Selasa, 02 April 2019

Cara Menanak Nasi




Adanya manajemen ditujukan untuk mencapai sesuatu dengan cara yang efektif dan efisien. Efisien berarti dapat menggunakan sumber daya seoptimal mungkin atau dapat dikatakan tanpa terjadi pemborosan. Agar tidak terjadi pemborosan diperlukan pengetahuan tentang proses setiap aktivitas yang terjadi, dalam hal ini terjadi pada sebuah rumah tangga. Karena dengan mengetahui proses, kita dapat mengeliminasi hal-hal yang dapat menyebabkan adanya pemborosan. Menanak nasi adalah salah satu aktivitas yang terjadi pada sebuah rumah tangga. Maka dari itu perlu diketahui bagaimana proses menanak nasi. Ada 2 (dua) cara menanak nasi, yaitu cara tradisional dan cara modern.

  1. Menanak Nasi Secara Tradisional
Cara ini dapat kita sebut sebagai cara manual, karena tidak menggunakan alat otomatis. Cara ini adalah cara tradisional, yang biasa dilakukan oleh para orang tua kita sebelum tercipta rice cooker. Proses pembuatan nasi pada cara ini lebih membutuhkan waktu dari kita sebagai operator. Hanya saja kita tetap harus mengetahui proses ini sebagai pengetahuan dalam mengambil keputusan dan juga antisipasi jika alat modern tidak tersedia.

Cara menanak nasi secara tradisional atau manual dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
  1. Cuci beras sesuai takaran yang diinginkan. Mencuci beras dibilas maksimum 3 kali untuk menghindari hanyutnya gizi yang terkandung di dalam beras bersama air. 
  2. Siapkan panci yang berisi air bersih sesuai ukuran beras, kira-kira 1 (satu) ruas jari telunjuk di atas beras, jika beras dimasukkan dalam panci. Banyak-sedikitnya air akan mempengaruhi seberapa lembek nasi yang dihasilkan.
  3. Letakkan panci di atas kompor, tunggu air mendidih, kemudian masukkan beras. Aduk beras dalam panci secara berkala sampai airnya habis menyusut. Kegiatan mengaduk dimaksudkan untuk menghindari adanya endapan nasi yang gosong ( intip dalam istilah Bahasa Jawa).
  4. Angkat panci yang berisi nasi setengah proses (setengah jadi) dari kompor.
  5. Letakkan panci untuk mengukus ( dandang dalam Bahasa Jawa) yang sudah berisi air secukupnya pada kompor. Panci ini dilengkapi dengan sekat sarangan di tengahnya untuk memisahkan air dan bahan yang dimasak. Tunggu air mendidih dengan ditandai keluarnya uap dari sarangan, kemudian masukkan nasi setengah jadi di atas sarangan panci tersebut dan setelah itu panci ditutup rapat. Nasi akan matang sekitar 30 menit. Untuk memastikan apakah nasi sudah matang atau belum dapat dilakukan dengan mengambil sebutir nasi dan menekannya. Jika dapat hancur semua berarti sudah matang dan jika ditekan tenyata masih ada yang keras pertanda nasi belum matang.
  6. Angkat nasi dari panci kukus, nasi siap dihidangkan.

  1. Menanak Nasi Secara Modern
Pada masa sekarang, segala hal dapat dilakukan secara lebih praktis karena tersedianya peralatan dan listrik. Alat untuk menanak nasi yang kita kenal adalah rice cooker.

Cara menanak nasi dengan menggunakan rice cooker dapat mengikuti langkah-langkah berikut:
  1. Cuci beras sesuai takaran yang diinginkan. Mencuci beras dibilas maksimum 3 kali untuk menghindari hanyutnya gizi yang terkandung di dalam beras bersama air. 
  2. Siapkan panci yang terdapat di dalam rice cooker, masukkan beras dan tambahkan air bersih sesuai ukuran beras, kira-kira 1 (satu) ruas jari telunjuk di atas beras, jika beras dimasukkan dalam panci. Banyak-sedikitnya air akan mempengaruhi seberapa lembek nasi yang dihasilkan.
  3. Masukkan panci yang berisi beras dan air ke dalam rice cooker, kemudian tutup rapat. Sambungkan steker rice cooker pada listrik, selanjutnya nyalakan tombol "cook"
  4. Nasi akan matang sekitar 20 menit untuk rice cooker yang mempunyai daya listrik 750 watt. Untuk rice cooker yang mempunyai daya lebih kecil akan memerlukan waktu lebih lama. Nasi sudah matang ditandai dengan matinya tombol “cook”. Umumnya tombol berpindah ke tombol “warm”. Ini berarti nasi sudah matang dan siap dihidangkan.


Dengan mengetahui proses menanak nasi, ada kemungkinan kita dapat mengurangi waktu proses dan mengurangi bahan bakar melalui perbaikan proses pada masing-masing rumah. Selain dapat membantu mengeliminasi pemborosan, pengetahuan proses menanak nasi juga membantu memberikan pengetahuan pada para penerus kita yang belum sempat atau belum berniat mempelajarinya.*) By: Yunie Sudiro.



Senin, 01 April 2019

Membayar PBB ( Pajak Bumi dan Bangunan) Melalui Mobile Banking




Banyak hal yang harus diselesaikan untuk kelangsungan hidup sebuah rumah tangga. Salah satunya adalah membayar tagihan yang terjadi pada sebuah rumah tersebut. Tagihan-tagihan yang dapat timbul pada sebuah rumah tangga berbeda-beda tiap rumah. Tagihan yang umum terjadi misalnya tagihan listrik, air, telepon, pajak kendaraan bermotor, pajak bumi dan bangunan. Pada jaman sekarang segala hal lebih mudah dilakukan daripada jaman dahulu sebelum internet berkembang pesat.  Demikian juga dalam hal pembayaran tagihan. Saat ini banyak tersedia pilihan cara untuk dapat melakukan pembayaran tagihan.

Pada kesempatan ini saya akan membahas tentang pembayaran Pajak  Bumi dan Bangunan (PBB). Setiap tahun biasanya kita, pemilik tanah dan bangunan biasanya mendapatkan tagihan atau SPPT (Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang). Sebenarnya dari tahun ke tahun tanggal jatuh tempo pembayaran tak berubah yaitu tanggal 31 Mei, hanya saja jika tak ada reminder seringkali terlupakan. Kita tahu bahwa ada beberapa cara untuk membayar PBB, yaitu antara lain: petugas datang ke wilayah tempat tinggal kita sesuai jadwal, bisa datang langsung ke bank yang ditunjuk dan samsat keliling. Ketiga cara tersebut mengharuskan kita meluangkan waktu untuk datang ke tempat-tempat yang dimaksud. Jika mau menghemat waktu, PBB juga sudah dapat dibayar melalui mobile banking

Sebagai contoh pada SPPT terdapat keterangan dibagian bawah mencantumkan bank yang ditunjuk meliputi: bank J*tim, bank B*I dan bank Man*iri. Itu beranti kita bisa melakukan pembayaran pada bank-bank yang tercantum tersebut. Berikut adalah contoh langkah-langkah yang bisa diikuti untuk membayar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) melalui salah satu bank di atas, yaitu B*I mobile.


Langkah 1: buka aplikasi MOBILE Banking (gambar 1).
Masukkan User ID:
Masukkan MPin:
Kemudian LOGIN






Gambar 1: Langkah 1



Langkah 2: pilih “pembayaran” (gambar 2).










Gambar 2: Langkah 2



Langkah 3: pilih “pajak” (gambar 3).








Gambar 3: Langkah 3



Langkah 4: pilih “PBB (gambar 4).









Gambar 4: Langkah 4



Langkah 5: 
Pilih “input baru” jika belum pernah memasukkan data (gambar 5).
Masukkan Nama singkat:
Masukkan Nomor Objek Pajak:
Masukkan tahun pajak SPPT:
Kemudian LANJUT
  









Gambar 5: Langkah 5



Langkah 6: masukkan password transaksi pada halaman validasi. 



Setelah memasukkan password transaksi, nantinya kita akan mendapatkan notifikasi transaksi berhasil, jika sudah berhasil didebit. Artinya kita sudah berhasil membayar PBB. Sangat praktis, bukan? Sangat menghemat waktu dan tenaga, sehingga kita bisa menggunakan  waktu dan tenaga yang dihemat untuk menyelesaikan pekerjaan lainnya.*) By: Yunie Sudiro


Minggu, 31 Maret 2019

Pembayaranan Pajak kendaraan Bermotor Di Samsat Corner Royal Plaza Surabaya



Pada sebuah rumah tangga terdapat berbagai macam tagihan  yang harus dibayar. Salah satunya adalah membayar pajak kendaraan bermotor. Setiap rumah tangga pasti menginginkan kepraktisan dalam menyelesaikan segala pekerjaan rumah tangga. Termasuk untuk pembayaran pajak kendaraan bermotor. Bagaimana caranya agar tetap taat pajak tapi bisa menghemat waktu dan tenaga. 

Samsat corner di sebuah mall sangat memanjakan wajib pajak. Jam operasional yang lebih fleksibel, tempat yang dingin, parkir yang mudah, lokasi yang mudah dijangkau, serta dapat dilakukan sambil berwisata di mall dapat membuat wajib pajak lebih rajin membayar pajaknya. Seperti halnya pada Samsat Corner Royal Plaza Surabaya. Bagi pengendara mobil biasanya paling rumit untuk urusan parkir. Di Royal Plaza, jika masih beruntung, kita dapat parkir di tempat parkir khusus depan gedung. Sehingga kita tidak perlu harus berputar-putar di area parkir gedung. Hanya saja tarif parkirnya lebih mahal dari parkir gedung, terutama saat weekend. Meskipun Begitu, parkir khusus di Royal Plaza tetap lebih murah jika dibandingkan valet parking pada mall lainnya di Surabaya.

Pada samsat corner biasanya pengunjungnya lebih sedikit dari pengunjung kantor samsat. Hanya saja yang perlu diperhatikan bahwa jam operasional samsat corner tidak mengikuti jam operasional mall secara mutlak. Untuk informasi jam pelayanan di Samsat Corner Royal Plaza Surabaya adalah sebagai berikut:

SENIN s/d KAMIS
Pagi: 10.00 - 13.00
Sore: 15.00 - 19.00

JUM’AT
Pagi: 10.00 - 11.30
Sore: 15.00 - 19.00

SABTU
Pagi: 10.00 -12.30
Sore: 15.00 - 19.00

Selain memperhatikan jadwal pelayanan, kita juga harus memperhatikan persyaratan. Jangan sampai sudah susah-susah mengantre, tapi pulang  dengan sia-sia. Yang pertama adalah persyaratan dokumen. Dokumen yang harus dibawa adalah:
  1. STNK (Surat Tanda Nomor Kendaraan) asli
  2. KTP (kartu Tanda Penduduk) asli

Yang kedua kita harus memperhatikan persyaratan dan mekanisme pelayanan Samsat Corner:
  1. Melayani/Pendaftaran dokumen STNK tahunan
  2. Tidak melayani kendaraan angkutan umum dan plat merah
  3. Tidak melayani status blokir
  4. Tidak bisa dikuasakan.

Sekarang mari kita bahas proses pengurusan di sana. Pada meja petugas terdapat 2 (dua) loket, yang 1 (satu) “Daftar” dan sebelahnya loket “Kasir”. Pertama-tama kita harus antre di loket “Daftar”. Sebelum tiba giliran, kita harus menyiapkan dokumen yang diperlukan dan melepas plastik cover STNK. Jadi petugas langsung siap entry data, tidak kesusahan harus mengeluarkan STNK dari plastiknya. Kemudian kita keluar antrean untuk menunggu untuk dipanggil petugas “Kasir”. Biasanya tak begitu lama, jadi jangan jauh-jauh dari loket agar dapat  mendengar saat petugas memanggil. Jika sudah dipanggil petugas “Kasir”, kita tingal bayar dan bukti langsung dicetak. Jangan lupa untuk mengecek bukti pembayaran pajak kita, apakah semua data yang tercantum sudah benar sebelum kita meninggalkan loket. Selanjutnya jika memerlukan plastik sampul baru untuk STNK bisa membeli di toko-toko sekitarnya. *) By: Yunie Sudiro.


Jumat, 29 Maret 2019

Oleh-oleh yang Dapat Dibeli Saat Ke Solo dan Telaga Sarangan





Bersosialisasi di banyak tempat akan membuat kita lebih baik dalam kehidupan bersosial. Di samping itu, setiap kelompok mempunyai karakteristik yang berbeda-beda, sehingga akan membantu pengayaan atas diri kita. Mengikuti kegiatan rombongan wisata di lingkungan sekitar kita adalah salah satu sarana yang dapat mendukung tujuan di atas. Berikut adalah pengalaman saya mengikuti rombongan ibu-ibu wisata ke kota Solo dan Telaga Sarangan. Sehubungan dengan pembahasan optimalisasi dalam rumah tangga, kira-kira apa yang dibeli jika para ibu-ibu wisata ke dua tempat tersebut?

Sekitar jam 06.00 kita berangkat dari surabaya, masuk tol langsung turunnya di kota Solo. Jam 10.00 bus sudah memasuki kota Solo. Pemandangan yang mencolok yang tertangkap mata saya saat itu adalah sebuah monumen yang berbentuk keris. Setelah saya coba mencari tahu dari berbagai sumber monumen ini disebut sebagai Tugu Keris. Tujuan pertama yang akan kami kunjungi, yaitu Toko Roti dan Oleh-oleh Or**n. Toko ini menjual Roti dan aneka oleh-oleh khas solo dan sekitarnya. Pengunjung dari toko ini mayoritas para wisatawan. Di toko ini rata-rata anggota rombongan saya  membeli untuk oleh-oleh yang di rumah dan juga ada yang buat sanak saudara.

Selanjutnya kita menuju PGS (Pasar Grosir Solo). Hal ini mengingatkan saya akan PGS Surabaya karena sebutan yang sama. Kalau PGS yang ini kepanjangan dari Pusat Grosir Surabaya. Bus melaju menuju PGS. Menurut perkiraan saya, tempat parkir bus berada di lokasi sekitar 100 meter dari pintu masuk PGS. Begitu kami turun bus, banyak tukang becak menawarkan jasanya. Waktu itu saya memilih jalan kaki, karena memang terasa sangat dekat. PGS menyediakan aneka produk sandang, terutama batik. Sejauh mata memandang hampir semua yang terlihat adalah batik. Saya bersama rombongan menyusuri setiap lorong stan. Di sana tersedia juga food court. Jadi kita bisa melepas dahaga, ngemil-ngemil di saat sedang penat saat berbelanja. Di PGS para anggota rombongan saya banyak yang tak berbelanja. Beberapa diantaranya memberikan alasan bahwa untuk membeli batik dengan kualitas dan jenis yang rata-rata tersedia di sana sama saja dengan yang tersedia di suatu tempat di Surabaya. Bagi mereka ke PGS dinikhmati sebagai sarana piknik belaka. Meskipun begitu tetap saja ada yang berbelanja, mungkin  mereka menemukan jenis dan kualitas yang berbeda dengan yang tersedia di Surabaya.

Perjalanan berikutnya menuju Telaga Sarangan. Sepanjang perjalanan awalnya datar-datar saja. Tapi lama kelamaan saya merasakan tanjakan. Saya tak mengira kalau ternyata lokasi telaga sarangan di wilayah perbukitan seperti Tretes. Selama ini saya mengira kalau telaga sarangan adalah hanya sebuah telaga di dataran rendah seperti Surabaya. Bus terhenti di depan loket pembayaran pintu masuk Telaga Sarangan. Tertulis pengumuman tarif masuk di depan loket, dewasa = Rp 19.000 dan anak = Rp 9.000.  Di sini juga tempat parkir bus tidak berada di tepi telaga. Kami harus berjalan kaki sekitar 50 meter. Setelah berjalan sebentar langsung terlihat pintu masuk  telaga. Antara pintu masuk dan telaga berjajar stan yang rata-rata berjualan sayur dan buah di kanan dan kiri jalan. Kami menyusuri stan-stan tersebut. Kami sepakat ke telaga dulu sebelum belanja-belanja. Sekitar jam setengah lima sore kami berada di telaga, sehingga kami bisa nyaman menikhmati wisata tanpa harus berpanas-panas. Di sana kita bisa hanya memanjakan mata dengan melihat pemandangan, atau berkeliling dengan menyewa kuda, atau bisa juga menyewa perahu. Setelah puas menikhmati pemandangan, kita kembali ke bus dan berbelanja. Namanya ibu-ibu…, pasti gemas ingin mampir saat melihat buah dan sayuran yang tampak lebih segar dan lebih besar ukurannya. Rata-rata mereka membeli alpukat dan brokoli. Selain itu juga banyak yang membeli jeruk, durian dan macam-macam sayuran lainnya. Rata-rata buah dan sayuran di sana mempunyai kualitas memadai dengan harga yang lebih murah dari harga di Surabaya.

Kami kembali ke bus saat hari mulai gelap. Perjalanan berikutnya semakin menanjak, ditambah lagi gelap gulita di luaran sana. Tujuan terakhir adalah makan malam di Mb** Dj** Resort. Waktu itu, restoran masih tampak sepi. Sebagian dari kami langsung menuju mushola dan sisanya menyerbu tempat prasmanan untuk menuang teh ataupun kopi panas. Menu di sini menyajikan khas makanan Jawa, termasuk mendoan dan pisang goreng. Menurut pengamatan saya, semakin bertambahnya umur selera makan orang-orang di sekitar saya semakin bergeser ke makanan tradisional. Pada kesempatan ini ibu-ibu sangat antusias dengan menu masakan Jawa. Dan kira-kira jam dua belas malam kita sudah sampai lagi di Surabaya.


Saat berwisata kadang kita terlena akan perasaan bersenang-senang, sehingga tak jarang kita membeli barang tanpa berfikir panjang. Pada pengamatan saya selama pergi bersama rombongan ibu-ibu ternyata dalam menentukan apa yang akan dibeli tetap menimbang untung ruginya. Untuk itu, pengalaman dan pengamatan saya di atas dapat dijadikan salah satu referensi jika hendak beli oleh-oleh ketika pergi ke Solo dan Telaga Sarangan. *) By: Yunie Sudiro

Kamis, 28 Maret 2019

Pasar Modern Puncak Permai Surabaya




Makan merupakan termasuk kebutuhan primer. Pemenuhan kebutuhan akan makanan pada suatu rumah tangga adalah prioritas. Dan mendapatkan bahan makanan yang berkualitas dengan harga yang terjangkau menjadi dambaan para ibu rumah tangga. Salah satu pasar di Surabaya ini dapat menjadi salah satu alternatif pilihan tempat berbelanja bahan makanan segar.

Kata pasar sebenarnya mempunyai definisi yang baku. Kali ini saya akan menggunakan istilah pasar yang dipakai umumnya masyarakat sekitar kita. Pasar yang akan kita sebut dalam tulisan ini adalah pasar tradisional. Dimana di dalam pasar terdapat beberapa los, yang dibagi beberapa blok atau bagian, misalnya los bagian ikan, los bagian sayur, dan seterusnya. Di pasar biasanya kita menjumpai los-los tertentu yang areanya becek. Hal ini yang menjadi sebab sebagian orang malas untuk pergi belanja ke pasar. Apalagi jaman sekarang kita lebih dimudahkan, tukang sayur  keliling sekarang sudah membawa smartphone, bisa di WA (WhatsApp). Pada malam hari kita pesan belanjaan, pagi mau waktu subuhpun diantar. Kalau tidak mau diganggu waktu subuh-subuh, belanjaan ditaruh luar, uang akan diambil setelah tukang sayur selesai keliling. 

Selama ini yang saya ketahui pasar modern adalah supermarket. Ternyata memang ada pasar yang namanya “pasar modern”. Selama ini juga setiap pasar yang saya jumpai selalu bertuliskan “pasar tradisional”. Mari kita lihat apa keistimewaan dari pasar modern ini.

  1. Lokasi
Lokasi dari pasar ini mudah dijangkau, yaitu daerah Darmo Permai. Letak Bangunan pada posisi hook (pojok) sehingga gampang terlihat pengunjung yang hendak ke sana. Jalan di depan dan sampingnya beraspal dan lebar, sehingga akses ke pasar mudah.

  1. Area Parkir
Area parkir luas dan dikelolah secara profesional. Hanya saja pada  hari Minggu jam 06.00 ada kegiatan senam depan pintu utama, sehingga membuat parkiran agak ruwet. Makanya di hari minggu sebaiknya sebelum jam 06.00 sudah parkir jika tidak mau antre mencari parkiran.

  1. Troli 
Dalam pasar terlihat bersih dan rapi. Di dekat pintu masuk tersedia barisan troli. Ada meja petugas yang melayani peminjaman troli. Cukup meninggalkan kartu identitas, kita bisa membawa troli selama belanja. Hal ini saya belum pernah menemukan di pasar tradisional yang pernah saya kunjungi. Di pasar tertentu paling adanya orang penyedia jasa membawakan belanjaan. Dan kita membayar ongkos jasa pastinya. Di pasar kebanyakan tidak ada jasa tersebut, kita harus membawa sendiri. 


  1. Barang yang dijual
Berikutnya mari kita lihat barang-barang yang diperdagangkan. Hal ini saya fokus pada barang-barang segar. Memang benar, di sana serasa melihat barang-barang yang jenis dan kualitasnya menyerupai supermarket bahkan terlihat lebih segar. Disamping itu, ada jenis-jenis tertentu yang pasar lain tidak tersedia. Misalnya di sana tersedia salmon, srimping dan lobster, yang selama ini saya tak pernah menemui di pasar-pasar yang pernah saya kunjungi. Selain itu, tersedia adanya kios makanan siap makan, seperti kue basah, nasi bungkus, bubur bahkan tersedia juga food court lengkap dengan live music.


Suatu saat saya membandingan harga salmon fillet di sebuah supermarket. waktu itu harga sudah discount per kilo gram (Kg) Rp 280.000, padahal saya mendapatkan harga Rp 230,000 per Kg di pasar modern dan bisa langsung memilih ikannya sebelum di potong untuk difillet. Jadi menurut saya memang sesuai judul nama pasarnya “Pasar Modern”. *) By: Yunie Sudiro


Rabu, 27 Maret 2019

Cara Membersihkan Bagian Luar Rumah




Menjaga kebersihan rumah termasuk bagian luarnya adalah salah satu pekerjaan yang ada dalam suatu rumah tangga. PIC (Person In Charge) untuk pekerjaan ini umumnya dipegang oleh ibu rumah tangga. Meskipun dalam pelaksanaannya bisa didelegasikan kepada yang lain, misalkan ART (Asisten Rumah Tangga). Dalam mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain diperlukan pengawasan untuk memastikan hasil pekerjaan yang dikerjakan apakah sudah memenuhi standar kita. Untuk itu lebih baik kita sebagai PIC menguasai proses akan pekerjaan tersebut. Di sisi lain, dalam kasus rumah tangga sering terjadi tiba-tiba ART mengundurkan diri pada saat kita belum sempat mendapat penggantinya. Keuntungan lain jika kita dapat menguasai proses, dalam hal ini cara membersihkan bagian luar rumah juga dapat dijadikan salah satu materi pembelajaran tentang life skill kepada anak-anak kita. 

Bagi kebanyakan orang mungkin saja cara membersihkan bagian luar rumah adalah hal yang mudah dilakukan. Tapi saya yakin pasti ada diantara kita yang tak tahu bagaimana cara membersihkan bagian luar rumah. Bisa saja ada banyak cara membersihkan bagian luar rumah tergantung bagaimana rancangan rumahnya dan pengetahuan serta pengalaman seseorang. Berikut adalah salah satu cara yang dapat dipakai acuan dalam membersihkan bagian luar rumah. 

  1. Cara Membersihkan Teras Rumah
Cara membersihkan teras rumah meliputi lantai dan semua hal yang ada di atas lantai. Yang paling sering kita jumpai pada teras, yaitu meja, kursi dan rak sepatu. Sebelum memulainya kita perlu mengenal alat dan bahan yang diperlukan, yaitu kemoceng, sapu ijuk, cikrak, lap kain, timba, alat mengepel, air dan obat pel. Kemoceng dan sapu ijuk dapat diwakili oleh vacuum cleaner. Kemoceng adalah alat untuk membersihkan debu. Kemoceng ada yang terbuat dari bulu unggas, ada yang terbuat dari untaian tali rafia, ada juga yang terbuat dari benang khusus. Cara memakai kemoceng dengan memegang gagangnya kemudian menebaskannya pada debu yang dibersihkan. Pada saat kemoceng dipakai dan tampak banyak debu kita harus melepaskan debu tersebut dengan cara dipukulkan pelan-pelan pada tembok di luar rumah jauh dari perabotan. Selain komoceng, alat lain yang mungkin masih asing untuk sebagian pembaca adalah cikrak. Cikrak adalah alat untuk menyiduk sampah setelah menyapu. Selanjutnya kita kembali pada cara membersihkan perabot-perabot tersebut diatas dengan menggunakan cara manual (menggunakan kemoceng dan sapu ijuk).
  1. Membersihkan debu dan kotoran pada meja dan kursi dengan kemoceng. Jika meja masih ada noda dan sisa debu dapat diulang dengan mengelapnya dengan lap basah. Lap basah diperoleh dengan cara membasahi lap kain dengan sedikit air. Penggunaan lap basah sebaiknya dilakukan setelah selesai menyapu semua lantai agar debu tidak menempel lagi pada perabot.
  2. Membersihkan rak sepatu diawali dengan mengeluarkan semua sepatu dari dalam rak. Selanjutnya membersihkan rak dari debu dengan cara yang sama dengan membersihkan debu pada meja dan kursi. Setelah rak kering, sepatu dikembalikan pada posisi yang lebih rapi dari sebelumnya.

Membersihkan lantai dimulai dengan menyapu lantai dengan sapu ijuk sambil membersihkan perabot di atasnya. Setiap ada kumpulan debu dimasukkan ke dalam cikrak untuk dibuang ke tempat sampah. Setelah itu siapkan campuran air dan obat pel ke dalam timba sesuai takaran yang disarankan. Celupkan alat pel pada campuran air dan obat pel, lalu peras supaya tidak terlalu basah saat disapukan ke lantai. Kita mengepel lantai dengan cara berjalan mundur dengan tujuan yang sudah selesai dipel tidak terinjak lagi dengan kaki kita. Karena lantai yang masih basah akan tampak kotor jika terinjak oleh kaki kita.

  1. Cara Membersihkan Carport
Yang terdapat pada cartport hanya lantai. Alat dan bahan yang diperlukan meliputi: sapu ijuk, cikrak, alat mengepel, timba, obat pel dan air. Cara membersihkannya sama dengan lantai teras, yaitu diawali dengan menyapu lantai dengan sapu ijuk. Setiap ada kumpulan debu dimasukkan ke dalam cikrak untuk dibuang ke tempat sampah. Setelah itu siapkan campuran air dan obat pel ke dalam timba sesuai takaran yang disarankan. Celupkan alat pel pada campuran obat pel, lalu peras supaya tidak terlalu basah saat disapukan ke lantai. Kita mengepel lantai dengan cara berjalan mundur dengan tujuan yang sudah selesai dipel tidak terinjak lagi dengan kaki kita. Karena lantai yang masih basah akan tampak kotor jika terinjak oleh kaki kita. Jangan memasukkan mobil jika lantai belum kering.

  1. Cara Membersihkan Taman atau Pekarangan
Sisa tanah yang ada di luar rumah biasanya berbentuk pekarangan yang dapat dimanfaatkan untuk taman atau kebun. Maka dari itu alat yang diperlukan meliputi: sapu lidi, gunting tanaman, cikrak, air dan pupuk. Pembersihan diawali dengan merapikan tanaman dan membuang daun-daun kering menggunakan gunting tanaman. Setelah itu kita harus menyapu bagian bawah  tanaman dengan menggunakan sapu lidi dan mengambil kumpulan sampah dengan cikrak sebelum membuangnya ke tempat sampah. Setelah bersih, baru kita dapat menyiram tanaman. Secara berkala kita juga harus memberi pupuk pada tanaman sesuai anjuran.


Menjaga kebersihan bagian luar rumah merupakan bagian dari pekerjaan rumah tangga. Meskipun kita tidak melakukan sendiri pekerjaan ini, hendaknya tetap mengetahui proses bagaimana cara membersihkan bagian luar rumah agar dapat memastikan hasil pekerjaan tersebut sesuai standart kita. Selain itu, dengan mengetahui sendiri proses bagaimana cara membersihkan bagian luar rumah, kita tidak akan kesulitan jika harus menghadapi situasi tidak ada bantuan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Keuntungan tambahannya adalah dapat mengajarkannya kepada anak-anak kita sebagai bagian materi tentang life skill. *) By: Yunie Sudiro