Tampilkan postingan dengan label Keuangan Keluarga. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Keuangan Keluarga. Tampilkan semua postingan

Rabu, 18 September 2019

Emas Sebagai Alternatif Cadangan Keuangan Keluarga




Uang dapat dikatakan sebagai roda kehidupan suatu rumah tangga. Pada jaman sekarang, roda kehidupan pada suatu rumah tangga akan susah berputar jika tanpa uang. Semua kebutuhan sehari-hari, mulai urusan rumah sampai pemenuhan kebutuhan pribadi masing-masing anggota keluarga tak akan bisa terpenuhi jika keluarga tersebut tak mempunyai uang. Di sisi lain, uang yang dimiliki setiap keluarga mempunyai keterbatasan masing-masing. Dengan demikian diperlukan kecermatan dalam penggunaannya agar tidak sampai kekurangan. 

  1. Perencanaan Keuangan
Tidak hanya perusahaan besar yang memerlukan perencanaan keuangan. Sebuah keluarga juga penting untuk selalu membuat perencanaan keuangan setiap periode waktu tertentu. Semua kegiatan dalam sebuah rumah tangga yang berhubungan dengan uang hendaknya dibuat sebelum periode berjalan. Kegiatan ini umum kita kenal dengan istilah penganggaran (budgeting). Melalui penganggaran, kita sudah dapat menetapkan berapa pendapatan dan berapa pengeluaran yang akan terjadi pada rumah tangga kita pada bulan berikutnya jika periode yang dipakai adalah bulan. Dengan demikian diharapkan rumah tangga tersebut dapat mengelolah keuangan dengan tepat, sehingga terhindar dari kekurangan secara finansial. 
Perencanaan kadang tidak sesuai dengan rencana. Demikian halnya dengan penganggaran. Karena situasi dan kondisi yang direncanakan kadang berbeda dengan kenyataan, anggaran yang kita buat bisa kurang bahkan bisa lebih. Untuk mengantisipasi kekurangan pada anggaran, kita berikan kelonggaran (allowance) sebagai dana darurat.


  1. Uang
Uang yang kita gunakan untuk transaksi sehari-hari umumnya berupa uang cash dan uang virtual atau digital. Uang cash terbuat dari kertas dan logam, sedangkan contoh uang virtual diantaranya adalah Go Pay dan Link Aja. Pemilihan bentuk uang untuk keperluan transaksi sehari-hari tergantung dari kenyamanan masing-masing individu. Hanya saja dalam menentukan komposisi jumlahnya harus memperhatikan kelebihan dan kelemahan masing-masing bentuk uang yang akan dipakai  untuk transaksi sehari-hari. Jangan sampai semua uang yang dibawa hanya dalam bentuk virtual ternyata saat transaksi listrik padam atau jaringan telekomunikasinya yang padam.

  1. Nilai Uang Dari Waktu (Time Value Of Money)
Pengertian nilai uang dari waktu dapat tergambar pada saat kita memperoleh barang yang sama tetapi harus mengeluarkan jumlah uang yang lebih besar. Hal ini biasa kita kenal sebagai inflasi. Pada inflasi, uang yang kita punya nilainya akan turun bersamaan dengan bertambahnya waktu. Sebagai contoh: pada tahun 2000 harga minyak goreng 2 liter sebesar Rp 9.000 pada saat ini (tahun 2019) harga minyak goreng 2 liter sebesar Rp 23.000 untuk merk yang sama. Pada contoh tersebut terlihat bahwa nilai uang kita saat ini jauh lebih rendah dari tahun 2000.
Sebagai Illustrasi lain untuk memahami nilai uang dari waktu adalah sebagai berikut:
Bila kita sebulan yang lalu meminjam uang Rp 10.000 dari bank dan bulan berikutnya (bulan ini) harus membayar Rp 10.100 karena bank membebankan bunga 1% perbulan. Maka dalam hal ini, secara finansial Rp 10.000 sebulan yang lalu sama dengan Rp 10.100 pada bulan ini (saat ini).
Pada illustrasi tersebut terlihat bahwa besaran nominal yang berbeda sebenarnya memiliki nilai yang sama. Jadi seandainya kita memiliki Rp 10.000 pada sebulan yang lalu dan tak ada pengembangan apapun sehingga tetap Rp 10.000 pada bulan ini (saat ini) dapat dikatakan rugi, karena nilai uang tersebut turun. 

  1. emas
Tabungan keluarga selain berupa tabungan uang, mempunyai beragam jenis. Tabungan ini biasa kita dengar dengan istilah investasi.  Investasi ada yang  langsung dapat dicairkan (contoh: emas) dan ada pula yang harus menunggu waktu dalam pencairannya (contoh: tanah). Bentuk tabungan hendaknya juga tidak  dalam  1(satu) jenis saja. Untuk tujuan berjaga-jaga jika sewaktu-waktu dana darurat tidak ada, maka diperlukan bentuk tabungan yang mudah cair. Dalam hal ini emas dapat dijadikan alternatif pilihan.

  1. Perhiasan
Keuntungan membeli perhiasan emas adalah dapat dipakai sebagai penunjang penampilan dan dapat dijual kembali. Menjual perhiasan juga terbilang mudah, yaitu menjual kembali pada toko yang menjualnya dengan membawa sertifikat/kwitansi pembelian. Harga jual mengikuti harga pasar yang berlaku, hanya saja karena bentuk perhiasan akan dipotong ongkos pembuatan antara 15% - 20% tergantung aturan masing-masing toko. Meskipun begitu, saat kita membeli perhiasan harus memastikan pada penjualnya berapa potongannya jika nanti kita menjualnya kembali. Hal ini menghindari kita terjebak pada toko yang menjual sebagian perhiasannya tak bisa dijual kembali. Karena jika kita terlanjur membeli dan baru tahu saat mau menjual, ternyata tokonya tidak mau membeli, kemudian kita bawa ke toko lain yang mau menerimanya akan dipotong sebesar 50%. 

Berbeda lagi dengan perhiasan berlian. Perhiasan ini memang terkesan mewah saat dipakai. Perhiasan berlian yang umumnya terbingkai dengan emas jika dijual kembali akan dipotong sebesar 35% dari harga kwitansi, bukan harga pasar. Sama halnya dengan perhiasan emas biasa, pada saat membeli harus memastikan kepada penjualnya berapa potongannya jika nanti kita menjualnya kembali. Hal ini juga menghindari kita terjebak pada toko yang menjual sebagian perhiasannya tak bisa dijual kembali.

  1. Emas Batangan
Selain berupa perhiasan, emas juga dijual dalam bentuk koin, dinar dan batangan. Emas dalam bentuk ini jika dijual kembali tidak dipotong ongkos pembuatan dan mengikuti harga pasar. Dari ketiga bentuk tersebut yang paling umum dibeli masyarakat adalah bentuk batangan. Emas batangan tersedia mulai berat 1 (satu) gram. Emas batangan yang tersedia biasanya ada 2 jenis, yaitu produksi Antam dan produsi UBS. Pada saat kita mau menjual emas batangan ini tidak harus ke toko yang sama saat membeli.


Agar pengelolahan  keuangan keluarga sesuai harapan diperlukan adanya rencana anggaran untuk setiap periode, misalkan setiap bulan. Yang mana didalam pelaksanaannya bisa terjadi ketidaksesuaian dengan rencana anggaran yang dibuat. Untuk itu, kita seharusnya selalu menyediakan dana cadangan. Dana cadangan berupa tabungan yang jenisnya bisa beragam. Komposisi jenis tabungan yang dimiliki sebaiknya tidak hanya 1 (satu) jenis, salah satunya hendaknya yang mudah dan cepat pencairannya. Emas dapat menjadi alternatif pilihan karena mudah dicairkan dan harganya mengikuti pasar, artinya nilai uang dari emas tersebut minimal tetap meskipun waktu telah berjalan.*) By: Yunie Sudiro


Referensi:
  1. I Nyoman Pujawan (1995); Ekonomi Teknik Edisi I; PT Widya Guna; Jakarta
  2. Yunie Sudiro (2019); Perlukah Kita Ikut Arisan; Manajemenrumahtangga.com





Kamis, 12 September 2019

Perlukah Kita Ikut Arisan?




Istilah arisan tidak asing bagi kita terutama para wanita. Dalam masyarakat kita, arisan adalah kegiatan mengumpulkan sejumlah iuran yang dikonversikan dalam bentuk uang pada periode tertentu oleh suatu kelompok yang dapat dikatakan sebagai anggota. Setiap anggota berhak menerima hasil pengumpulan iuran tersebut berdasarkan urutan hasil pengundian. Bagi kita sebagai masyarakat Indonesia rata-rata sudah mengenal budaya arisan dari kecil atau masa anak-anak. Saya pribadi sudah mulai mengikuti arisan sejak duduk di Sekolah Dasar. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah perlu kita mengikuti arisan? 

  1. Tujuan Arisan
Sebelum kita dapat menjawab pertanyaan tersebut, mari kita telaah apa yang menjadi tujuan kita dari mengikuti arisan. Setiap orang pasti mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Yang pertama, ada yang mengikuti arisan untuk tujuan bersosialisai, menjalin silahturahmi dan mencari kenalan baru. Yang kedua, ada yang mengikuti arisan dengan tujuan menabung. Pada golongan pertama mungkin tidak mempermasalahkan berapa iuran yang dibayar ataupun berapa yang akan diperoleh, yang penting mereka cocok dengan para anggota lainnya. Sedangkan untuk golongan yang kedua sangat memperhitungkan jumlah uang yang didapat dari arisan tersebut. 

  1. Jenis-jenis Arisan
Berikut ada beberapa jenis arisan yang dapat dipilih:

  1. Arisan uang 
Umumnya arisan dialkukan dengan cara mengumpulkan iuran dengan jumlah nominal tetap. Misalkan saja ada kelompok arisan beranggotakan 12 orang, iuran setiap bulan Rp 100.000 dimulai bulan Januari, pengundian tiap bulan hanya 1 (satu) orang. Maka dalam kelompok arisan tersebut setiap orang berhak mendapatkan hasil pengumpulan dana sebesar  Rp 1.200.000 atau 12 X Rp 100.000. Untuk urutan kapan seseorang mendapatkan hasil pengumpulan dana tersebut dalam tiap bulannya tergantung pada hasil undian. Undian ini biasanya dilakukan dengan cara membuat gulungan kertas kecil yang tiap gulungan tersebut berisi nama-nama anggotanya, kemudian ditaruh pada sebuah wadah yang ditutup dengan lubang kecil yang hanya bisa mengeluarkan 1 (satu) gulungan kertas. Nama yang sudah keluar disobek, sehingga yang tertinggal di wadah hanya yang belum dapat. Pada contoh di atas terlihat bahwa akan ada anggota yang menerima arisan pertama pada bulan Januari dan pasti ada yang menerima di bulan Desember sebagai penerima terakhir dengan jumlah uang yang sama yaitu Rp 1.200.000.


  1. Arisan Daging Sapi
Arisan ini dalam menentukan besaran iuran berdasarkan harga daging  sapi yang berlaku pada saat penarikan arisan dilaksanakan. Misalkan saja ada kelompok arisan beranggotakan 12 orang, iuran setiap bulan adalah 1 kilogram (kg) daging dimulai bulan Januari, pengundian tiap bulan hanya 1 (satu) orang. Maka dalam kelompok arisan tersebut setiap orang berhak mendapatkan hasil pengumpulan dana senilai 12 kg daging sapi. Jika pada bulan Januari harga daging per kg sebesar Rp 80.000, maka yang mendapat arisan pada putaran pertama akan memperoleh dana sebesar Rp 80.000 X 12 kg = Rp 96.000. Jika ternyata saat penarikan arisan pada bulan Desember harga daging naik menjadi Rp 90.000 per kg, maka tiap anggota harus membayar iuran sebesar Rp 90.000 dan yang mendapat arisan memperoleh dana sebesar Rp 90.000 X 12 kg = Rp 1.080.000.


  1. Arisan Emas
Arisan ini pada dasarnya sama dengan arisan daging sapi, hanya saja dalam menentukan besaran iuran didasarkan pada harga emas yang berlaku pada saat penarikan arisan dilaksanakan. Misalkan saja ada kelompok arisan beranggotakan 12 orang, iuran setiap bulan adalah 1  gram (gr) emas dimulai bulan Januari, pengundian tiap bulan hanya 1 (satu) orang. Maka dalam kelompok arisan tersebut setiap orang berhak mendapatkan hasil pengumpulan dana senilai 12 gr emas. Jika pada bulan Januari harga emas per gr sebesar Rp 500.000, maka yang mendapat arisan pada putaran pertama akan memperoleh dana sebesar Rp 500.000 X 12 gr = Rp 6.000.000. Jika ternyata saat penarikan arisan pada bulan Desember harga emas naik menjadi Rp 510.000 per gr, maka tiap anggota harus membayar iuran sebesar Rp 510.000 dan yang mendapat arisan memperoleh dana sebesar Rp 510.000 X 12 gr = Rp 6.120.000.


  1. Arisan Beras
Arisan ini pada dasarnya sama dengan arisan daging sapi dan emas,  hanya saja dalam menentukan besaran iuran didasarkan pada harga  beras yang jenisnya disepakati semua anggota dan berlaku pada saat penarikan arisan dilaksanakan. Misalkan saja ada kelompok arisan beranggotakan 12 orang, iuran setiap bulan adalah 1 kwintal beras dimulai bulan Januari, pengundian tiap bulan hanya 1 (satu) orang. Maka dalam kelompok arisan tersebut setiap orang berhak mendapatkan hasil pengumpulan dana senilai 12 kwintal beras saat namanya muncul dalam pengundian. 


  1. Nilai Uang Dari Waktu (Time Value Of Money)
Pengertian nilai uang dari waktu dapat tergambar pada saat kita memperoleh barang yang sama tetapi harus mengeluarkan jumlah uang yang lebih besar. Hal ini biasa kita kenal sebagai inflasi. Pada inflasi, uang yang kita punya nilainya akan turun bersamaan dengan bertambahnya waktu.
Sebagai Illustrasi lain untuk memahami nilai uang dari waktu adalah sebagai berikut:
Bila kita sebulan yang lalu meminjam uang Rp 10.000 dari bank dan bulan berikutnya (bulan ini) harus membayar Rp 10.100 karena bank membebankan bunga 1% perbulan. Maka dalam hal ini, secara finansial Rp 10.000 sebulan yang lalu sama dengan Rp 10.100 pada bulan ini (saat ini).
Pada illustrasi tersebut terlihat bahwa besaran nominal yang berbeda sebenarnya memiliki nilai yang sama. 


      Para wanita yang memilih peran sebagai Ibu Rumah Tangga ataupun mempunyai peran ganda sebagai pekerja dan siapa saja yang membutuhkan wadah bersosialisasi melalui arisan, hendaknya memilih kelompok arisan yang dirasa cocok dan memberikan manfaat yang dicari. Dan jika ingin mengikuti arisan dengan tujuan menabung lebih cocok memilih arisan yang memperhitungkan nilai uang disamping juga harus memperhatikan para anggotanya untuk kepastian kepercayaan. Bagi yang tidak mempunyai kedua tujuan tersebut harusnya tidak perlu mengikuti arisan.*) By: Yunie Sudiro.


Referensi:
I Nyoman Pujawan (1995); Ekonomi Teknik Edisi I; PT Widya Guna; Jakarta




Rabu, 04 September 2019

Pilih Diskon atau Harga Normal?




Diskon atau potongan harga dapat memberikan magnet bagi orang yang berada di sekitarnya. Diskon dapat membuat mereka yang sebelumnya hanya berniat window shopping menjadi benar-benar shopping. Daya tarik diskon sedemikian dasyat sehingga kadang sampai rumah kita menyesali apa yang kita beli karena ternyata tidak sesuai harapan bahkan ternyata tak begitu diperlukan. Untuk itu mari kita telaah mengenai diskon-diskon yang banyak ditawarkan agar kita bisa berfikir lebih jernih saat memutuskan untuk membeli barang yang didiskon.

  1. Diskon Bersyarat
Diskon ini biasanya banyak kita jumpai di minimarket dan supermarket. Seperti halnya yang saya alami pada suatu hari berbelanja di sebuah minimarket. Saat saya membayar di kasir, petugas kasir menawarkan penebusan Rp 5.000 untuk sebatang coklat yang harga normalnya Rp 13.600 karena total belanjaan saya mencapai Rp 50.000. Secara sekilas kita mengira bahwa potongan harga yang kita peroleh sebesar Rp 13.600 - Rp 5.000 = Rp 8.600  adalah 63% dari Rp 13.600. Padahal sebenarnya kita tidak memperoleh diskon sebesar itu, karena jika belanja kita tidak mencapai Rp 50.000 tidak dapat menebus coklat tersebut seharga Rp 5.000 tapi tetap harga normalnya, yaitu Rp 13.600. Dalam menghitung potongan secara keseluruhan harusnya menghitung semua total belanjaan kita karena dijadikan syarat untuk memperoleh diskon, yaitu:

Total belanja = Rp 50.000 + Rp 5.000 = Rp 55.000
Penghematan = Rp 8.600 = 15% dari Rp 55.000

Jadi penghematan sebenarnya yang kita peroleh hanya 15% bukan 63% seperti yang dipersepsikan kebanyakan orang.

  1. Diskon Ganda
Diskon ini biasanya banyak kita jumpai di departement store dan toko-toko baju di mall. Suatu saat saya pergi ke sebuah mall, dan langkah saya terhenti di depan sebuah departement store karena melihat tulisan “Diskon 40% + 30%”. Yang terlintas di benak saya saat itu adalah besarnya diskon yang diberikan oleh toko karena secara kasat mata diskon seolah-olah 70%. Mari kita cek apakah diskon yang kita persepsikan benar-benar sebesar itu?

Diskon 1 (harga asli 100%)
= 100% X 40% = 40%

Diskon 2 (harga setelah diskon 1 = 100% - 40% = 60%)
= 60% X 30% = 18%

Total diskon = 40% + 18% = 58%
Jadi yang secara kasat mata seolah-olah diskon sebesar 70% sebenarnya hanya sebesar 58%. 

Contoh: Misalkan saja saat itu saya membeli kemeja wanita dengan harga normal Rp 100.000. Mari kita hitung jumlah potongan harganya.

Diskon 1 = Rp 100.000 X 40%= Rp 40.000
Harga kemeja setelah diskon 1 = Rp 100.000 - Rp 40.000 = Rp 60.000

Diskon 2 =Rp 60.000 X 30%= Rp 18.000
Harga kemeja setelah diskon 2   = Rp 60.000 - Rp 18.000 = Rp 42.000

Jadi harga kemeja wanita di atas setelah mendapatkan diskon total sebesar Rp 42.000, penghematan atau diskonnya sebesar Rp 58.000 atau 58% dari Rp 100.000. Dalam kasus ini kita tetap diuntungkan dengan adanya penghematan sebesar 58%, tapi bukan 70% seperti yang dipersepsikan kebanyakan orang.

  1. Diskon Bertahap
Diskon ini biasanya banyak kita jumpai di departement store, toko-toko baju di mall, minimarket dan supermarket. Misalkan saja sebuah toko menawarkan diskon seperti berikut:
Pembelian ke 1: diskon 30%
Pembelian ke 2: diskon 60%

Sekilas tawaran diskon di atas terlihat 90%. Mari kita hitung, berapa sebenarnya potongan harga yang kita peroleh? Untuk mempermudah perhitungan coba kita aplikasikan pada contoh seperti pembelian kemeja wanita sebelumnya. Telah diketahui kemeja wanita dengan harga normal Rp 100.000. Mari kita hitung jumlah potongan harganya.

Pembelian ke 1
Harga normal = Rp 100.000
Diskon 30% = Rp 30.000
Harga setelah diskon = Rp 70.000

Pembelian ke 2
Harga normal = Rp 100.000
Diskon 60% = Rp 60.000
Harga setelah diskon = Rp 40.000

Total diskon = total penghematan = Rp 90.000 = 45% dari harga normal secara keseluruhan Rp 200.000.

Jadi harga kemeja wanita di atas setelah mendapatkan diskon total sebesar Rp 110.000, penghematan atau diskonnya sebesar Rp 90.000 atau 45% dari Rp 200.000. Dalam kasus ini kita tetap diuntungkan dengan adanya penghematan sebesar 45%, tapi bukan 90% seperti yang dipersepsikan kebanyakan orang.


Semua perusahaan pasti mengharapkan untuk mendapatkan keuntungan yang sebanyak-banyaknya. Dalam mencapai target keuntungan yang diinginkan setiap perusahaan mempunyai strategi pemasaran, salah satunya adalah memberikan diskon kepada konsumen. Sah-sah saja mereka membuat program untuk menarik konsumen agar membeli produknya. Hanya saja kita sebagai konsumen sendiri yang harus jeli sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk yang telah didiskon tersebut, apakah kita benar-benar membutuhkannya? Jika memang tidak dibutuhkan sebaiknya kita tak perlu tergoda untuk membelinya. Beli saja  produk yang sedang dibutuhkan meskipun saat itu harganya normal atau tidak didiskon. *) By: Yunie Sudiro.


Referensi:
Ahmad Gozali (2005); Cashflow For Woman; Menjadikan Perempuan Sebagai Manajer  Keuangan Keluarga Paling Top; Penerbit Hikmah (PT Mizan Publika); Jakarta.

Senin, 01 April 2019

Membayar PBB ( Pajak Bumi dan Bangunan) Melalui Mobile Banking




Banyak hal yang harus diselesaikan untuk kelangsungan hidup sebuah rumah tangga. Salah satunya adalah membayar tagihan yang terjadi pada sebuah rumah tersebut. Tagihan-tagihan yang dapat timbul pada sebuah rumah tangga berbeda-beda tiap rumah. Tagihan yang umum terjadi misalnya tagihan listrik, air, telepon, pajak kendaraan bermotor, pajak bumi dan bangunan. Pada jaman sekarang segala hal lebih mudah dilakukan daripada jaman dahulu sebelum internet berkembang pesat.  Demikian juga dalam hal pembayaran tagihan. Saat ini banyak tersedia pilihan cara untuk dapat melakukan pembayaran tagihan.

Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang pembayaran Pajak  Bumi dan Bangunan (PBB). Setiap tahun biasanya kita, pemilik tanah dan bangunan biasanya mendapatkan tagihan atau SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang). Sebenarnya dari tahun ke tahun tanggal jatuh tempo pembayaran tak berubah yaitu tanggal 31 Mei, hanya saja jika tak ada reminder seringkali terlupakan. Kita tahu bahwa ada beberapa cara untuk membayar PBB, yaitu antara lain: petugas datang ke wilayah tempat tinggal kita sesuai jadwal, bisa datang langsung ke bank yang ditunjuk dan samsat keliling. Ketiga cara tersebut mengharuskan kita meluangkan waktu untuk datang ke tempat-tempat yang dimaksud. Jika mau menghemat waktu, PBB juga sudah dapat dibayar melalui mobile banking

Sebagai contoh pada SPPT terdapat keterangan dibagian bawah mencantumkan bank yang ditunjuk meliputi: bank J*tim, bank B*I dan bank Man*iri. Itu beranti kita bisa melakukan pembayaran pada bank-bank yang tercantum tersebut. Berikut adalah contoh langkah-langkah yang bisa diikuti untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) melalui salah satu bank di atas, yaitu B*I mobile.


Langkah 1: buka aplikasi MOBILE Banking (gambar 1).
Masukkan User ID:
Masukkan MPin:
Kemudian LOGIN






Gambar 1: Langkah 1



Langkah 2: pilih “pembayaran” (gambar 2).










Gambar 2: Langkah 2



Langkah 3: pilih “pajak” (gambar 3).








Gambar 3: Langkah 3



Langkah 4: pilih “PBB (gambar 4).









Gambar 4: Langkah 4



Langkah 5: 
Pilih “input baru” jika belum pernah memasukkan data (gambar 5).
Masukkan Nama singkat:
Masukkan Nomor Objek Pajak:
Masukkan tahun pajak SPPT:
Kemudian LANJUT
  









Gambar 5: Langkah 5



Langkah 6: masukkan password transaksi pada halaman validasi. 



Setelah memasukkan password transaksi, nantinya kita akan mendapatkan notifikasi transaksi berhasil, jika sudah berhasil didebit. Artinya kita sudah berhasil membayar PBB. Sangat praktis, bukan? Sangat menghemat waktu dan tenaga, sehingga kita bisa menggunakan  waktu dan tenaga yang dihemat untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya.*) By: Yunie Sudiro


Minggu, 31 Maret 2019

Pembayaranan Pajak kendaraan Bermotor Di Samsat Corner Royal Plaza Surabaya



Pada sebuah rumah tangga terdapat berbagai macam tagihan  yang harus dibayar. Salah satunya adalah membayar pajak kendaraan bermotor. Setiap rumah tangga pasti menginginkan kepraktisan dalam menyelesaikan segala pekerjaan rumah tangga. Termasuk untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor. Bagaimana caranya agar tetap taat pajak tapi bisa menghemat waktu dan tenaga. 

Samsat corner di sebuah mall sangat memanjakan wajib pajak. Jam operasional yang lebih fleksibel, tempat yang dingin, parkir yang mudah, lokasi yang mudah dijangkau, serta dapat dilakukan sambil berwisata di mall dapat membuat wajib pajak lebih rajin membayar pajaknya. Seperti halnya pada Samsat Corner Royal Plaza Surabaya. Bagi pengendara mobil biasanya paling rumit untuk urusan parkir. Di Royal Plaza, jika masih beruntung, kita dapat parkir di tempat parkir khusus depan gedung. Sehingga kita tidak perlu harus berputar-putar di area parkir gedung. Hanya saja tarif parkirnya lebih mahal dari parkir gedung, terutama saat weekend. Meskipun Begitu, parkir khusus di Royal Plaza tetap lebih murah jika dibandingkan valet parking pada mall lainnya di Surabaya.

Pada samsat corner biasanya pengunjungnya lebih sedikit dari pengunjung kantor samsat. Hanya saja yang perlu diperhatikan bahwa jam operasional samsat corner tidak mengikuti jam operasional mall secara mutlak. Untuk informasi jam pelayanan di Samsat Corner Royal Plaza Surabaya adalah sebagai berikut:

SENIN s/d KAMIS
Pagi: 10.00 - 13.00
Sore: 15.00 - 19.00

JUM’AT
Pagi: 10.00 - 11.30
Sore: 15.00 - 19.00

SABTU
Pagi: 10.00 -12.30
Sore: 15.00 - 19.00

Selain memperhatikan jadwal pelayanan, kita juga harus memperhatikan persyaratan. Jangan sampai sudah susah-susah mengantre, tapi pulang  dengan sia-sia. Yang pertama adalah persyaratan dokumen. Dokumen yang harus dibawa adalah:
  1. STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) asli
  2. KTP (kartu Tanda Penduduk) asli

Yang kedua kita harus memperhatikan persyaratan dan mekanisme pelayanan Samsat Corner:
  1. Melayani/Pendaftaran dokumen STNK tahunan
  2. Tidak melayani kendaraan angkutan umum dan plat merah
  3. Tidak melayani status blokir
  4. Tidak bisa dikuasakan.

Sekarang mari kita bahas proses pengurusan di sana. Pada meja petugas terdapat 2 (dua) loket, yang 1 (satu) “Daftar” dan sebelahnya loket “Kasir”. Pertama-tama kita harus antre di loket “Daftar”. Sebelum tiba giliran, kita harus menyiapkan dokumen yang diperlukan dan melepas plastik cover STNK. Jadi petugas langsung siap entry data, tidak kesusahan harus mengeluarkan STNK dari plastiknya. Kemudian kita keluar antrean untuk menunggu untuk dipanggil petugas “Kasir”. Biasanya tak begitu lama, jadi jangan jauh-jauh dari loket agar dapat  mendengar saat petugas memanggil. Jika sudah dipanggil petugas “Kasir”, kita tingal bayar dan bukti langsung dicetak. Jangan lupa untuk mengecek bukti pembayaran pajak kita, apakah semua data yang tercantum sudah benar sebelum kita meninggalkan loket. Selanjutnya jika memerlukan plastik sampul baru untuk STNK bisa membeli di toko-toko sekitarnya. *) By: Yunie Sudiro.


Jumat, 29 Maret 2019

Oleh-oleh yang Dapat Dibeli Saat Ke Solo dan Telaga Sarangan





Bersosialisasi di banyak tempat akan membuat kita lebih baik dalam kehidupan bersosial. Di samping itu, setiap kelompok mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga akan membantu pengayaan atas diri kita. Mengikuti kegiatan rombongan wisata di lingkungan sekitar kita adalah salah satu sarana yang dapat mendukung tujuan di atas. Berikut adalah pengalaman saya mengikuti rombongan ibu-ibu wisata ke kota Solo dan Telaga Sarangan. Sehubungan dengan pembahasan optimalisasi dalam rumah tangga, kira-kira apa yang dibeli jika para ibu-ibu wisata ke dua tempat tersebut?

Sekitar jam 06.00 kita berangkat dari surabaya, masuk tol langsung turunnya di kota Solo. Jam 10.00 bus sudah memasuki kota Solo. Pemandangan yang mencolok yang tertangkap mata saya saat itu adalah sebuah monumen yang berbentuk keris. Setelah saya coba mencari tahu dari berbagai sumber monumen ini disebut sebagai Tugu Keris. Tujuan pertama yang akan kami kunjungi, yaitu Toko Roti dan Oleh-oleh Or**n. Toko ini menjual Roti dan aneka oleh-oleh khas solo dan sekitarnya. Pengunjung dari toko ini mayoritas para wisatawan. Di toko ini rata-rata anggota rombongan saya  membeli untuk oleh-oleh yang di rumah dan juga ada yang buat sanak saudara.

Selanjutnya kita menuju PGS (Pasar Grosir Solo). Hal ini mengingatkan saya akan PGS Surabaya karena sebutan yang sama. Kalau PGS yang ini kepanjangan dari Pusat Grosir Surabaya. Bus melaju menuju PGS. Menurut perkiraan saya, tempat parkir bus berada di lokasi sekitar 100 meter dari pintu masuk PGS. Begitu kami turun bus, banyak tukang becak menawarkan jasanya. Waktu itu saya memilih jalan kaki, karena memang terasa sangat dekat. PGS menyediakan aneka produk sandang, terutama batik. Sejauh mata memandang hampir semua yang terlihat adalah batik. Saya bersama rombongan menyusuri setiap lorong stan. Di sana tersedia juga food court. Jadi kita bisa melepas dahaga, ngemil-ngemil di saat sedang penat saat berbelanja. Di PGS para anggota rombongan saya banyak yang tak berbelanja. Beberapa diantaranya memberikan alasan bahwa untuk membeli batik dengan kualitas dan jenis yang rata-rata tersedia di sana sama saja dengan yang tersedia di suatu tempat di Surabaya. Bagi mereka ke PGS dinikhmati sebagai sarana piknik belaka. Meskipun begitu tetap saja ada yang berbelanja, mungkin  mereka menemukan jenis dan kualitas yang berbeda dengan yang tersedia di Surabaya.

Perjalanan berikutnya menuju Telaga Sarangan. Sepanjang perjalanan awalnya datar-datar saja. Tapi lama kelamaan saya merasakan tanjakan. Saya tak mengira kalau ternyata lokasi telaga sarangan di wilayah perbukitan seperti Tretes. Selama ini saya mengira kalau telaga sarangan adalah hanya sebuah telaga di dataran rendah seperti Surabaya. Bus terhenti di depan loket pembayaran pintu masuk Telaga Sarangan. Tertulis pengumuman tarif masuk di depan loket, dewasa = Rp 19.000 dan anak = Rp 9.000.  Di sini juga tempat parkir bus tidak berada di tepi telaga. Kami harus berjalan kaki sekitar 50 meter. Setelah berjalan sebentar langsung terlihat pintu masuk  telaga. Antara pintu masuk dan telaga berjajar stan yang rata-rata berjualan sayur dan buah di kanan dan kiri jalan. Kami menyusuri stan-stan tersebut. Kami sepakat ke telaga dulu sebelum belanja-belanja. Sekitar jam setengah lima sore kami berada di telaga, sehingga kami bisa nyaman menikhmati wisata tanpa harus berpanas-panas. Di sana kita bisa hanya memanjakan mata dengan melihat pemandangan, atau berkeliling dengan menyewa kuda, atau bisa juga menyewa perahu. Setelah puas menikhmati pemandangan, kita kembali ke bus dan berbelanja. Namanya ibu-ibu…, pasti gemas ingin mampir saat melihat buah dan sayuran yang tampak lebih segar dan lebih besar ukurannya. Rata-rata mereka membeli alpukat dan brokoli. Selain itu juga banyak yang membeli jeruk, durian dan macam-macam sayuran lainnya. Rata-rata buah dan sayuran di sana mempunyai kualitas memadai dengan harga yang lebih murah dari harga di Surabaya.

Kami kembali ke bus saat hari mulai gelap. Perjalanan berikutnya semakin menanjak, ditambah lagi gelap gulita di luaran sana. Tujuan terakhir adalah makan malam di Mb** Dj** Resort. Waktu itu, restoran masih tampak sepi. Sebagian dari kami langsung menuju mushola dan sisanya menyerbu tempat prasmanan untuk menuang teh ataupun kopi panas. Menu di sini menyajikan khas makanan Jawa, termasuk mendoan dan pisang goreng. Menurut pengamatan saya, semakin bertambahnya umur selera makan orang-orang di sekitar saya semakin bergeser ke makanan tradisional. Pada kesempatan ini ibu-ibu sangat antusias dengan menu masakan Jawa. Dan kira-kira jam dua belas malam kita sudah sampai lagi di Surabaya.


Saat berwisata kadang kita terlena akan perasaan bersenang-senang, sehingga tak jarang kita membeli barang tanpa berfikir panjang. Pada pengamatan saya selama pergi bersama rombongan ibu-ibu ternyata dalam menentukan apa yang akan dibeli tetap menimbang untung ruginya. Untuk itu, pengalaman dan pengamatan saya di atas dapat dijadikan salah satu referensi jika hendak beli oleh-oleh ketika pergi ke Solo dan Telaga Sarangan. *) By: Yunie Sudiro

Kamis, 28 Maret 2019

Pasar Modern Puncak Permai Surabaya




Makan merupakan termasuk kebutuhan primer. Pemenuhan kebutuhan akan makanan pada suatu rumah tangga adalah prioritas. Dan mendapatkan bahan makanan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau menjadi dambaan para ibu rumah tangga. Salah satu pasar di Surabaya ini dapat menjadi salah satu alternatif pilihan tempat berbelanja bahan makanan segar.

Kata pasar sebenarnya mempunyai definisi yang baku. Kali ini saya akan menggunakan istilah pasar yang dipakai umumnya masyarakat sekitar kita. Pasar yang akan kita sebut dalam tulisan ini adalah pasar tradisional. Dimana di dalam pasar terdapat beberapa los, yang dibagi beberapa blok atau bagian, misalnya los bagian ikan, los bagian sayur, dan seterusnya. Di pasar biasanya kita menjumpai los-los tertentu yang areanya becek. Hal ini yang menjadi sebab sebagian orang malas untuk pergi belanja ke pasar. Apalagi jaman sekarang kita lebih dimudahkan, tukang sayur  keliling sekarang sudah membawa smartphone, bisa di WA (WhatsApp). Pada malam hari kita pesan belanjaan, pagi mau waktu subuhpun diantar. Kalau tidak mau diganggu waktu subuh-subuh, belanjaan ditaruh luar, uang akan diambil setelah tukang sayur selesai keliling. 

Selama ini yang saya ketahui pasar modern adalah supermarket. Ternyata memang ada pasar yang namanya “pasar modern”. Selama ini juga setiap pasar yang saya jumpai selalu bertuliskan “pasar tradisional”. Mari kita lihat apa keistimewaan dari pasar modern ini.

  1. Lokasi
Lokasi dari pasar ini mudah dijangkau, yaitu daerah Darmo Permai. Letak Bangunan pada posisi hook (pojok) sehingga gampang terlihat pengunjung yang hendak ke sana. Jalan di depan dan sampingnya beraspal dan lebar, sehingga akses ke pasar mudah.

  1. Area Parkir
Area parkir luas dan dikelolah secara profesional. Hanya saja pada  hari Minggu jam 06.00 ada kegiatan senam depan pintu utama, sehingga membuat parkiran agak ruwet. Makanya di hari minggu sebaiknya sebelum jam 06.00 sudah parkir jika tidak mau antre mencari parkiran.

  1. Troli 
Dalam pasar terlihat bersih dan rapi. Di dekat pintu masuk tersedia barisan troli. Ada meja petugas yang melayani peminjaman troli. Cukup meninggalkan kartu identitas, kita bisa membawa troli selama belanja. Hal ini saya belum pernah menemukan di pasar tradisional yang pernah saya kunjungi. Di pasar tertentu paling adanya orang penyedia jasa membawakan belanjaan. Dan kita membayar ongkos jasa pastinya. Di pasar kebanyakan tidak ada jasa tersebut, kita harus membawa sendiri. 


  1. Barang yang dijual
Berikutnya mari kita lihat barang-barang yang diperdagangkan. Hal ini saya fokus pada barang-barang segar. Memang benar, di sana serasa melihat barang-barang yang jenis dan kualitasnya menyerupai supermarket bahkan terlihat lebih segar. Disamping itu, ada jenis-jenis tertentu yang pasar lain tidak tersedia. Misalnya di sana tersedia salmon, srimping dan lobster, yang selama ini saya tak pernah menemui di pasar-pasar yang pernah saya kunjungi. Selain itu, tersedia adanya kios makanan siap makan, seperti kue basah, nasi bungkus, bubur bahkan tersedia juga food court lengkap dengan live music.


Suatu saat saya membandingan harga salmon fillet di sebuah supermarket. waktu itu harga sudah discount per kilo gram (Kg) Rp 280.000, padahal saya mendapatkan harga Rp 230,000 per Kg di pasar modern dan bisa langsung memilih ikannya sebelum di potong untuk difillet. Jadi menurut saya memang sesuai judul nama pasarnya “Pasar Modern”. *) By: Yunie Sudiro


Jumat, 22 Maret 2019

Cara Mengurus Perpanjangan STNK Di Samsat Surabaya Selatan



Setiap keluarga dalam menyelesaikan segala pekerjaan rumah tangga pasti menginginkan dapat dilakukan dengan praktis dan cepat. Kepraktisan ini dapat meliputi dengan menggunakan cara-cara yang lebih sederhana. Sedangkan lebih cepat dapat dilakukan dengan mencari tahu proses yang belum diketahui sebelum melakukannnya.  Hal ini diharapkan tidak menghabiskan waktu dan terhindar dari kesalahan saat melakukan pekerjaan tersebut. Kita telah mengetahui bahwa banyak pekerjaan yang harus dilakukan dalam rumah tangga dan membayar pajak kendaraan bermotor adalah salah satunya.

     Sebagai pengingat, bahwa setiap 5 tahun pemilik kendaraan bermotor harus melakukan perpanjangan STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) selain membayar pajak. Terutama buat teman-teman yg belum biasa mengurusi administrasi sendiri, mungkin selama ini hanya tinggal pakai saja. Info untuk kelompok terakhir ini, bahwa tiap tahun kita harus membayar pajak kendaraan bermotor kita. Untuk pembayarannya tidak harus di kantor samsat, tapi bisa dilakukan di samsat keliling dan samsat corner yang biasanya di mall- mall. Khusus untuk perpanjangan setiap kelipatan tahun ke 5 harus dilakukan di kantor samsat. Selain itu, perlu diperhatikan kapan tanggal tepatnya masa berlaku STNK, karena kalau kita telat sehari saja akan dikenakan biaya denda. Lebih baik lagi jika kita melakukan perpanjangan lebih awal dari tanggal expired

Saat memasuki halaman samsat, langsung disambut petugas parkir dipintu loket parkir. Petugas akan bertanya mau parkir apa cek fisik, jika kita memang mau perpanjangan STNK berarti cek fisik. Itulah sebabnya kenapa kita harus ke kantor samsat. Pengunjung yang datang tidak semua cek fisik, makanya petugas parkir akan bertanya karena untuk mengarahkan harus parkir di mana.

Setelah selesai urusan parkir, sekarang langsung ke tempat fotocopy untuk mempersiapkan berkas-berkas yang diperlukan. Syarat perpanjangan, dokumen yang harus kita bawa meliputi: BPKB asli, KTP asli, STNK asli dan beserta copy- annya. Sebenarnya teman-teman bisa memfotocopy di luar, cuman saran saya di lokasi saja karena petugas fotocopy lebih mengetahui detailnya. Bilang saja keperluannya buat apa, nanti langsung disiapkan, sampai tersusun rapi di map.

Selanjutnya saya menuju loket pengambilan formulir yang tertulis “LAYANAN FORMULIR”. Dengan menyerahkan dokumen yang kita bawa, petugas akan memberikan 1 bendel formulir. Di sekitar tempat ini baru saya bisa melihat pengumuman jam pelayanan. Berikut adalah detail pengumuman jam pelayanan. Siapa tahu teman-teman ada yang membutuhkannya.

Jam Pelayanan Samsat Surabaya Selatan:
Senin - kamis : 08.00 - 13.00 wib 
Jum’at         : 08.00 - 11.00 wib
Sabtu        : 08.00 - 12.00 wib

Formulir sudah di tangan. Di samping loket tersedia meja untuk mengisi formulir tersebut. Hanya saja tidak tersedia penanya. Untungnya di sekitar loket tersedia tempat fotocopy yang menyediakan penjualan ATK (Alat Tulis Kantor). 

Formulir yang sudah terisi kita bawa ke “MEJA CEK FISIK”. Formulir kita berikan ke petugas. Dan kita diarahkan untuk menggesek nomor rangka mesin. Kita tak perlu khawatir karena ada petugas lapangan yang siap melakukan penggesekan ini. Nomor rangka sudah berhasil digesek di kertas oleh petugas. Sebelum melanjutkan proses lebih lanjut, kita wajib memindahkan kendaraan kita dari area cek fisik.

“LAYANAN CEK FISIK” itulah tulisan yang tertera di loket. Semua berkas ditambah hasil gesekan kita serahkan ke petugas untuk dicek. Di sini petugas memastikan apakah kita yang bersangkutan atau bukan. Jika memang mewakili mending membawa surat kuasa saja, dari pada harus balik. Kita menunggu beberapa saat, setelah pengecekan selesai petugas mengembalikan berkas ke kita. Sampai proses ini, semua dilakukan di luar gedung. Jadi hendaknya mempersiapkan diri untuk kepanasan dan berkeringat.

Selanjutnya melakukan urusan pembayaran yang loketnya berada di dalam gedung ber AC (Air Conditioner). Jadi kita tak perlu lagi berpanas-panasan. Pertama-tama kita cari loket “PERPANJANGAN 5 TAHUN”. Loket ini dikategorikan loket 1. Kita serahkan berkas kita dan petugas akan menukarnya dengan nomor antrian kasir. Dari situ akan tahu kita harus mengantre di kasir berapa dan urutan ke berapa. Beberapa saat saya  menunggu, dan akhirnya dipanggil ke kasir. Setelah membayar, kasir menyerahkan bukti bayar pajak kita yang biasanya warna coklat seukuran STNK. Jangan lupa untuk mengecek data-datanya karena di sana terdapat pengumuman bahwa setelah meninggalkan kasir samsat tidak bertanggung jawab atas kesalahan data kendaraan.

Bukti pembayaran pajak sudah di tangan, tapi STNK belum. Kita Harus mengantre lagi di loket sebelahnya. Antrean di sini tidak sepanjang antrean kasir. Hanya beberapa pengunjung saja yang terlihat duduk depan loket ini. Begitu selesai di cetak, kita dipanggil untuk mendapatkan STNK baru kita. Hal ini bisa kita cek pada periode berlakunya, yaitu sampai 5 tahun mendatang, misalkan saja jika mengurus tahun 2019 akan tertera: BERLAKU SAMPAI: 05-02-2024. Kita diminta menandatangi log book sebagai bukti STNK sudah diserahkan petugas.

Yang perlu diperhatikan bahwa setelah proses diatas kita jangan langsung pulang karena masih tersisa satu langkah lagi yang harus diselesaikan, yaitu mencetak plat nomor kendaraan. Ini bisa terjadi karena petugas yang menyerahkan STNK tak memberitahunya, mungkin dianggap yang bersangkutan sudah pasti tahu. Selain itu, letak pembuatan plat nomor di luar gedung, paling pojok dekat parkiran tempat gesek nomor rangka mesin. Pada loket ini kita tinggal memperlihatkan STNK dan bukti bayar pajak, petugas langsung membuatkan plat nomor baru. Nomor baru bisa berubah atau tetap sama seperti sebelumnya. Bisa dibilang sebentar pembuatannya, setelahnya langsung diserahkan ke kita dengan bukti menstempel tanda “ PLAT SUDAH DIAMBIL” di STNK kita. 


Untuk mempercepat dalam melakukan pekerjaan rumah tangga dapat dilakukan dengan mempelajari terlebih dahulu proses yang akan dikerjakan. Seperti halnya untuk memperpanjang STNK, proses di atas dapat dijadikan referensi. *) By: Yunie Sudiro.