Tampilkan postingan dengan label Makanan dan Dapur. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Makanan dan Dapur. Tampilkan semua postingan

Kamis, 28 Maret 2019

Pasar Modern Puncak Permai Surabaya




Makan merupakan termasuk kebutuhan primer. Pemenuhan kebutuhan akan makanan pada suatu rumah tangga adalah prioritas. Dan mendapatkan bahan makanan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau menjadi dambaan para ibu rumah tangga. Salah satu pasar di Surabaya ini dapat menjadi salah satu alternatif pilihan tempat berbelanja bahan makanan segar.

Kata pasar sebenarnya mempunyai definisi yang baku. Kali ini saya akan menggunakan istilah pasar yang dipakai umumnya masyarakat sekitar kita. Pasar yang akan kita sebut dalam tulisan ini adalah pasar tradisional. Dimana di dalam pasar terdapat beberapa los, yang dibagi beberapa blok atau bagian, misalnya los bagian ikan, los bagian sayur, dan seterusnya. Di pasar biasanya kita menjumpai los-los tertentu yang areanya becek. Hal ini yang menjadi sebab sebagian orang malas untuk pergi belanja ke pasar. Apalagi jaman sekarang kita lebih dimudahkan, tukang sayur  keliling sekarang sudah membawa smartphone, bisa di WA (WhatsApp). Pada malam hari kita pesan belanjaan, pagi mau waktu subuhpun diantar. Kalau tidak mau diganggu waktu subuh-subuh, belanjaan ditaruh luar, uang akan diambil setelah tukang sayur selesai keliling. 

Selama ini yang saya ketahui pasar modern adalah supermarket. Ternyata memang ada pasar yang namanya “pasar modern”. Selama ini juga setiap pasar yang saya jumpai selalu bertuliskan “pasar tradisional”. Mari kita lihat apa keistimewaan dari pasar modern ini.

  1. Lokasi
Lokasi dari pasar ini mudah dijangkau, yaitu daerah Darmo Permai. Letak Bangunan pada posisi hook (pojok) sehingga gampang terlihat pengunjung yang hendak ke sana. Jalan di depan dan sampingnya beraspal dan lebar, sehingga akses ke pasar mudah.

  1. Area Parkir
Area parkir luas dan dikelolah secara profesional. Hanya saja pada  hari Minggu jam 06.00 ada kegiatan senam depan pintu utama, sehingga membuat parkiran agak ruwet. Makanya di hari minggu sebaiknya sebelum jam 06.00 sudah parkir jika tidak mau antre mencari parkiran.

  1. Troli 
Dalam pasar terlihat bersih dan rapi. Di dekat pintu masuk tersedia barisan troli. Ada meja petugas yang melayani peminjaman troli. Cukup meninggalkan kartu identitas, kita bisa membawa troli selama belanja. Hal ini saya belum pernah menemukan di pasar tradisional yang pernah saya kunjungi. Di pasar tertentu paling adanya orang penyedia jasa membawakan belanjaan. Dan kita membayar ongkos jasa pastinya. Di pasar kebanyakan tidak ada jasa tersebut, kita harus membawa sendiri. 


  1. Barang yang dijual
Berikutnya mari kita lihat barang-barang yang diperdagangkan. Hal ini saya fokus pada barang-barang segar. Memang benar, di sana serasa melihat barang-barang yang jenis dan kualitasnya menyerupai supermarket bahkan terlihat lebih segar. Disamping itu, ada jenis-jenis tertentu yang pasar lain tidak tersedia. Misalnya di sana tersedia salmon, srimping dan lobster, yang selama ini saya tak pernah menemui di pasar-pasar yang pernah saya kunjungi. Selain itu, tersedia adanya kios makanan siap makan, seperti kue basah, nasi bungkus, bubur bahkan tersedia juga food court lengkap dengan live music.


Suatu saat saya membandingan harga salmon fillet di sebuah supermarket. waktu itu harga sudah discount per kilo gram (Kg) Rp 280.000, padahal saya mendapatkan harga Rp 230,000 per Kg di pasar modern dan bisa langsung memilih ikannya sebelum di potong untuk difillet. Jadi menurut saya memang sesuai judul nama pasarnya “Pasar Modern”. *) By: Yunie Sudiro


Jumat, 06 November 2015

Dieng dan Panti Asuhan


Pada tanggal 27 November 2015 ada acara ke Dieng bersama dengan para sahabat di Semarang. Langsung saja saya mulai eksekusi tiket pesawat ke Semarang. Kebetulan ada poin sebuah maskapai pelat merah untuk bisa ditukar tiket gratis, meski harus bayar pajak sendiri. Tapi lumayanlah tetap sangat hemat daripada bayar sendiri semua. Tiket berangkat oke, tapi baliknya untuk kuota tukar poin habis. Mungkin kalo jauh-jauh hari saya masih dapat tempat. Demi untuk " me time" saya rela merogoh kocek untuk beli tiket balik. Dan semuanya sudah siap, tinggal menunggu hari keberangkatan, yaitu sehari sebelum ke Dieng (tanggal 26).

Pagi itu lumayan lengang, masih ada cukup waktu untuk bercengkrama di kedai kopi bandara. Di bandara Juanda, keberangkatan untuk pesawat gar*** Indonesia di terminal T2 (biasanya untuk penumpang internasional). Karena ke Semarang memakai pesawat kecil, setelah check in kita masih bisa keluar lagi saat menuju gate keberangkatan (boarding). Saat itulah saya bisa ketemu suami lagi dan ngopi bareng di dekat pintu boarding.





Gambar 1: Ngopi



Malam sebelum keberangkatan ke Dieng koordinator mengingatkan bahwa jam 06,00 harus sudah kumpul di tempat yang disepakati dan memakai dress code: pakaian muslimah dengan atasan putih dan bawahan jean. Tapi para peserta memohon agar jam keberangkatan mundur setidaknya 06.30 karena harus mengantar anak ke sekolah. Akhirnya bus rombongan berangkat sekitar jam 07.00. Otomatis jam berangkat lebih telat dari jadwal semula. Apapun itu semua anggota rombongan bersuka ria dan sibuk berfoto selama perjalanan meski harus bersusah payah menahan goncangan bus.. *dasar emak-emak narsis, termasuk saya..

Setelah beberapa jam kita sampailah di tujuan pertama yaitu komplek Candi Dieng. Kami tiba di sana saat tengah hari. Makanya meskipun di perbukitan tetap saja terasa panas. Kita bisa menikmati pemandangan pegunungan, kesegaran udara dan megahnya candi sebagai karya bangunan bersejarah. Oh ya, untuk masuk area ini dikenakan retribusi per orang. Dan jangan lupa menyimpan karcisnya karena pengalaman kami saat keluar diminta menunjukkan tiket lagi.





Gambar 2: Candi di Dieng



Perjalanan selanjutnya seharusnya ke telaga warna dan Dieng Theater. Berhubung waktu yang semakin molor dari jadwal sebelumnya maka kita tiadakan dua destinasi tersebut. Perlu diketahui rombongan juga mengagendakan berkunjung ke panti asuhan di Temanggung jam 13.00. Padahal sekitar jam 13.00 masih di area candi. Untuk itu perjalanan dipersingkat supaya tetap bisa berkunjung ke panti asuhan saat perjalanan pulang ke Semarang. Selanjutnya kami melanjutkan ke Sikadang, yaitu kawah yang ada semburan lumpur dan berasap putih pekat. Kawasan ini berbau belerang yang sangat menyengat. Di tempat wisata ini banyak pedagang asongan yang menawarkan masker. Selain itu ada semacam pasar yang menjual hasil bumi dan makanan khas daerah sebagai oleh-oleh. Kebanyakan dari rombongan kami tak mau beli masker, karena jelas-jelas merusak penampilan saat berfoto. Alhasil setelah beberapa lama pangkal hidung saya terasa sakit dan tahu-tahu pilek. Selain itu kita juga menahan bahu belerang yang sangat menusuk hidung. Tapi tak perlu khawatir setelah keluar dari area sikadang gejala yang saya sebutkan hilang dengan sendirinya. Mungkin karena tubuh saya tidak biasa di lingkungan yang berbelerang.





Gambar 3: Pintu Masuk Sikadang





Gambar 4: Area Berkawah


Sebelum meninggalkan Wonosobo kami mampir ke tempat oleh-oleh. Oleh-oleh yang paling terkenal dari wilayah ini adalah rica-rica. Oleh-oleh ini berbentuk semacam manisan lengkap dengan sirupnya. Biasanya dikemas dalam botol kaca ato kemasan plastik seperti kemasan air minum. Manisan ini terbuat dari buah yang mirip pepaya kecil yang tumbuh di wilayah Dieng. Selain itu masih banyak jenis makanan khas Dieng yang bisa dibeli sebagai buah tangan.

Selesai sudah acara wisata,selanjutnya kami akan bekunjung ke sebuah panti asuhan di Temanggung. Kabupaten Temanggung adalah wilayah yang kita lewati menuju Semarang. Sehingga tidaklah rumit untuk mencapai tempat tersebut. Apa yang kami berikan mungkin saja tidak seberapa. Kami ke sana dengan niat baik, memberikan dukungan dan semoga bisa sedikit membantu. Setelahnya, kami langsung melanjutkan perjalanan pulang menuju Semarang. Bus sudah tidak segaduh tadi pagi. Sebagian besar tidur terlelap dalam mimpi masing-masing. 


Kadang kita harus menyempatkan diri untuk melakukan perjalanan bersama para sahabat untuk bersosialisasi dan me-refresh diri. Untuk merealisasikan, kita dapat memanfaatkan promo atau penukaran poin agar mendapatkan penghematan. Dalam setiap perjalanan pasti kita akan mendapatkan pengalaman-pengalaman baru termasuk mengenai makanan. Dan meskipun kita selalu mengutamakan penghematan, seharusnya tidak lupa akan perlunya bersedekah.*) By: Yunie Sudiro.

Senin, 07 September 2015

Menu Masakan Dari Durian


Dulu saat saya masih anak-anak terasa mual jika mencium aroma buah durian. Jangankan untuk mencicipi, tercium samar-samar saja saya langsung menjauh. Jadi saat itu saya tak tahu persis bagaimana rasa buah yang beraroma menyengat tersebut. Tidak tahu kenapa pada awal kuliah teman-teman membeli buah durian dan ternyata saya tak terganggu sama aromanya dan bahkan mulai menyukainya. Akhirnya saya mencoba mencicipi buah yang susah di buka ini. Dan...saya langsung jatuh cinta.

Mulai saat itu saya sering membelinya terutama saat musimnya. Apalagi saya pernah tinggal di Semarang. Di sana saya bisa langsung ke tempat agrowisata durian. Seingat saya pada musim ini juga disertai musim rambutan. Jadi selama perjalanan menuju tempat agrowisata kami dapat menjumpai pohon-pohon rambutan yang berbuah merah. Hal ini sangat menyenangkan bagi saya yang sebelumnya tinggal di daerah yang rambutan tak tumbuh. Selama perjalanan kami juga sering menjumpai penjual durian, rambutan dan petai. Tapi saya tak tahu persis apakah petai sedang musim atau selalu ada tiap saat. Pada tahun 2010 saya sempat menggambil gambar buah durian di pohonnya di sebuah agrowisata yang saya kunjungi.





Gambar 1: Pohon Buah Durian 

Mulanya saya hanya suka makan buah ini tanpa diolah. Sampai suatu saat suami dinas ke Medan membawakan oleh-oleh pancake. Dan lagi-lagi saya langsung amat suka. Hal ini terbawa sampai saat saya pindah lagi ke kota Surabaya. Untunglah ada teman yang memberikan referensi karena pada awal kepindahan saya suasana kota sudah berbeda dari 5 (lima) tahun sebelumnya, yaitu sebelum saya meninggalkannya. Waktu itu yang direferensikan adalah pancake yang dijual di sepanjang jalan Taman Apsari. Kemasannya per biji dan beku.

Lidah saya belum berubah. Seringkali menginginkan  untuk mengecap buah durian. Hingga suatu sore tak sengaja saya menonton tayangan televisi tentang sebuah resto yang semua menunya berbahan dasar durian. Pastinya saya tak ingin melewatkan tayangan tadi karena saya ingin sekali mencobanya. Akhirnya saya mendapatkan alamatnya, yang kebetulan di kota Surabaya.

Pada suatu Minggu saya berkesempatan mampir ke resto tersebut. Saat kami datang langsung disodori buku menu kemudian langsung bisa pesan di kasir dan melakukan pembayaran. Makanan akan datang setelah kami melakukan traksaksi. Jadi jika kami ingin menambah pesanan harus melakukan proses yang sama, padahal kadang harus mengantre lagi di kasir. Makanya jika mau menambah makanan atau minuman, lakukan transaksi sebelum makanan atau minumannya benar-benar habis. Siapa tahu di lain tempat kita menemukan sistem pemesanan yang sama, trik tersebut dapat diandalkan. Selain itu, ada aroma durian di saat-saat tertentu, sepertinya pada saat ada yang membuka  tempat penyimpanan durian. Kebetulan waktu itu saya duduk di dalam. Saya tak tahu apakah aroma tadi terasa sampai tempat duduk luar apa tidak. Buat saya sih..suka-suka saja sama aroma durian.






Gambar 2: Varian Minuman Dengan Bahan Durian





Gambar 3: Sambal Durian





Gambar 4: Pancake Durian




Singkat cerita, kami memesan otot goreng, otot goreng tepung, cumi hitam, semua disajikan dengan sambal durian. Untuk sambal tidak ada yang tanpa durian. Meskipun begitu, tidak tampak ada durian diuleg. Rasanya juga tetap seperti sambal. Kami juga memesan beberapa minuman dari durian dan pancake. Khusus pancake kami suka yang original (seperti yang biasa kami beli di Taman Apsari). Semuanya kami suka dan kepingin balik lagi. Dasar penyuka durian..


Urusan dapur dalam sebuah rumah tangga merupakan hal yang vital. Bayangkan saja apa yang akan terjadi tanpa adanya makanan dalam sebuah rumah. Referensi tentang makanan sangat dicari para pengemban tugas ini. Masakan dari bahan durian dapat dijadikan alternatif pilihan menu untuk keluarga.*) By: Yunie Sudiro.

Kamis, 19 September 2013

Otak-otak Bandeng dan Tikus Bagasi




Waktu itu bulan puasa Ramadhan tahun 2013. Saya selalu merencanakan menu sahur saat setelah berbuka di malam sebelumnya. Jika harus ada yang dibeli bisa dibeli malam itu. Saat ini kami berada di sebuah mall, jam 17.00 langsung menuju foodcourt di mall itu. Pengalaman saya sebelum-sebelumnya, rata-rata tempat makan di mall jika mendekati jam berbuka puasa selalu penuh atau masuk waiting list. Yang masih memungkinkan adalah foodcourt karena tempat duduk yang tersedia paling banyak. Seperti biasanya, saat kami datang orang-orang mulai memenuhi tempat duduk. Untung kami masih mendapatkannya. Telat sedikit saja, di saat menjelang adzan mahgrib pasti kami kesulitan mendapatkan tempat duduk. Adzan berkumandang... Semua umat Islam disekitar kami serentak membatalkan puasa.

Kami memutuskan sahur dengan lauk otak-otak bandeng. Otak-otak bandeng merupakan jenis lauk yang terbahan dasar ikan bandeng. Cara membuat otak-otak bandeng adalah sebagai berikut:

  1. Membersihkan ikan bandeng dari sisiknya.
  2. Mencuci bersih ikan bandeng yang sudah bersih dari sisik.
  3. Memukul-mukul badan ikan agar dagingnya hancur.
  4. Mengeluarkan daging ikan yang sudah hancur melalui bagian kepala, sehingga tinggal kulit ikan bandeng utuh.
  5. Membersihkan duri sebelum memberi bumbu pada daging ikan yang sudah hancur.
  6. Memasukkan kembali daging ikan yang sudah berbumbu ke dalam kulit ikan, sehingga terbentuk kembali seperti ikan.

Dari proses tersebut di atas terlihat bahwa otak-otak bandeng adalah lauk ikan yang sudah bebas dari duri dan sudah berbumbu.  Pada toko langganan kami dibumbuhi sedikit pedas.


Dan meluncurlah kami menuju pasar Genteng (tempat jual oleh-oleh khas Surabaya). Sekitar setengah jam mobil sudah parkir di jalan depan toko-toko. Seorang juru parkir telah membantu dan setelahnya berdiri di depan mobil kami. " Lama apa sebentar?", tanya anak saya. Saya bilang: "sebentar". Kemudian mereka gaduh memperdebatkan antara ikut turun apa tidak. Tahu-tahu, .." Braaak..." Suara dari pintu bagasi. Spontan saya menoleh ke belakang, ternyata ada seseorang berdiri di belakang mobil sambil memegang hendel pintu bagasi. Saya langsung menyadari bahwa orang tadi pasti bermaksud mengambil sesuatu dari bagasi kami. "cepat turun..cek bagasi", seru saya pada suami. Suami saya bilang: "cuma ada stik golf di belakang". Saya tetap menyarankan untuk dicek. Dan syukurlah tas golf tetap berada ditempatnya karena memang posisinya susah diturunkan dengan waktu singkat. Sementara itu, si orang yang berdiri di belakang kita dengan tampang yang menakutkan buat saya dan anak-anak melenggang ke depan mobil. Mungkin sekedar kamuflase, dia bertegur sapa dengan si tukang parkir meski si tukang parkir keliatan agak bingung.

Otak-otak bandeng sudah di tangan. Segera kami ke mobil dan meninggalkan tempat parkir. Sepanjang jalan kami menganalisis kejadian tadi. Akhirnya kami dapat solusi jika berhenti jangan mematikan mesin dulu sebelum benar-benar siap turun. Karena jika mesin mati otomatis central lock pintu mobil akan membuka. Tapi ada jenis mobil meskipun mesin masih menyala central lock pintu tetap membuka jika posisi parking. Kami takut kejadian seperti tadi terulang lagi. Akhirnya kami sepakat akan langsung selalu mengecek central lock pintu mobil saat mobil berhenti. Selain itu juga membiasakan diri tidak membuka pintu dari central lock pintu mobil jika memang tidak langsung turun. 


Mempersiapkan makanan pada bulan puasa umumnya berbeda dengan hari-hari biasa. Apalagi ada makan sahur. Waktunya yang di luar waktu normal membuat kita harus mempersiapkan baik-baik pada malam sebelumnya. Pemilihan menu dapat disesuaikan dengan selera dan nilai gizi yang diperlukan.*) By: Yunie Sudiro.

Selasa, 17 April 2012

Mie kopyok (Semarang) Vs Lontong balap (Surabaya)



Dulunya saya buta tentang kota Semarang. Begitu menginjakkan kaki di kota lumpia, setiap ada kesempatan saya mengunjungi tempat-tempat keramaian. Saya selalu tertarik pada hal-hal yang belum familiar, apalagi masalah makanan....suka kepingin mencicipi.... Ada soto bangkong, tahu gimbal, mie kopyok, mangut kepala manyung, nasi ayam, nasi pindang.

Mbangkong di Surabaya biasanya diartikan bangun kesiangan, tidur terus sampai siang gak bangun-bangun. Ternyata kalo di semarang Bangkong adalah sebuah nama daerah. Oh ya, di kota ini nama daerah lebih dikenal daripada nama jalan. Tahu gimbal adalah salah satu makanan khas semarang yang terkenal. Makanan ini terdiri dari tahu, gimbal udang, lontong, telur,dan kol disiram sambal kacang, yang disajikan bersama kerupuk. Di Semarang juga ada tahu campur, cuma makanan ini berbeda dengan tahu campur lamongan (Jawa Timur).

Diantara makanan tersebut yang membuat saya langsung menyukainya adalah mie kopyok. Awalnya saya tak menyadari. Saat itu suami yang berkomentar, kenapa saya menyukai mie kopyok. Katanya karena makanan tersebut mirip sama lontong balap. Padahal berdasarkan komposisi banyak bedanya daripada samanya..he..he... tapi, taste nya memang mirip. Mie kopyok terdiri dari lontong, mie, tauge,tahu, krupuk gendar, sambalnya ada unsur trasi. Sedangkan lontong balap terdiri dari lontong, tauge, lentho, krupuk, sambalnya ada unsur petis. Tetapi dua-duanya berkuah kecap. Tempat yang biasa saya kunjungi sama teman-teman maupun keluarga jika ingin makanan yang satu ini adalah di jalanTanjung dan Jalan kyai Shaleh. Ehmmm...saya jadi membayangkan makan di sana bersama “the girls”....—by: Yunie Sudiro.

Sabtu, 08 Mei 2010

Pendidikan dan Ibu Rumah Tangga


Pada kondisi modern seperti sekarang, gejala kanca wingking pun menggejala. Bedanya, pada era kartini kondisi itu diciptakan pihak luar (suami), pada era modern justru wanitalah yang lebih memosisikan diri menjadi kanca wingking. (suara merdeka, hal 19 tanggal 21 april 2010).

Pernyataan tersebut membuat penulis tergelitik untuk membahasnya lebih lanjut. Sebelumnya saya akan mencoba mengartikan maksud dari kanca wingking. Menurut saya yang dimaksud kanca wiking adalah bukan teman sejajar, yang dianggap hanya sebagai pelengkap dan berperan hanya di belakang layar. Karena hanya pelengkap, yang dikerjakan juga tidak menyangkut hal-hal yang proritas di dalam suatu rumah tangga. Selain itu juga tidak selalu dilibatkannya dalam mengambil keputusan-keputusan penting di dalam rumah tangga tersebut. Secara umum dapat dikatakan bahwa wanita disebut kanca wingking karena tidak berkesempatan untuk engekspresikan diri dan atau berpartisipasi di masyarakat. Pada akhirnya mereka menikah dan berdiri di balik keberadaan laki-laki.

Saat ini ada 2 (dua) status pekerjaan bagi wanita, yaitu wanita pekerja dan Ibu Rumah Tangga. Meskipun sebenarnya setiap wanita yang berkeluarga juga harus mengemban tugas sebagai Ibu Rumah Tangga. Pekerjaan Ibu Rumah Tangga bagi wanita yang bukan kanca wiking harusnya bisa mengatur rumah tangga dengan baik karena suami lebih focus pada perolehan nafkah. Mengatur rumah tangga bukan berarti secara keseluruhan harus dikerjakan sendiri. Untuk pekerjaan yang tidak memerlukan pemikiran masih bisa dialihkan kepada pekerja rumah tangga. Hal ini dimaksudkan supaya ibu rumah tangga lebih mengutamakan pada hal-hal konseptual dan jika memungkinkan masih bisa berkarya walaupun tidak di luar rumah.

Terbentuknya suatu keluarga merupakan terbentuknya suatu organisasi. Dimana organisasi tersebut mempunyai tujuan yang dituangkan dalam pembagian pekerjaan dan tanggung jawab. Pembagian dan stadarisasi pencapaiannya tergantung dari kesepakatan para pelaku organisasi, yaitu para anggota keluarga. Meskipun biasanya pembagian pekerjaan dan tanggung jawab ini berdasarkan teori yang diajarkan semenjak kita di sekolah dasar. Di sana selalu diajarkan bahwa tugas utama ibu adalah mengurus rumah dan tugas utama bapak adalah mencari nafkah. Menurut saya mengurus rumah di sini adalah mulai dari pengelolahan keuangan, pengaturan pembelanjaan, operasional rumah, mengurus anak, sampai mengurus suami. Dengan begitu terlihat bahwa suami dan istri merupakan suatu partner, tidak ada yang di depan atau di belakang. Masing-masing akan mempunyai peran penting dalam kelangsungan suatu rumah tangga.

Begitu banyak tanggung jawab yang diemban seorang ibu rumah tangga. Dari sisi keuangan harus membuat anggaran dan mengevaluasinya. Operasional rumah dapat meliputi penyediaan makanan, kebersihan rumah dan menyiapkan perlengkapan pendukung harian. Mengurus anak meliputi pertumbuhan, kesehatan dan pendidikannya. Mengurus suami adalah peran wanita sebagai pendamping termasuk menyumbangkan pikiran bila diperlukan. Mereka pasti dapat menyelesaikan pekerjaannya dengan lebih baik jika didukung pengetahuan yang memadai. Untuk itu tingkat pendidikan seorang ibu rumah tangga dapat mempengaruhi setiap langkah yang diambil dalam melaksanakan tugasnya. Semakin mampu seorang ibu rumah tangga dalam melaksanakan tugasnya, perannya semakin diakui. Hal ini dapat menghindarkan wanita dianggap sebagai kanca wingking. Ironisnya menurut tulisan saudari Siti Muyassarotul Hafizoh (suara merdeka, hal 19 tanggal 21 april 2010) masih ada 70% wanita yang buta huruf.

Pada masa sekarang banyak saya jumpai mulai banyak wanita yang telah keluar dari pekerjaan di luar rumah setelah mempunyai momongan atau karena sebab lain. Dan banyak juga yang memulai aktivitasnya kembali setelah mereka anggap perlu. Di era sekarang, wanita dengan pengetahuannya semakin mengerti akan posisinya sebagai ibu rumah tangga. walaupun kenyataannya ada juga yang masih belum memahaminya. Jika semua para wanita Indonesia menyadari akan pentingnya ilmu pengetahuan baginya, maka perannya sangat dapat membantu untuk menjaga kualitas anak bangsa yang akan menjadi penerus bangsa ini.


By: Yunie Sudiro.

Minggu, 24 Januari 2010

Optimal dan Deskripsi Blog



Pada kesempatan ini pada dasarnya saya akan mengemukakan latar belakang munculnya deskripsi blog. Yang perlu Anda ketahui bahwa deskripsi blog juga menjadi pedoman saya dalam memunculkan kategori label blog. 

Mungkin saja nantinya Anda akan menemui banyak hal yang berhubungan dengan kata ‘optimal’ dalam tulisan saya. Dan mungkin juga sebagian ada yang belum mengenal lebih dekat apa yang dimaksud dengan kata kunci saya tersebut. Mengacu pada kamus lengkap Bahasa Indonesia (Tanti Yuniar, Sip), Optimal merupakan kata sifat yang berarti tertinggi; paling baik; sempurna; terbaik; paling menguntungkan.

Optimal itu menurut definisi saya jika dihubungkan dengan biaya yang kita keluarkan adalah tidak harus termurah, tapi juga tidak kemahalan dalam mendapatkan suatu barang yang sesuai dengan karakteristik yang kita inginkan. Bingung kan..? supaya lebih jelas dalam mendeskripsikan definisi kata optimal versi saya, coba kita terapkan pada contoh berikut.

Contoh1:
Katakanlah kita akan membeli sebuah T-shirt pada suatu departement store.Di sana ada merek A dan merek B. Merek A dijual dengan harga Rp 130.000 dengan bahan kaos sesuai yang diinginkan. Sedangkan merek B dibandrol dengan harga Rp 100.000 dengan bahan yang jauh dibawah dari harapan kita. Maka pada kasus ini kita akan memilih T-shirt merek A dengan harga Rp 130.000. Karena merek A adalah pilihan yang terbaik.

Contoh 2:
Pada sebuah usaha rumahan memproduksi jenis kue X dan Y. Masing-masing pembuatan sebuah kue X dan Y memerlukan    biaya untuk penggunaan listrik, jam buruh, dan bahan baku yan berbeda. Masing-masing kue juga mempunyai harga penjualan   yang berbeda. Dalam menentukan berapa jumlah yang optimal untuk pembuatan kue X dan kue Y, kita bisa berpatokan pada total laba yang terbesar yang akan diperoleh.

Saya di sini adalah sebagai seorang wanita yang sudah berkeluarga. Berdasarkan pengalaman mengenai apa yang saya lakukan, maka terciptalah pengelompokan aktivitas Ibu Rumah Tangga menurut saya. Meskipun pada prakteknya sebagian pekerjaan tersebut dapat didelegasikan pada ART (Asisten Rumah Tangga) tapi tanggung jawab tetap dipegang oleh para Ibu Rumah Tangga itu sendiri. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa yang dilakukan Ibu Rumah tangga dalam kehidupan sehari-harinya dapat meliputi: 

  1. Pekerjaan rumah atau tata graha (house keeping)
Pekerjaan ini meliputi semua tentang kebersihan dan perlengkapan rumah. 
  1. Urusan dapur atau makanan dan dapur (food and kitchen)
Pekerjaan ini meliputi penyediaan makanan dan perlengkapan dapur.
  1. Keuangan keluarga (family finance)
Pekerjaan ini meliputi pencatatan harian keuangan dan perencanaan keuangan keluarga.
  1. Merawat dan mengasuh anak (parenting)
  Pekerjaan ini meliputi semua hal tentang perawatan dan pengasuhan anak termasuk pendidikannya. 


Berdasarkan penjelasan saya mengenai latar belakang ide penulisan topik pada blog, selanjutnya diharapkan dapat dengan konsisten mengupasnya satu demi satu mengenai topik tersebut. Pengelompokkan pembahasan akan dikategorikan melalui label blog, yaitu: Manajemen, Teknik Industri, tata graha (house keeping), makanan dan dapur (food and kitchen), keuangan keluarga (family finance), pengasuhan anak (parenting).*)By: Yunie Sudiro.


Referensi:
Tanti Yuniar, Sip; Kamus Lengkap Bahasa Indonesia; Agung Media Mulia.