Selasa, 02 April 2019

Cara Menanak Nasi




Adanya manajemen ditujukan untuk mencapai sesuatu dengan cara yang efektif dan efisien. Efisien berarti dapat menggunakan sumber daya seoptimal mungkin atau dapat dikatakan tanpa terjadi pemborosan. Agar tidak terjadi pemborosan diperlukan pengetahuan tentang proses setiap aktivitas yang terjadi, dalam hal ini terjadi pada sebuah rumah tangga. Karena dengan mengetahui proses, kita dapat mengeliminasi hal-hal yang dapat menyebabkan adanya pemborosan. Menanak nasi adalah salah satu aktivitas yang terjadi pada sebuah rumah tangga. Maka dari itu perlu diketahui bagaimana proses menanak nasi. Ada 2 (dua) cara menanak nasi, yaitu cara tradisional dan cara modern.

  1. Menanak Nasi Secara Tradisional
Cara ini dapat kita sebut sebagai cara manual, karena tidak menggunakan alat otomatis. Cara ini adalah cara tradisional, yang biasa dilakukan oleh para orang tua kita sebelum tercipta rice cooker. Proses pembuatan nasi pada cara ini lebih membutuhkan waktu dari kita sebagai operator. Hanya saja kita tetap harus mengetahui proses ini sebagai pengetahuan dalam mengambil keputusan dan juga antisipasi jika alat modern tidak tersedia.

Cara menanak nasi secara tradisional atau manual dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
  1. Cuci beras sesuai takaran yang diinginkan. Mencuci beras dibilas maksimum 3 kali untuk menghindari hanyutnya gizi yang terkandung di dalam beras bersama air. 
  2. Siapkan panci yang berisi air bersih sesuai ukuran beras, kira-kira 1 (satu) ruas jari telunjuk di atas beras, jika beras dimasukkan dalam panci. Banyak-sedikitnya air akan mempengaruhi seberapa lembek nasi yang dihasilkan.
  3. Letakkan panci di atas kompor, tunggu air mendidih, kemudian masukkan beras. Aduk beras dalam panci secara berkala sampai airnya habis menyusut. Kegiatan mengaduk dimaksudkan untuk menghindari adanya endapan nasi yang gosong ( intip dalam istilah Bahasa Jawa).
  4. Angkat panci yang berisi nasi setengah proses (setengah jadi) dari kompor.
  5. Letakkan panci untuk mengukus ( dandang dalam Bahasa Jawa) yang sudah berisi air secukupnya pada kompor. Panci ini dilengkapi dengan sekat sarangan di tengahnya untuk memisahkan air dan bahan yang dimasak. Tunggu air mendidih dengan ditandai keluarnya uap dari sarangan, kemudian masukkan nasi setengah jadi di atas sarangan panci tersebut dan setelah itu panci ditutup rapat. Nasi akan matang sekitar 30 menit. Untuk memastikan apakah nasi sudah matang atau belum dapat dilakukan dengan mengambil sebutir nasi dan menekannya. Jika dapat hancur semua berarti sudah matang dan jika ditekan tenyata masih ada yang keras pertanda nasi belum matang.
  6. Angkat nasi dari panci kukus, nasi siap dihidangkan.

  1. Menanak Nasi Secara Modern
Pada masa sekarang, segala hal dapat dilakukan secara lebih praktis karena tersedianya peralatan dan listrik. Alat untuk menanak nasi yang kita kenal adalah rice cooker.

Cara menanak nasi dengan menggunakan rice cooker dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
  1. Cuci beras sesuai takaran yang diinginkan. Mencuci beras dibilas maksimum 3 kali untuk menghindari hanyutnya gizi yang terkandung di dalam beras bersama air. 
  2. Siapkan panci yang terdapat di dalam rice cooker, masukkan beras dan tambahkan air bersih sesuai ukuran beras, kira-kira 1 (satu) ruas jari telunjuk di atas beras, jika beras dimasukkan dalam panci. Banyak-sedikitnya air akan mempengaruhi seberapa lembek nasi yang dihasilkan.
  3. Masukkan panci yang berisi beras dan air ke dalam rice cooker, kemudian tutup rapat. Sambungkan steker rice cooker pada listrik, selanjutnya nyalakan tombol "cook"
  4. Nasi akan matang sekitar 20 menit untuk rice cooker yang mempunyai daya listrik 750 watt. Untuk rice cooker yang mempunyai daya lebih kecil akan memerlukan waktu lebih lama. Nasi sudah matang ditandai dengan matinya tombol “cook”. Umumnya tombol berpindah ke tombol “warm”. Ini berarti nasi sudah matang dan siap dihidangkan.


Dengan mengetahui proses menanak nasi, ada kemungkinan kita dapat mengurangi waktu proses dan mengurangi bahan bakar melalui perbaikan proses pada masing-masing rumah. Selain dapat membantu mengeliminasi pemborosan, pengetahuan proses menanak nasi juga membantu memberikan pengetahuan pada para penerus kita yang belum sempat atau belum berniat mempelajarinya.*) By: Yunie Sudiro.



Tidak ada komentar: