu dengan kemajuan teknologi yang ada. Pekerjaan kita menjadi lebih mudah diselesaikan dengan waktu yang lebih singkat. Hanya saja semua itu di saat tertentu bisa saja tak berjalan sebagai mana mestinya. Contoh: mesin cuci dan rice cooker tak bisa digunakan saat listrik mati. Jadi kita perlu memperkenalkan atau mewarisi cara-cara tradisional kepada anak-anak kita agar bisa survive apapun kondisi lingkungannya.*) by: Yunie Sudiro

Rabu, 17 Juli 2013

Ortu Murid Dan Sekolah Kawasan Di Surabaya



Hari ini saya masih melanjutkan pembahasan tentang pendaftaran sekolah negeri. Maklum sebagai orang tua (ortu) apalagi sebagai mama selalu khawatir anak-anaknya masuk di lingkungan sekolah yang tak diharapkan. So, pendaftaran sekolah adalah topik yang paling hangat buat mama-mama yang sebagian besar sependapat dengan saya (ini hanya perkiraan saya, belum ada survey nya...). Saya adalah salah satu orang tua yang selalu pasang mata dan telinga jika ada isu tentang perkembangan pendidikan di Indonesia. Gimana tidak, dengan bugdet pendidikan yang sangat terbatas  kami sangat bercita-cita anak-anak kami mendapatkan pendidikan yang “memadai”. Sasaran pertama pasti memasukkan mereka ke sekolah negeri. Kepinginnya lagi masuk ke sekolah favorit menurut khalayak , entah apa istilah yang sebenarnya. Saya yakin sebagian besar orang tua akan melakukan hal yang sama dengan saya. Berbagai upaya kita lakukan agar anak-anak kita mendapatkan sekolah yang diharapkan. Mulai dari memasukkan mereka ke berbagai bimbingan belajar, kursus untuk bidang-bidang yang mendukung sampai les privat. Gambaran ini dapat menunjukkan bahwa para orang tua sangat menginginkan anak-anaknya mendapatkan satu kursi di sekolah yang diharapkan.

Masih tentang isu pendidikan. Setelah Ujian Nasional (UN) usai, saya menanti pengumuman sistem yang ditawarkan pemerintah untuk pendaftaran sekolah negeri, terutama di Surabaya. Kok ngebet banget ... emang kelas berapa sih mbak anaknya? Emang anak-anak saya belum ada yang mendaftar sekolah di tahun ajaran ini. Anak-anak saya duduk di kelas 8 dan kelas 5, tapi saya ingin mempersiapkan mereka sedini mungkin. Namanya juga usaha ..... dan saya tahu semua akan kembali kepadaNya. Di saat yang lain saya telah membaca berita  yang mengatakan bahwa mulai tahun depan UN untuk Sekolah Dasar (SD) akan ditiadakan. Saya otomatis penasaran, dalam hati saya bertanya: “bagaimana cara masuk SMP (Sekolah Menengah Pertama) nya?” ----- Sementara kita lupakan tahun depan. Kita berburu berita untuk tahun ini. Dengan mengikuti berita-berita tentang pendidikan nasional dan lokal saya menjadi tahu bahwa di tahun ajaran ini untuk Sekolah Menengah pertama dan Sekolah Menengah Atas tetap ada cara melalui tes untuk masuk sekolah kawasan. Sekolah kawasan adalah sekolah eks RSBI (Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional) dan sekolah tertentu berdasarkan kawasan (wilayah) masing-masing. Setelah pengumuman sekolah kawasan tetap ada penerimaan untuk sekolah regular berdasarkan nila hasil UN. Menurut berita-berita yang saya ikuti, para orang tua sangat antusias untuk mendukung putra-putrinya berebut kursi di sekolah kawasan sebagai pilihan prioritas.


Syarat dan ketentuan pendaftaran SMP Negeri di Surabaya bisa saja berubah setiap saat. Informasi di atas adalah untuk tahun ajaran baru 2013/2014. Untuk itu hendaknya para orang tua murid selalu mengikuti informasi yang berkembang sesuai berjalannya waktu agar dapat mendukung anak-anaknya mendapatkan pendidikan yang diharapkan. Jika info di atas masih kurang, para pembaca bisa browse sendiri di laman PPDB (Penerimaan Peserta Didik Baru) kota Surabaya. Selain itu juga bisa mencari informasi dari sumber lain yang mendukung. Happy hunting... *)By: Yunie Sudiro.

Jumat, 12 Juli 2013

Oleh- oleh dari Bali (bagian 1)





Libur telah tiba.. Libur telah tiba.. Nyanyian Tasya kecil serasa terngiang di telinga disaat anak-anak usai menerima raport. Putra dan Putri naik kelas dengan nilai  di atas yang distandarkan. Apapun hasilnya merupakan jerih payah mereka yang patut mendapatkan apresiasi. Setiap anak mempunyai tingkat kemampuan masing-masing. Menurut saya, reward tak harus diberikan pada  saat anak mendapatkan nilai "A", tapi berdasarkan usaha yang mereka kerahkan untuk mencapai sesuatu yang lebih baik. Begitupun Putra dan Putri menagih liburan sebagai reward usaha mereka untuk dapat meningkatkan nilai di akhir tahun ajaran.

Liburan kenaikan kelas selama 3 mingggu. Kami sepakat untuk berlibur ke Bali di minggu ke 2. Semua kami siapkan seminggu sebelumnya, termasuk kejelasan cuti suami. Harapan kami adalah, mungkin libur minggu ke 2 tak seramai minggu ke 1, sehingga kami tak menghadapi hambatan yang berarti untuk mendapatkan tiket pesawat dan hotel sesuai dengan budget.

Sebelum hari H kami sudah mulai merancang kira-kira setiba di TKP harus ke mana saja. Sehari sebelum keberangkatan kami mulai berkemas. Packing dimulai.. Penentuan prioritas barang bawaan adalah keputusan penting. Mana yang harus dibawa dan mana yang harus ditinggal kadang menjadi pilihan yang sulit. Apalagi kami sudah sepakat membawa kamera beserta tripod nya agar kita dapat foto berempat tanpa mengganggu orang lain. Akhirnya ritual awal sesuai jadwal. Malam itu packing kelar. Oh ya, saya akan sangat menikmati setiap detail perjalanan yang saya lalui. Sehingga saya juga akan suka menceritakannya lagi melalui tulisan ini.

Pagi yang dinantikan telah tiba.. Pesawat kami terjadwal berangkat pukul 11.00 WIB. Putra terbangun paling pagi karena dia juga yang paling bersemangat menunggu hari keberangkatan. Usai mempersiapkan diri kami berangkat ke bandara. Sekitar jam 10.00 WIB kami sudah di sana. Ini adalah awal perjalanan kami selama 4 hari 3 malam. Taxi yg kami tumpangi tak dapat berhenti tepat di depan tempat keberangkatan karena telah berjajar beberapa mobil hitam yang dikawal beberapa pria kekar berambut cepak dan berseragam, sebagian berbaju safari gelap....pasti sebagian teman-teman sudah bisa menebak mobil siapa... dan sebagian juga ada yang bertanya-tanya mobil siapa? .. He ..he.. Kami harus berhenti beberapa meter setelah rombongan mobil hitam.  Semua tas telah diturunkan dari bagasi, sayapun harus berlari mengambil trolly yang jaraknya yg tidak bisa dibilang dekat. Meski demikian kami menikmatinya, yang penting waktu masih cukup buat check in. Kami juga masih sempat membungkus travel bag dengan plastik pelindung. Apa ya istilahnya... bag wrapping, mungkin, saya tak begitu perhatian, yg saya perhatikan label harga jasa layanannya yaitu Rp 35.000. Saat ini saya masih berfikiran mending mengeluarkan ongkos daripada tas rusak atau isi tas diobrak-abrik oleh tikus-tikus bagasi. Karena saya pernah mengalami tas dirusak saat dari Kuala Lumpur ke Jakarta.


Gambar 1: Tas dan pelindungnya.

Keberangkatan sesuai jadwal, tiba di Bandara Internasional Ngurah Rai saat jam makan siang. Sepanjang koridor yang kami lalui banyak tulisan  selamat datang. Seperti biasa saya tak kan pernah melewatkan kesempatan untuk berpose di depannya... Dan .. cheers...narsis dimulai.. He..he..



Gambar 2: Selamat Datang

"Ayoo makan..." kicauan 2 kurcaci yg selalui mengikuti kami. Kedua anak saya paling gak bisa nahan lapar kecuali saat berpuasa (terpaksa kali...). Padahal keduanya ditahun kemarin sebulan puasa penuh tanpa ada bolong. Semoga  bulan Romadlon di tahun ini juga bisa melewatinya seperti tahun lalu. Amien.... Mereka minta makan siang di Burger King (BK). Maklum di Surabaya belum ada, jadi kalo ada kesempatan mampir pasti mereka minta. Dengan masih mendorong troly kami bergegas mencari counter BK. Di BK terlihat kursi penuh terisi, untung di teras ada satu meja yang mulai bergegas. Akhirnya saya duduk menjaga meja, yang lain pergi ke dalam memesan makanan.  Tiba-tiba ada 2 perempuan menghampiri saya. Usia mereka kira-kira 20 an. Awalnya minta ijin ngobrol 3 menit. Saya mempersilahkan, ternyata minta donasi untuk sebuah yayasan sosial dengan cara jual voucher. Vouchernya macam-macam, ada restoran dan lainnya yang lokasinya di Bali semua. Padahal saya kan di Bali hanya 4 hari dan belum tentu mengunjungi tempat-tempat yang tertera di voucher tadi. Selain itu donasi kan tidak harus melalui mereka. Dengan halus saya menolaknya. Dan di mbak-mbak tadi dengan sopan meninggalkan saya. Bertepatan saat itu, Putra memanggil saya agar segera pesan makanan. Sambil menunggu pesanan tak lupa saya mengabadikan suasana BK.     



Gambar 3: papa di BK

Perut sudah kenyang, bisa dipastikan untuk sementara waktu tidak ada yang rewel. Segera kami kembali ke counter pemesanan taxi. Dan tak lama kita sudah sampai di hotel. FYI, kami menginap di hotel Bali Kuta Resort (BKR). Kami mendapatkan kamar di lantai 1 dengan view pool. Beberapa saat kami menikhmati kamar dan sempat berfoto di tepi kolam renang.



Gambar 4: Menunggu taxi



Gambar 5: Dalam kamar



Gambar 6: Di kolam renang

Tak terasa saat itu menunjukkan pukul 4 sore waktu setempat (WITA). Kalo jam saya sih masih pukul 3, karena saya malas merubahnya. Saya dan suami teringat akan rencana agenda kami. Langkah 1 adalah menemui bagian layanan tour hotel. Saya dan suami langsung mendiskusikan jadwal perjalanan kami selama di sana. Rencana besar awal, hari 1 dinner di Jimbaran, hari 2 watersport di laut dengan cruiser ship, hari 3 elephant riding, hari 4 pulang dan beli oleh-oleh. Untuk ke Jimbaran saat ityu sudah dipastikan clear. Untuk hari ke 2 maunya kita pakai Quick Silver cruiser ship tapi penuh dan waiting list untuk hari ke 3. Kepastian akhirnya baru didapat hari ke 2 dengan alternatif Island Explore Fun Ship Cruise. Akhirnya kita putuskan hari ke 2 ke Elephant Park di Bakas.

Saya ingin jam 17.30 sudah berada di pantai Jimbaran. Ternyata perjalanan dari hotel memerlukan waktu 1 jam termasuk antisipasi macet. Otomatis 30 menit lagi kita harus sudah meninggalkan hotel. Segera saya ke kamar menyiapkan anak-anak. Kebetulan jalanan tak semacet yang diperkirakan, sebelum setengah enam kami sudah duduk di meja yang terletak di bibir pantai. Untung masih tersisa 1 meja di posisi yang kami incar, yaitu sisi paling dekat air laut. Telat 10 menit aja rasanya kami tak kan mendapatkan tempat di deretan tersebut. Di posisi itu saya dapat menancapkan tripod di depan meja. Kami juga bisa berkejaran dengan ombak sambil mengawasi barang-barang bawaan. Oh ya, saat itu kita dibelokkan sama  guide tour kita yang merangkap sopir di Dewata Cafe. Setelah kita duduk langsung disodori menu minuman. Minuman yang disediakan beragam, yang beralkohol semacam cocktail juga ada.  Menu makanan diberikan menyusul. Kita bisa main di pantai dulu sepuasnya baru pesan untuk makan malam di saat mentari sudah tenggelam. Iseng-iseng saya memperhatikan meja-meja di sebelah. Sebelah kanan bule berbahasa Inggris, sebelah kiri turis juga berwajah oriental bahasanya mirip mandarin --tapi saya tak yakin kalo mandarin, karena saya gak bisa bahasa mandarin...he..he.. Tak lama kemudian datang serombongan pengamen cafe. Mereka bernyanyi dari satu meja ke meja lainnya sambil menyapa, mungkin sebagai bentuk keramah tamahan terhadap pengunjung. Dan para pengunjung dengan suka rela memberikan tips terhadap mereka. Lampu-lampu mulai dinyalakan, payung pantai mulai di angkat, tanda mentari mulai meredup. Saya langsung memesan menu makan malam. Teman-teman pasti tau di Jimbaran yang tersedia adalah sea food, jadi proses masaknya agak lama, misal bakar-bakar dulu dan tentu masaknya antre. Makanan siap santap di saat yang tepat. Kami sekeluarga menikmatinya di antara temaram lampu, disertai suara deburan ombak, beratap langit dengan kaki menyentuh pasir putih nan lembut.



Gambar 7: Berempat di jimbaran



Gambar 8: Bersama pengamen.

Kenyang dan puas menyelimuti perasaan kami di malam itu. Pengantar kami sudah mengintip di gerbang cafe. Kami minta waktu sebentar untuk ke toilet dan berusaha membuat baju Putra lebih kering karena basah saat main di pantai. Sebagai pengalaman jika suatu saat makan di sana harus bawa baju cadangan. La...la..la.. mobil melaju memecah kemacetan malam di Kuta membawa kami kembali ke hotel (bersambung ke bagian 2)


** by: Yunie Sudiro.