Tampilkan postingan dengan label Makanan dan Dapur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makanan dan Dapur. Tampilkan semua postingan

Selasa, 08 September 2020

Nilai Ekonomis Kencur Pada Rumah Tangga



Masih banyak dari kita yang tidak mengenal kencur, terutama yang tidak begitu terlibat urusan dapur. Meskipun pernah mendengar kata kencur, tidak menjamin mereka mengetahui benda mana yang disebut  sebagai kencur. Tidak sedikit pula yang belum bisa membedakannya dengan bumbu dapur yang berbentuk umbi lainnya, misalkan saja kunci. Untuk itu, ulasan berikut ini dapat membatu bagi yang ingin mengetahui tentang seputaran kencur.


  1. Kegunaan Kencur

Bagi yang tidak asing dengan kencur, kita semua mengetahui bahwa kencur merupakan salah satu bumbu dapur yang berbentuk umbi berukuran kecil. Oleh karena itu, sangat mudah kita mendapatkanya. Dimana ada penjual bumbu, biasanya kencur tersedia. Pada tukang sayur keliling biasanya menjual 1 (paket) bumbu dapur yang berisi lengkap di antaranya terdapat kencur. Istilah paket bumbu dapur tiap wilayah bisa berbeda-beda. Sepengetahuan Penulis di Surabaya dan sekitarnya istilah paket bumbu dapur di sebut “empon-empon”, di Semarang disebut “bumbu pawon”.

Mengacu pada postingan sebelumnya di tipscantikkesehatan.com,  selain sebagai bumbu dapur, kencur juga dapat dimanfaatkan sebagai jamu.


  1. Cara Menanam Kencur

Kencur adalah tanaman yang berkembangbiaknya menggunakan umbi. Jadi cara menanam kencur cukup dengan menyediakan umbi kencur. Kencur juga sangat mudah tumbuh di daerah beriklim tropis. Tanaman kencur mempunyai daun berwarna hijau dan tumbuh menempel di tanah. Tanaman kencur juga dapat tumbuh di bawah pohon. Kita mengetahui biasanya tanaman susah tumbuh dibawah pohon karena terayomi dahannya. Tanaman kencur yang dimanfaatkan adalah umbinya, sehingga kita harus menggali tanah tepat dibawah tanaman untuk mengeluarkan umbi tersebut saat memerlukan atau memanennya.  Secara detail, cara menanam kencur dapat dilakukan dengan langkah-langkah sebagai berikut:

  1. Siapkan lahan untuk menanam, baik pada tanah langsung maupun pot.
  2. Membeli kencur di tempat penjual bumbu atau tukang sayur untuk dijadikan bibit.
  3. Gali tanah sekitar 2 (dua) cm, kemudian letakkan bibit kencur.
  4. Tutup kembali galian tanah berisi bibit kencur dengan tanah.
  5. Siram persemaian kencur setiap hari.
  6. Tanaman kencur mulai tumbuh ditandai dengan munculnya tunas dari umbi atau bibit yang dipendam.


  1. Tambahan penghasilan Dari Kencur

Selama masa pandemi virus Corona mengharuskan kita lebih paham akan dunia digital. Bagaimana tidak, untuk ikut serta mengurangi penyebaran virus Corona sedapat mungkin kita melakukan aktivitas dari rumah. Salah satu kegiatan untuk mengisi waktu luang dan membunuh kebosanan di depan monitor adalah berkebun dengan menanam kencur salah satunya. Hasil tanaman kencur dapat dijual berupa:

  1. Kencur segar
  2. Kencur kering
  3. Ramuan Bahan Jamu
  4. Minuman Kesehatan

Untuk skala kecil, memasarkan produk rumahan dapat dilakukan di lingkungan sekitar rumah dan teman. Biasanya kita tergabung group jual beli online di perumahan maupun teman-teman dari lingkungan lainnya. Kita dapat memanfaatkan media tersebut untuk menawarkan produk kita.



Kencur merupakan bumbu dapur yang dapat digunakan sebagai jamu. Pada masa pandemi virus Corona, kencur menjadi naik daun karena merupakan salah satu bahan jamu tradisional yang dianggap dapat menambah daya tahan tubuh. Melakukan budidaya kencur di lingkungan rumah serta membuat produk turunannya dapat menjadi prospek alternatif untuk mencari tambahan pendapatan keluarga. Hal ini dapat dilihat dari harga kencur  yang menjadi tinggi daripada waktu sebelumnya dan merupakan barang yang dicari saat ini.*) By: Yunie Sudiro


Jumat, 04 September 2020

Manfaat Ekonomis dan Non-Ekonomis Daun Suji Pada Rumah Tangga

Tanaman Daun Suji


Tanaman daun suji sangat mudah tumbuh di negara kita yang beriklim tropis.Tanaman ini banyak kita jumpai di rumah-rumah penduduk, biasanya digunakan sebagai tanaman hias atau pagar rumah. Di sisi lain tanaman rumahan ini juga termasuk tanaman yang bermanfaat, yaitu sebagai zat hijau pewarna makanan.


  1. Cara Menggunakan Daun Suji

Daun suji dalam rumah tangga biasanya digunakan untuk pewarna  hijau pada makanan, terutama untuk pembuatan kue tradisional. Kita semua pasti mengetahui bahwa penggunaan pewarna alami lebih sehat daripada penggunaan pewarna buatan. Ada 2 (dua) cara membuat pewarna hijau dari daun suji, yaitu ditumbuk dan diblender.


Cara membuat pewarna hijau dari daun suji dengan cara ditumbuk dapat mengikuti langkah berikut:

  1. Petik segenggam daun suji atau secukupnya.
  2. Cuci daun suji sampai bersih dari debu yang menempel.
  3. Masukkan daun suji ke dalam lumpang
  4. Tambahkan sedikit air matang atau mineral pada daun suji dalam lumpang
  5. Tumbuk daun suji dalam lumpang sampai hancur.
  6. Keluarkan tumbukan daun suji, lalu peras dan saring seperti santan.
  7. Pewarna hijau daun suji siap digunakan untuk campuran bahan makanan.


Sedangkan untuk cara membuat pewarna hijau dari daun suji dengan cara diblender dapat mengikuti langkah berikut:

  1. Petik segenggam daun suji atau secukupnya.
  2. Cuci daun suji sampai bersih dari debu yang menempel.
  3. Potong-potong daun suji lalu masukkan ke dalam blender.
  4. Tambahkan air matang atau mineral secukupnya pada daun suji dalam blender.
  5. Blender daun suji.
  6. Keluarkan hasil blenderan daun suji, kemudian saring dengan kain bersih.
  7. Pewarna hijau daun suji siap digunakan untuk campuran bahan makanan.


  1. Cara Menanam Tanaman Daun Suji

Selama ini saya belum pernah menemui daun suji diperjualbelikan. Jika kita memerlukan daun ini biasanya langsung memetik dari pohonnya. Karena tidak ada di pasar maupun supermarket, kita harus menanamnya atau minta pada tetangga atau teman yang memiliki tanaman ini. Menanam tanaman daun suji tergolong mudah, yaitu dengan cara setek batang. Kita mengetahui bahwa setek merupakan salah satu cara memperbanyak atau berkembang-biaknya tanaman dengan memisahkan  bagian tanaman baik itu batang, akar maupun daunnya. Setek batang berarti kita mengembang-biakkan tanaman tersebut dengan memotong batang dari tanaman induknya. 


Secara detail langkah berikut dapat dijadikan acuan untuk menanam tanaman daun suji:

  1. Cari tanaman daun suji sebagai induk yang akan diambil batangnya.
  2. Pilih salah satu batang yang akan dipotong.
  3. Potong batang tanaman daun suji sebagai bibit.
  4. Semaikan batang tanaman daun suji pada polybag atau langsung tanam pada tanah ditempat yang diinginkan. 
  5. Siram persemaian tanaman daun suji setiap hari. 


Jangan melakukan sentuhan pada batang tersebut saat melakukan persemaian agar persemaian tanaman berhasil ,yaitu ditandai dengan munculnya bakal daun baru. Jika bakal bakal daun sudah terlihat biasanya sudah tumbuh akar. Jika melakukan persemaian pada polybag, setelah tumbuh akar dapat mulai dipindah pada tempat yang diinginkan.


  1. Daun Suji Sebagai Unsur Kegiatan Ekonomi Keluarga

Dengan melihat kembali kegunaan daun suji di atas, tanaman ini dapat dikatakan sebagai salah satu unsur penggerak ekonomi keluarga jika dimanfaat dengan tujuan menambah penghasilan keluarga. Ada 2 kegiatan yang dapat menambah penghasilan keluarga dengan memanfaatkan tanaman daun suji, yaitu:

  1. Menjual makanan

Salah satu jenis makanan yang dapat dijual dengan memanfaatkan daun suji adalah kue-kue tradisional asli Indonesia.

  1. Menjual tanaman 

Dengan tidak tersedianya daun suji di pasaran membuat banyak orang yang senang memasak, terutama para wanita berkeinginan untuk memiliki tanaman yang satu ini. Karena menyemaikan tanaman ini butuh waktu, menjual tanaman daun suji yang siap tanam dapat menjadi alternatif untuk mendapatkan penghasilan tambahan.



Tanaman daun suji dapat dijadikan sebagai pewarna makanan dan sebagai tanaman hias. Oleh karena itu, tanaman daun suji dapat dikatakan mempunyai nilai ekonomis dan non ekonomis. Nilai ekonomis yang dimaksud karena dapat menghasilkan uang jika dimanfaatkan untuk tujuan jual beli, sedangkan non ekonomis yang dimaksud adalah manfaat untuk kepentingan psikologis. Secara psikologis orang akan  merasa relaks dengan menikmati pemandangan yang bagus, termasuk adanya tanaman daun suji yang mungkin saja membuat sebuah halaman rumah menjadi  tampak hijau dan indah.*) By: Yunie Sudiro

Jumat, 28 Agustus 2020

Berkebun Di Sela-sela Work From Home (WFH)





Banyak sekali kegiatan yang dapat kita ciptakan dan lakukan di sekitar  rumah kita.  Kita semua tahu bahwa di beberapa bulan terakhir ini kita berada dalam situasi pandemi Corona. Situasi ini membuat kita  menghabiskan sebagian besar waktu kita hanya di sekitar rumah. Bagaimana tidak, sebagaian besar dari kita harus melakukan rutinitas, seperti bekerja, sekolah, kuliah dan melakukan kegiatan lainnya dari rumah. Ada kalahnya kita merasa bosan. Untuk itu, kita dapat menambah kegiatan yang dapat membunuh rasa bosan dan bermanfaat  serta dapat dilakukan di sekitar rumah. Salah satu dari kegiatan ini adalah berkebun.


  1. Media Tanam 

Kegiatan sederhana ini tidak memerlukan banyak modal. Kita cukup menyediakan media tanam dan tanaman serta perlengkapan bercocok tanam. Media tanam yang dimaksud adalah tempat untuk dimana tumbuhnya tanaman yang akan kita tanam. Umumnya tanaman yang kita tanam menggunakan media tanah karena unsur hara yang diperlukan tersedia di sana. Hal ini dapat kita sediakan di sekitar rumah, misalnya halaman rumah. Jika tidak mempunyai halaman, kita dapat memanfaatkan pot-pot yang diisi tanah dan humus.


  1. Memanfaatkan Lahan Di Sekitar Rumah

Lahan yg tersisa dari bangunan rumah dapat kita manfaatkan untuk menanam tanaman. Jika luasan tanah memungkinkan, kita tetap dapat memiliki taman selain tanaman yang bermanfaat untuk konsumsi.

  1. Menanam Pada Pot

Rumah yang kita tinggali, terutama yang berada di kota besar banyak yang mempunyai sisa tanah atau halaman yang terbatas. Hal ini kita dapat mengakali dengan menggunakan pot untuk menanam tanaman. 


  1. Tanaman

Banyak sekali jenis tanaman yang dapat kita tanam di sekitar rumah kita, yang penting cocok dengan iklim di wilayah kita tinggal. Secara garis besar tanaman yang dapat ditanam di sekitar rumah adalah tanaman hias dan tanaman yang bermanfaat (tanaman yang dapat dikonsumsi). Tanaman yang dapat dikonsumsi dapat meliputi tanaman Toga (Tanaman Obat Keluarga) dan tanaman yang dapat dimakan untuk buah serta sayuran. Untuk pemilihan tanaman yang akan ditaman tergantung dari selera kita masing-masing.


  1. Perlengkapan Bercocok Tanam Di Rumah

Beberapa peralatan sederhana yang perlu kita miliki untuk berkebun. Yang paling utama bagi kita terutama para perempuan adalah sarung tangan plastik atau karet. Sarung tangan dapat melindungi tangan kita dari kotoran ataupun masuknya zat yang berpotensi merugikan tubuh kita. Berikutnya adalah sekop taman mini. Sekop mini membantu kita untuk menggali dan menciduk tanah. Dimana kedua perlengkapan tersebut sangat mudah di dapat dan memiliki harga yang sangat terjangkau.


  1. Membangun Kebersamaan

Pada saat kita beraktivitas normal sebelum masa pandemi Corona seperti beberapa bulan terakhir ini hampir dipastikan dalam keseharian di hari kerja (weekday) semua anggota keluarga jarang dapat berkumpul karena disibukkan dengan aktivitas masing-masing. Pada saat masa pandemi Corona sebagian besar dari kita melakukan aktivitas dari rumah. Semua anggota keluarga berada dirumah, hanya saja mereka tetap melakukan aktivitasnya masing-masing secara daring (online). Dengan demikian kita tetap membutuhkan interaksi yang lebih berkualitas diantara anggota keluarga. Kegiatan ringan yang dapat dilakukan bersama-sama dengan semua anggota keluarga merupakan salah satu cara untuk mendapatkan quality time dalam sebuah keluarga.



Berkebun dapat membuat kita tetap bergerak, memanjakan mata kita dengan tidak selalu di depan monitor komputer ataupun telepon genggam (smartphone) dan terpaku hanya dalam ruangan tertutup. Selain itu juga memberikan rasa relaks pada otak kita untuk sekedar rehat dari pekerjaan serta menambah quality time dengan keluarga. Paduan menanam tanaman hias dan tanaman konsumsi dapat memberikan 2 (dua) manfaat sekaligus, yaitu enak dipandang dan tetap memiliki beberapa tanaman sebagai bahan makanan maupun obat. Memiliki tanaman yang dapat dikonsumsi sangat membantu kita, terutama di saat membutuhkan di waktu mendesak dan menghemat uang belanja tentunya.*) By: Yunie Sudiro


Senin, 02 Desember 2019

Bunga dan Buah Pepaya




Masih tentang pepaya. Kalau bahasan kita yang lalu mengenai daunnya, kali ini mengenai bunga dan buahnya. Pertanyaan berikutnya adalah apakah benar bunga dan buah pepaya dapat digunakan untuk masakan sebagai lauk? Mari kita cari tahu jawabannya.

  1. Jenis Tanaman Pepaya
Tanaman pepaya di wilayah sekitar saya umumnya ada 2 jenis, tanaman pepaya biasa sama tanaman pepaya rantai. Tanaman pepaya biasa yang saya maksud, yaitu buahnya langsung menempel di pohon. Kalau pepaya rantai atau pepaya gantung buahnya menggantung di ujung tangkai panjang yang menempel pada pohon. Sepertinya tangkai panjang itulah yang dianggap mirip dengan rantai. Sebelum berbuah tanaman pepaya tentunya berbunga terlebih dahulu. Bunga tanaman pepaya rantai terletak di tangkai tempat menggantungnya buah. Kedua jenis tanaman pepaya ini sama-sama mudah tumbuh di pekarangan rumah kita.

  1. Memanfaatkan Bunga Pepaya Menjadi Lauk
Bunga pepaya juga bisa dimasak. Bunga pepaya yang umum dimanfaatkan untuk bahan masakan adalah bunga pepaya rantai. Bunga yang akan dimasak dipilih yang masih kuncup. Sekedar informasi bahwa daun maupun bunga pepaya juga dijual di pasar. Rasa bunga pepaya juga ada pahitnya. Untuk menghilangkan rasa pahit dapat menggunakan beberapa trik sebelum dimasak, kecuali jika menginginkan sensasi rasa pahit bunga pepaya langsung dapat dimasak seperti sayuran. Bunga pepaya biasanya dimasak untuk menu tumis. Tumis ini dapat juga dicampur dengan bahan makanan lain yang mengandung protein, misalnya udang dan lain-lain.

  1. Memanfaatkan Buah Pepaya Menjadi Lauk
Selain daun dan bunga pepaya, buah pepayapun dapat dimasak juga. Untuk keperluan memasak, yang digunakan adalah pepaya yang masih muda. Pepaya yang sudah tua berwarna orange, yang biasa kiita hidangkan sebagai pencuci mulut. Pepaya yang masih muda dagingnya berwarna putih dan kulitnya masih hijau. Cara memasaknya, yaitu dengan mengupas pepaya yang masih muda kemudian memotong-motongnya. Buah pepaya diantaranya dimasak sebagai sayur lodeh dan sambal goreng. Dimana dalam pembuatan masakan tersebut dapat ditambahkan bahan makanan lain yang mengandung protein, misalnya udang dan lain-lain.


Pohon pepaya banyak kita jumpai di sekitar kita, bahkan kadang tumbuh di pekarangan rumah kita dengan sendirinya. Selain daun, bunga dan buah pepaya yang masih muda dapat kita manfaatkan sebagai bahan masakan. Resep menu masakan yang dapat diterapkan pada kedua bahan tersebut juga bermacam-macam. Dimana masakan tersebut dapat ditambahkan bahan makanan lain yang mengandung protein sehingga cocok sebagai lauk pauk. Pengetahuan mengenai pemanfaatan bunga dan buah pepaya ini dapat membantu mengoptimalkan apa yang ada di sekitar rumah, sehingga kita dapat menghemat pengeluaran keluarga.*) By: Yunie Sudiro

Kamis, 28 November 2019

Cara Mengolah Daun Pepaya Menjadi Masakan Sayur




Salah satu tugas kita sebagai ibu rumah tangga adalah menyediakan makanan yang bermanfaat untuk tubuh kita. Pernyataan tadi yang perlu digarisbawahi adalah menyediakan, artinya tak harus kita membuat dengan tangan kita sendiri. Meskipun begitu, kita tetap perlu menambah pengetahuan kita mengenai sekitar dapur apalagi yang mengandung unsur penghematan. Kali ini mari kita bahas tentang daun pepaya.

  1. Pepaya
Siapa yang tak tahu tentang pepaya? Rasanya hampir semua masyarakat di negara kita tak asing dengan buah yang satu ini. Buah pepaya yang tentunya mengandung vitamin juga dipercaya sebagai buah  yang dapat membantu memperlancar proses pencernaan. Biasanya orang-orang di sekitar saya jika mengalami sembelit akan mengonsumsi buah pepaya.

Pohon pepaya sangat mudah tumbuh di wilayah kita yang beriklim tropis. Kadang kita tak berniat menanamnya, Eh.. pohon pepaya kecil nongol di pekarangan kita. Ini menggambarkan betapa mudahnya menanam pohon pepaya. Cara menanam pohon pepaya hanya dengan menaburkan biji buah pepaya. Masalah perawatan, pohon ini nyaris tanpa perawatan khusus. Biasanya kita biarkan saja juga tidak mati dan tetap produktif.

  1. Sayuran Dari Daun Pepaya
Tanaman pepaya terdiri dari akar, batang, daun, bunga dan buah. Buah dari pepaya umumnya yang dianggap sebagai komoditas. Padahal tanaman pepaya tidak hanya buahnya saja yang dapat dimanfaatkan. Daun pepaya juga dapat dimanfaatkan. Salah satu manfaat daun pepaya dapat kita gunakan sebagai sayuran. Untuk keperluan ini hendaknya dipilih daun pepaya yang masih muda, karena jika digunakan yang sudah tua akan terasa kasar dan liat saat dikunyah.

  1. Cara Mengolah Sayuran Dari Daun Pepaya
Alangkah senangnya saat kita dapat memanfaatkan apa yang ada di sekitar rumah kita. Hanya saja kadang hal ini dapat terlewatkan karena ketidaktahuan tentang manfaat apa yang ada di sekitar rumah kita. Daun pepaya mempunyai rasa pahit. Kita memerlukan beberapa langkah untuk menghilangkan rasa pahit tersebut agar daun pepaya menjadi masakan sayur yang enak. Bagi yang belum mengetahui, berikut adalah cara-cara bagaimana menghilangkan rasa pahit daun pepaya sebelum dijadikan masakan sayuran. 

  1. Mengolah Daun Pepaya dengan Menggunakan Tanah Liat
Sebelum memulai memasak daun pepaya dengan menggunakan tanah liat ada beberapa hal yang harus disiapkan terlebih dahulu.
  1. Mengambil segenggam tanah liat yang tidak mengandung pasir, biasanya dapat diperoleh di pinggir sungai, sawah, rumah yuyu, atau mungkin saja tempat lain yang penting tidak mengandung pasir.
  2. Setelah itu, hancurkan tanah liat dalam air kira-kira  1 (satu) baskom kecil.
  3. Endapkan air campuran tanah liat.
  4. Tuang air yang sedikit keruh (agak bening), tanpa endapan tanah liat ke dalam wadah lain.
  5. Air yang mengandung tanah liat inilah yang nantinya akan kita gunakan.

Urutan langkah mengolah daun pepaya dengan menggunakan tanah liat, yaitu:
  1. Ambil beberapa lembar daun pepaya sesuai kebutuhan yang tergolong masih muda.
  2. Potong daun layaknya memotong sayuran.
  3. Cuci daun pepaya yang sudah dipotong.
  4. Panaskan air secukupnya atau kira-kira semua daun pepaya terendam sampai mendidih. 
  5. Masukkan daun pepaya.
  6. Tambahkan air yang mengandung tanah liat dengan menggunakan saringan teh.
  7. Rebus daun pepaya sampai lunak.
  8. Angkat panci yang berisi daun pepaya dari kompor jika sudah matang atau lunak.
  9. Angkat daun pepaya dari air yang mengandung tanah liat.
  10. Cuci kembali daun pepaya dengan menggunakan air dingin.
  11. Tiriskan, daun pepaya sudah siap untuk digunakan sesuai resep masakan yang diinginkan.

  1. Mengolah Daun Pepaya dengan Menggunakan Ampo
Ampo adalah tanah liat yang biasanya dicetak berbentuk kotak, tipis dan dibakar. Setahu saya, ampo dijual di pasar tradisional bagian penjual bahan jamu.

Urutan langkah mengolah daun pepaya dengan menggunakan ampo, yaitu:
  1. Ambil beberapa lembar daun pepaya sesuai kebutuhan yang tergolong masih muda.
  2. Potong daun layaknya memotong sayuran.
  3. Cuci daun pepaya yang sudah dipotong.
  4. Panaskan air secukupnya atau kira-kira semua daun pepaya terendam sampai mendidih. 
  5. Masukkan daun pepaya.
  6. Tambahkan 1 lempeng ampo.
  7. Rebus daun pepaya sampai lunak.
  8. Angkat panci yang berisi daun pepaya dari kompor jika sudah matang atau lunak.
  9. Angkat daun pepaya dari air yang mengandung ampo.
  10. Cuci kembali daun pepaya dengan menggunakan air dingin.
  11. Tiriskan, daun pepaya sudah siap untuk digunakan sesuai resep masakan yang diinginkan.

  1. Mengolah Daun Pepaya dengan Menggunakan Daun Jambu Biji
Jambu biji disebut juga dengan jambu kluthuk dalam Bahasa Jawa. Penggunaan daun jambu biji untuk menghilangkan rasa pahit pada daun pepaya harus disertai dengan daun singkong. Kita mengetahui bahwa daun singkong sendiri dapat digunakan sebagai sayur. 

Urutan langkah mengolah daun pepaya dengan menggunakan jambu biji, yaitu:
  1. Ambil beberapa lembar daun pepaya dan daun singkong sesuai kebutuhan yang tergolong masih muda.
  2. Potong daun layaknya memotong sayuran.
  3. Cuci daun pepaya dan daun singkong yang sudah dipotong.
  4. Panaskan air secukupnya atau kira-kira semua daun pepaya  dan daun singkong terendam sampai mendidih. 
  5. Masukkan daun pepaya dan daun singkong.
  6. Tambahkan beberapa lembar daun jambu biji.
  7. Rebus daun pepaya dan daun singkong sampai lunak.
  8. Angkat panci yang berisi daun pepaya dan daun singkong dari kompor jika sudah matang atau lunak.
  9. Buanglah daun jambu biji dan tiriskan, daun pepaya dan daun singkong sudah siap untuk digunakan sesuai resep masakan yang diinginkan.

Daun pepaya dapat dijadikan masakan sesuai menu yang diinginkan setelah diolah dengan menggunakan tanah liat, ampo dan daun jambu biji. Penggunaan tanah liat dan ampo akan membuat daun pepaya tidak memiliki rasa pahit sama sekali, tetapi dengan penggunaan daun jambu biji masih menyisakan sedikit rasa pahit. Pemilihan cara pengolahan tergantung pada selera masing-masing orang. Menu masakan yang menggunakan bahan daun pepaya biasanya adalah urap-urap, buntil dan untuk pelengkap sambal seperti lalapan.


Pohon pepaya banyak kita jumpai di sekitar kita, bahkan kadang tumbuh di pekarangan rumah kita dengan sendirinya. Sebagian orang  belum memanfaatkan daun pepaya karena tidak mengetahui cara penggunaannya. Pengetahuan mengenai bagaimana cara mengolah daun pepaya untuk sayuran dapat membantu mengoptimalkan apa yang ada di sekitar rumah, sehingga kita dapat menghemat pengeluaran keluarga.*)By: Yunie Sudiro.

Jumat, 01 November 2019

Aplikasi Ergonomi untuk Penataan Dapur Rumah




Semua orang tentunya menginginkan efisiensi dalam melakukan setiap pekerjaan. Hal ini tidak hanya berlaku untuk sebuah perusahaan, dalam pencapaian skala pribadipun menginginkannya. Demikian juga dalam menyelesaikan pekerjaan dapur pada sebuah rumah tangga. Desain dan penataan dapur sangat mempengaruhi hal tersebut.

  1. Ergonomi
Mengacu pada buku Ergonomi karangan Bapak Eko Nurmianto (1996) “ istilah “ergonomi” berasal dari Bahasa Latin yaitu ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dan lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen, dan desain/perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi.”

Dari definisi di atas terlihat bahwa pada saat kita melakukan suatu pekerjaan diperlukan kenyamanan agar mencapai hasil yang optimal. Dikatakan nyaman berarti tidak menimbulkan sakit pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis dan juga sedapat mungkin menghindarkan dari kecelakaan dalam melakukan pekerjaan. Pada suatu pabrik, pekerjaan bisa dilakukan berulang-ulang dengan posisi yang tetap. Jika peralatan yang digunakan tidak ergonomis maka dapat menimbulkan cidera pada bagian tubuh tertentu. Selain itu juga dapat menimbulkan kelelahan yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Demikian juga untuk peralatan dapur, pasti kita dapat menghemat waktu, tenaga dan sumber daya lainnya jika penataannya memperhatikan unsur-unsur ergonomis.

  1. Desain Dapur Rumah
Sebelum kita membuat rumah tentunya dibuat terlebih dahulu rancangan atau desainnya. Pada pembuatan desain akan dapat menentukan letak dapur dimana, unsur apa saja yang ada di dalamnya dan berapa ukurannya. Ruang dapur yang akan dibuat hendaknya tidak sekedar memberikan luasan tanpa memperhatikan apa saja yang akan diperlukan pada saat berkegiatan di sana. Misalkan saja tatakan kompor harus menyesuaiakan dimensi kompor yang akan dipakai dan seterusnya. Desain ruang dapur nantinya akan berhubungan langsung dengan penataan peralatan dan perlengkapan dapur itu sendiri.

  1. Desain Perabot Dapur Rumah
Untuk mendukung kegiatan yang dilakukan di ruang dapur diperlukan peralatan. Perabot dapur termasuk prioritas yang perlu diperhatikan. Perabot dapur yang ada di setiap rancangan pada dasarnya sama. Hanya saja setiap rumah dapat menyesuaikan sesuai kepentingan masing-masing pemiliknya dan luasan tanah yang tersedia. Pada umumnya perabot yang ada di dapur adalah kitchen set. Dalam pembuatan dan pemasangan perabot ini hendaknya memperhitungkan hal-hal yang nantinya tidak menyulitkan aktivitas di dapur. Misalkan saja ketinggian pemasangan tatakan kompor, jika terlalu rendah atau terlalu tinggi akan menyusahkan operator yang sedang menggunakan kompor tersebut. Akibatnya ada beberapa kemungkinan yang terjadi;
  1. Hasil masakannya tidak sesuai.
  2. Sakit pada bagian tubuh tertentu.
  3. Menyebabkan kecelakaan, misalkan sering terkena peralatan yang panas.
  4. Membuang waktu karena seharusnya dapat dilakukan lebih singkat.
  5. Pemborosan sumber daya karena akibat dari hal-hal yang mungkin terjadi tersebut di atas (poin 1 - 4).

Maka dari itu pada saat mendesain perabot dapur harus memperhitungkan faktor ergonomi, terutama masalah ukuran. Seperti contoh sebelumnya tentang ketinggian dudukan kompor, dan tentunya masih banyak ukuran lain yang harus ditentukan. Penentuan ukuran ini kita dapat berpatokan pada  data anthropometri. Masih mengacu pada buku Ergonomi karangan Bapak Eko Nurmianto (1996) dikatakan bahwa “anthropometri adalah suatu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain”. Penerapan data ini dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan standar deviasi dari suatu distribusi normal. 

  1. Lay out Dapur Rumah
Lay out atau tata letak akan mempengaruhi jarak jangkauan dalam melakukan aktivitas di dapur. Untuk itu peletakan peralatan dapur harus mempertimbangkan proses aktivitas di dapur. Selain masalah jarak jangkauan juga harus mempertimbangkan keterkaitan antara peralatan yang satu dengan yang lainnya. Misalkan letak tabung gas, hendaknya tidak jauh dengan kompor gas. 

  1. Suasana Dapur Rumah
Kenyamanan dapat dikatakan selalu berhubungan dengan fisik dan psikis. Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah suasana di dapur. Hal ini bisa meliputi suhu ruangan, warna dan unsur estetika. Suhu ruangan dapat berhubungan dengan ventilasi atau pemasangan pendingin ruangan. Untuk warna dan estetika dapat disesuaikan dengan selera penggunanya.


Penataan dapur rumah sangat berkaitan dengan desain dari dapur rumah. Penyusunan desain dapur rumah dapat meliputi desain perabot dapur, tata letak (lay out) dapur, temperatur ruangan, warna dan estetika. Untuk menentukan ukuran yang behubungan dengan perabot dapur dapat berpedoman pada data anthropometri agar sesuai dengan anatomi orang yang beaktivitas di dapur tersebut. Penataan dapur yang ergonomis akan membuat kita tidak merasa terpaksa harus beraktivitas di dapur.*) By: Yunie Sudiro


Referensi:
Eko Nurmianto, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (1996); Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya; Edisi I; Guna Widya; Jakarta

Rabu, 02 Oktober 2019

Cara Membersihkan Dapur




Menjaga kebersihan rumah termasuk bagian dapur adalah salah satu pekerjaan yang ada dalam suatu rumah tangga. PIC (Person In Charge) untuk pekerjaan ini umumnya dipegang oleh ibu rumah tangga. Meskipun dalam pelaksanaannya bisa didelegasikan kepada yang lain, misalkan ART (Asisten Rumah Tangga). Dalam mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain diperlukan pengawasan untuk memastikan hasil pekerjaan yang dikerjakan apakah sudah memenuhi standar kita. Untuk itu lebih baik kita sebagai PIC menguasai proses akan pekerjaan tersebut. Di sisi lain, dalam kasus rumah tangga sering terjadi tiba-tiba ART mengundurkan diri pada saat kita belum sempat mendapat penggantinya. Keuntungan lain jika kita dapat menguasai proses, dalam hal ini cara membersihkan bagian dapur rumah juga dapat dijadikan salah satu materi pembelajaran tentang life skills kepada anak-anak kita. 

Bagi kebanyakan orang mungkin saja cara membersihkan dapur adalah hal yang mudah dilakukan. Tapi saya yakin pasti ada diantara kita yang tak tahu bagaimana cara membersihkan dapur. Bisa saja ada banyak cara membersihkan dapur tergantung bagaimana rancangan rumahnya dan pengetahuan serta pengalaman seseorang. Berikut adalah salah satu cara yang dapat dipakai acuan dalam membersihkan dapur. 

  1. Cara Membersihkan Kompor dan Sekitarnya
Pada umumnya masyarakat kita menggunakan kompor gas untuk memasak. Pembersihan diawali dengan melepas tungku kompor. Setelah itu kita mengelap semua bagian body kompor termasuk selang gas dengan menggunakan lap yang sudah dibasahi dengan campuran air dan deterjen. Kemudian kita mengeringkannya dengan lap kering atau tisu agar sisa deterjen dan minyak terangkat. Tungku dicuci dengan campuran air dan deterjen. Setelah kering dapat dipasang kembali pada tempatnya.

Berikutnya kita membersihkan sekitar kompor dan bawah kompor  yang umumnya terbuat dari keramik atau granit. Untuk membersihkannya dengan cara yang sama, yaitu mengelapnya dengan menggunakan lap yang sudah dibasahi dengan campuran air dan deterjen. Kemudian kita mengeringkannya dengan lap kering atau tisu agar sisa deterjen dan minyak terangkat.

  1. Cara Mencuci Piring
Langkah-langkah mencuci piring dengan tangan dapat mengikuti urutan sebagai berikut:
  1. Membuang sisa makanan ke tempat sampah. Jangan membuang sisa makanan ke dalam saluran pembuangan air karena dapat menyumbat saluran pembuangan air. 
  2. Selalu membasahi piring setelah dipakai agar pada saat mencucinya mudah dibersihkan.
  3. Menyiapkan campuran air dan deterjen pencuci piring sesuai takaran yang dianjurkan atau dapat juga dengan campuran air dan sabun cream.
  4. Celupkan spon ke dalam campuran deterjen tersebut.
  5. Menggosok semua permukaan piring kotor dengan spon tersebut di atas
  6. Bilas dengan air sampai bersih.
  7. Cek apakah piring sudah bebas dari kotoran, sisa deterjen dan bau amis. Jika belum bersih dapat mengulanginya lagi mulai dari langkah ke 5. Jika Sudah bersih dapat langsung diletakkan pada rak piring agar kering dan setelah itu dapat digunakan lagi.

  1. Cara Membersihkan Bak Cuci Piring dan Sekitarnya
Umumnya bak cuci piring yang dipakai terbuat dari stainless steel. Langkah-langkah berikut dapat diikuti untuk membersihkannya:
  1. Selalu membuang sampah sisa makanan yang tersangkut di sarangan saluran pembuangan air pada bak cuci piring setelah selesai mencuci piring.
  2. Membersihkan seluruh permukaan bak cuci piring dengan menggunakan sabut pencuci piring yang sudah diberi campuran air dan deterjen. 
  3. Mengeringkan  seluruh permukaan bak cuci piring dengan lap kering.

Untuk sekitar bak cuci piring sama halnya pada kompor, umumnya terbuat dari keramik atau granit. Untuk membersihkannya, yaitu mengelapnya dengan menggunakan lap yang sudah dibasahi dengan campuran air dan deterjen. Kemudian kita mengeringkannya dengan lap kering atau tisu.

  1. Cara Membersihkan Kitchen Set
Kitchen set merupakan furniture yang berada di dapur yang berbentuk lemari kabinet yang digunakan untuk menyimpan perlengkapan rumah tangga terutama perlengkapan dapur. Lemari ini biasanya terletak di atas dan dibawah sekitar kompor dan tempat cuci piring. Dalam kesehariannya cara membersihkannya cukup mengelap bagian luarnya dengan lap basah. Sedangkan untuk membersihkan bagian dalamnya dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan semua barang, kemudian mengelapnya dengan menggunakan lap basah. Setelah kering kita dapat menata kembali semua barang kedalamnya. Pembersihan ini dilakukan secara berkala, misalkan seminggu sekali.

  1. Cara Membersihkan Lantai Dapur
Alat dan bahan yang diperlukan meliputi: sapu ijuk, cikrak, alat mengepel, timba, obat pel dan air. Cara membersihkannya dapat mengikuti urutan sebagai berikut:
  1. Diawali dengan menyapu lantai dengan sapu ijuk. Setiap ada kumpulan debu dimasukkan ke dalam cikrak untuk dibuang ke tempat sampah. 
  2. Setelah itu siapkan campuran air dan obat pel ke dalam timba sesuai takaran yang disarankan.
  3. Celupkan alat pel pada campuran obat pel, lalu peras supaya tidak terlalu basah saat disapukan ke lantai. 
  4. Kita mengepel lantai dengan cara menyapukan alat pel ke lantai. Saat mengepel kita berjalan mundur dengan tujuan yang sudah selesai dipel tidak terinjak lagi dengan kaki kita. Karena lantai yang masih basah akan tampak kotor jika terinjak oleh kaki kita.


Menjaga kebersihan dapur rumah kita merupakan bagian dari pekerjaan rumah tangga. Meskipun kita tidak melakukan sendiri pekerjaan ini, hendaknya tetap mengetahui proses bagaimana cara membersihkan dapur agar dapat memastikan hasil pekerjaan tersebut sesuai standart kita. Selain itu, dengan mengetahui sendiri proses bagaimana cara membersihkan dapur, kita tidak akan kesulitan jika harus menghadapi situasi tidak ada bantuan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Keuntungan tambahannya adalah dapat mengajarkannya kepada anak-anak kita sebagai bagian materi tentang life skills. *) By: Yunie Sudiro


Referensi:
  1. Yunie Sudiro (2019); Cara Membersihkan Bagian Luar Rumah; Manajemenrumahtangga.com



Selasa, 02 April 2019

Cara Menanak Nasi




Adanya manajemen ditujukan untuk mencapai sesuatu dengan cara yang efektif dan efisien. Efisien berarti dapat menggunakan sumber daya seoptimal mungkin atau dapat dikatakan tanpa terjadi pemborosan. Agar tidak terjadi pemborosan diperlukan pengetahuan tentang proses setiap aktivitas yang terjadi, dalam hal ini terjadi pada sebuah rumah tangga. Karena dengan mengetahui proses, kita dapat mengeliminasi hal-hal yang dapat menyebabkan adanya pemborosan. Menanak nasi adalah salah satu aktivitas yang terjadi pada sebuah rumah tangga. Maka dari itu perlu diketahui bagaimana proses menanak nasi. Ada 2 (dua) cara menanak nasi, yaitu cara tradisional dan cara modern.

  1. Menanak Nasi Secara Tradisional
Cara ini dapat kita sebut sebagai cara manual, karena tidak menggunakan alat otomatis. Cara ini adalah cara tradisional, yang biasa dilakukan oleh para orang tua kita sebelum tercipta rice cooker. Proses pembuatan nasi pada cara ini lebih membutuhkan waktu dari kita sebagai operator. Hanya saja kita tetap harus mengetahui proses ini sebagai pengetahuan dalam mengambil keputusan dan juga antisipasi jika alat modern tidak tersedia.

Cara menanak nasi secara tradisional atau manual dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
  1. Cuci beras sesuai takaran yang diinginkan. Mencuci beras dibilas maksimum 3 kali untuk menghindari hanyutnya gizi yang terkandung di dalam beras bersama air. 
  2. Siapkan panci yang berisi air bersih sesuai ukuran beras, kira-kira 1 (satu) ruas jari telunjuk di atas beras, jika beras dimasukkan dalam panci. Banyak-sedikitnya air akan mempengaruhi seberapa lembek nasi yang dihasilkan.
  3. Letakkan panci di atas kompor, tunggu air mendidih, kemudian masukkan beras. Aduk beras dalam panci secara berkala sampai airnya habis menyusut. Kegiatan mengaduk dimaksudkan untuk menghindari adanya endapan nasi yang gosong ( intip dalam istilah Bahasa Jawa).
  4. Angkat panci yang berisi nasi setengah proses (setengah jadi) dari kompor.
  5. Letakkan panci untuk mengukus ( dandang dalam Bahasa Jawa) yang sudah berisi air secukupnya pada kompor. Panci ini dilengkapi dengan sekat sarangan di tengahnya untuk memisahkan air dan bahan yang dimasak. Tunggu air mendidih dengan ditandai keluarnya uap dari sarangan, kemudian masukkan nasi setengah jadi di atas sarangan panci tersebut dan setelah itu panci ditutup rapat. Nasi akan matang sekitar 30 menit. Untuk memastikan apakah nasi sudah matang atau belum dapat dilakukan dengan mengambil sebutir nasi dan menekannya. Jika dapat hancur semua berarti sudah matang dan jika ditekan tenyata masih ada yang keras pertanda nasi belum matang.
  6. Angkat nasi dari panci kukus, nasi siap dihidangkan.

  1. Menanak Nasi Secara Modern
Pada masa sekarang, segala hal dapat dilakukan secara lebih praktis karena tersedianya peralatan dan listrik. Alat untuk menanak nasi yang kita kenal adalah rice cooker.

Cara menanak nasi dengan menggunakan rice cooker dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
  1. Cuci beras sesuai takaran yang diinginkan. Mencuci beras dibilas maksimum 3 kali untuk menghindari hanyutnya gizi yang terkandung di dalam beras bersama air. 
  2. Siapkan panci yang terdapat di dalam rice cooker, masukkan beras dan tambahkan air bersih sesuai ukuran beras, kira-kira 1 (satu) ruas jari telunjuk di atas beras, jika beras dimasukkan dalam panci. Banyak-sedikitnya air akan mempengaruhi seberapa lembek nasi yang dihasilkan.
  3. Masukkan panci yang berisi beras dan air ke dalam rice cooker, kemudian tutup rapat. Sambungkan steker rice cooker pada listrik, selanjutnya nyalakan tombol "cook"
  4. Nasi akan matang sekitar 20 menit untuk rice cooker yang mempunyai daya listrik 750 watt. Untuk rice cooker yang mempunyai daya lebih kecil akan memerlukan waktu lebih lama. Nasi sudah matang ditandai dengan matinya tombol “cook”. Umumnya tombol berpindah ke tombol “warm”. Ini berarti nasi sudah matang dan siap dihidangkan.


Dengan mengetahui proses menanak nasi, ada kemungkinan kita dapat mengurangi waktu proses dan mengurangi bahan bakar melalui perbaikan proses pada masing-masing rumah. Selain dapat membantu mengeliminasi pemborosan, pengetahuan proses menanak nasi juga membantu memberikan pengetahuan pada para penerus kita yang belum sempat atau belum berniat mempelajarinya.*) By: Yunie Sudiro.



Jumat, 29 Maret 2019

Oleh-oleh yang Dapat Dibeli Saat Ke Solo dan Telaga Sarangan





Bersosialisasi di banyak tempat akan membuat kita lebih baik dalam kehidupan bersosial. Di samping itu, setiap kelompok mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga akan membantu pengayaan atas diri kita. Mengikuti kegiatan rombongan wisata di lingkungan sekitar kita adalah salah satu sarana yang dapat mendukung tujuan di atas. Berikut adalah pengalaman saya mengikuti rombongan ibu-ibu wisata ke kota Solo dan Telaga Sarangan. Sehubungan dengan pembahasan optimalisasi dalam rumah tangga, kira-kira apa yang dibeli jika para ibu-ibu wisata ke dua tempat tersebut?

Sekitar jam 06.00 kita berangkat dari surabaya, masuk tol langsung turunnya di kota Solo. Jam 10.00 bus sudah memasuki kota Solo. Pemandangan yang mencolok yang tertangkap mata saya saat itu adalah sebuah monumen yang berbentuk keris. Setelah saya coba mencari tahu dari berbagai sumber monumen ini disebut sebagai Tugu Keris. Tujuan pertama yang akan kami kunjungi, yaitu Toko Roti dan Oleh-oleh Or**n. Toko ini menjual Roti dan aneka oleh-oleh khas solo dan sekitarnya. Pengunjung dari toko ini mayoritas para wisatawan. Di toko ini rata-rata anggota rombongan saya  membeli untuk oleh-oleh yang di rumah dan juga ada yang buat sanak saudara.

Selanjutnya kita menuju PGS (Pasar Grosir Solo). Hal ini mengingatkan saya akan PGS Surabaya karena sebutan yang sama. Kalau PGS yang ini kepanjangan dari Pusat Grosir Surabaya. Bus melaju menuju PGS. Menurut perkiraan saya, tempat parkir bus berada di lokasi sekitar 100 meter dari pintu masuk PGS. Begitu kami turun bus, banyak tukang becak menawarkan jasanya. Waktu itu saya memilih jalan kaki, karena memang terasa sangat dekat. PGS menyediakan aneka produk sandang, terutama batik. Sejauh mata memandang hampir semua yang terlihat adalah batik. Saya bersama rombongan menyusuri setiap lorong stan. Di sana tersedia juga food court. Jadi kita bisa melepas dahaga, ngemil-ngemil di saat sedang penat saat berbelanja. Di PGS para anggota rombongan saya banyak yang tak berbelanja. Beberapa diantaranya memberikan alasan bahwa untuk membeli batik dengan kualitas dan jenis yang rata-rata tersedia di sana sama saja dengan yang tersedia di suatu tempat di Surabaya. Bagi mereka ke PGS dinikhmati sebagai sarana piknik belaka. Meskipun begitu tetap saja ada yang berbelanja, mungkin  mereka menemukan jenis dan kualitas yang berbeda dengan yang tersedia di Surabaya.

Perjalanan berikutnya menuju Telaga Sarangan. Sepanjang perjalanan awalnya datar-datar saja. Tapi lama kelamaan saya merasakan tanjakan. Saya tak mengira kalau ternyata lokasi telaga sarangan di wilayah perbukitan seperti Tretes. Selama ini saya mengira kalau telaga sarangan adalah hanya sebuah telaga di dataran rendah seperti Surabaya. Bus terhenti di depan loket pembayaran pintu masuk Telaga Sarangan. Tertulis pengumuman tarif masuk di depan loket, dewasa = Rp 19.000 dan anak = Rp 9.000.  Di sini juga tempat parkir bus tidak berada di tepi telaga. Kami harus berjalan kaki sekitar 50 meter. Setelah berjalan sebentar langsung terlihat pintu masuk  telaga. Antara pintu masuk dan telaga berjajar stan yang rata-rata berjualan sayur dan buah di kanan dan kiri jalan. Kami menyusuri stan-stan tersebut. Kami sepakat ke telaga dulu sebelum belanja-belanja. Sekitar jam setengah lima sore kami berada di telaga, sehingga kami bisa nyaman menikhmati wisata tanpa harus berpanas-panas. Di sana kita bisa hanya memanjakan mata dengan melihat pemandangan, atau berkeliling dengan menyewa kuda, atau bisa juga menyewa perahu. Setelah puas menikhmati pemandangan, kita kembali ke bus dan berbelanja. Namanya ibu-ibu…, pasti gemas ingin mampir saat melihat buah dan sayuran yang tampak lebih segar dan lebih besar ukurannya. Rata-rata mereka membeli alpukat dan brokoli. Selain itu juga banyak yang membeli jeruk, durian dan macam-macam sayuran lainnya. Rata-rata buah dan sayuran di sana mempunyai kualitas memadai dengan harga yang lebih murah dari harga di Surabaya.

Kami kembali ke bus saat hari mulai gelap. Perjalanan berikutnya semakin menanjak, ditambah lagi gelap gulita di luaran sana. Tujuan terakhir adalah makan malam di Mb** Dj** Resort. Waktu itu, restoran masih tampak sepi. Sebagian dari kami langsung menuju mushola dan sisanya menyerbu tempat prasmanan untuk menuang teh ataupun kopi panas. Menu di sini menyajikan khas makanan Jawa, termasuk mendoan dan pisang goreng. Menurut pengamatan saya, semakin bertambahnya umur selera makan orang-orang di sekitar saya semakin bergeser ke makanan tradisional. Pada kesempatan ini ibu-ibu sangat antusias dengan menu masakan Jawa. Dan kira-kira jam dua belas malam kita sudah sampai lagi di Surabaya.


Saat berwisata kadang kita terlena akan perasaan bersenang-senang, sehingga tak jarang kita membeli barang tanpa berfikir panjang. Pada pengamatan saya selama pergi bersama rombongan ibu-ibu ternyata dalam menentukan apa yang akan dibeli tetap menimbang untung ruginya. Untuk itu, pengalaman dan pengamatan saya di atas dapat dijadikan salah satu referensi jika hendak beli oleh-oleh ketika pergi ke Solo dan Telaga Sarangan. *) By: Yunie Sudiro