Kamis, 21 November 2019

Mengenal Present Worth dan Future Worth



Dalam kegiatan kita sehari-hari tidak lepas dengan aktivitas yang berhubungan dengan ekonomi, baik skala besar maupun skala kecil. Pada kehidupan rumah tangga sendiri tak luput dengan urusan masalah ekonomi. Sebelum kita membahas apa itu nilai sekarang (present worth) dan nilai mendatang (future worth) perlu kita pahami terlebih dahulu secara singkat tentang ekonomi teknik.

  1. Ekonomi Teknik
Mengacu pada buku karangan Bapak I Nyoman Pujawan (1995), ekonomi teknik adalah disiplin ilmu yang digunakan untuk menganalisa aspek-aspek ekonomis dari usulan investasi yang bersifat teknis. 

Pada kasus industri, biasanya usulan-usulan investasi dapat meliputi beberapa alternatif yang harus dipilih. Dimana pilihan itu sendiri salah satunya bisa saja tak melakukan apa-apa. Dalam menentukan  pilihan inilah dibutuhkan analisa ekonomi teknik dan pastilah dipilih yang paling menguntungkan. Untuk memahaminya dapat dicontohkan sebagai berikut: suatu pabrik akan melakukan penambahan mesin untuk meningkatkan jumlah produksi. Penambahan ini pasti ada beberapa pilihan alternatif, katakanlah A atau B atau C. Dengan menganalisa cara kerja mesin (masalah teknis) pada masing-masing alternatif dapat ditentukan prediksi biaya yang muncul. Dengan asumsi umur teknis sama, dalam hal ini alternatif terbaik akan memberikan total biaya yang paling kecil.

  1. Bunga (Interest)
Pada analisa ekonomi teknik akan selalu berkaitan dengan aliran kas, termasuk bunga. Maka dari itu, hendaknya kita perlu memahami apa itu bunga. Mengacu pada buku karangan Eugene L. Grant, W. Grantireson, Richard S. Leavenworth (1993), definisi bunga adalah uang yang dibayarkan untuk penggunaan uang yang dipinjam atau pengembangan yang bisa diperoleh dari investasi modal yang produktif. Selama periode investasi berlangsung pemilik modal entah itu berasal dari uang pribadi maupun pinjaman tidak dapat menggunakan uang tersebut sehingga diberikan kompensasi yang dikatakan sebagai bunga. Biasanya bunga dinyatakan dalam bentuk persen (%) yang dikenal dengan istilah tingkat suku bunga. Secara matematis dirumuskan sebagai berikut:










Contoh 1:
Seseorang telah meminjam uang Rp 10.000 dengan bunga yang harus dibayar per tahun Rp 600. Maka:

Tingkat bunga =  (Rp 600 : Rp 10.000) X 100% = 6% 

Jadi tingkat bunga yang dibebankan pada contoh 1 sebesar 6% per tahun.

2.1 Bunga Sederhana dan Bunga Majemuk
Ada 2 (dua) jenis bunga, yaitu:
  1. Bunga sederhana 
Bunga sederhana dihitung hanya dari induk tanpa memperhitungkan bunga yang telah diakumulasi pada periode sebelumnya.
  1. Bunga majemuk
Sedangkan bunga majemuk yang sering disebut sebagai bunga berbunga dihitung berdasarkan besarnya induk ditambah dengan besarnya bunga yang telah terakumulasi pada periode sebelumnya. Pada bunga majemuk, bunganya akan dikenakan bunga kembali setiap periode sampai tiba waktunya pembayaran.

Bunga sederhana penting hubungannya dengan pinjaman untuk 1 (satu) periode atau kurang, sedangkan bunga majemuk (seterusnya digunakan istilah “bunga”) penting hubungannya dengan pinjaman untuk 1 (satu) periode atau lebih.
Berikut contoh dari perbedaan perhitungan bunga sederhana dan bunga majemuk.


Contoh 2:
Seorang ibu rumah tangga meminjam uang sebesar Rp 200.000 pada sebuah bank dengan bunga 10%/ tahun selama 3 tahun dan dibayar sekali pada akhir tahun ke-3. Berapa hutang yang harus dibayar oleh ibu tersebut pada akhir tahun ke-3? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat mengikuti perhitungan tabel 1 dan tabel 2.

Tabel 1: Besarnya Hutang yang Harus Dibayar dengan Menggunakan Bunga Sederhana

Tahun
Jumlah pinjaman
Bunga
Jumlah hutang
Jumlah bayar
0
200000
0
200000
0
1

20000
220000
0
2

20000
240000
0
3

20000
260000
260000


Tabel 2: Besarnya Hutang yang Harus Dibayar dengan Menggunakan Bunga Majemuk

Tahun
Jumlah pinjaman
Bunga
Jumlah hutang
Jumlah bayar
0
200000
0
200000
0
1

20000
220000
0
2

22000
242000
0
3

24200
266200
266200


Berdasarkan perhitungan pada tabel 1 dan tabel 2, diketahui Bahwa jumlah pembayaran hutang dengan menggunakan bunga majemuk lebih besar, yaitu Rp 266.200 daripada menggunakan bunga sederhana, yaitu Rp 260.000. Padahal diketahui bahwa bunga yang dikenakan untuk lebih dari 1 (satu) periode biasanya menggunakan bunga majemuk.

2.2 Tingkat Bunga Nominal dan Tingkat Bunga Efektif
Illustrasi untuk memahami jenis bunga ini adalah sebagai berikut: sebuah transaksi hutang dimana bunga dibebankan sebesar 1% per bulan. Kadang Transaksi ini dinyatakan dengan mempunyai tingkat bunga 12% per tahun. Yang tepat, tingkat ini seharusnya sebagai nominal 12% per tahun yang dimajemukkan per bulan. 

Tingkat bunga nominal dan efektif dapat didefinisikan sebagai berikut:
Jika bunga dimajemukkan “m” kali setahun pada tingkat bunga “r/m” per periode majemuk, maka:










Contoh 3:
Jika tingkat bunga nominal 12% per tahun dimajemukkan per bulan, berapa bunga efektif per tahunnya? Untuk menjawab pertanyaan tersebut dapat mengikuti perhitungan berikut:

Berdasarkan persamaan pada rumus sebelumnya diketahui r/m = 1% per bulan dimana jumlah pemajemukan m = 12 karena 1 tahun sama dengan 12 bulan. 













Dengan demikian diketahui bahwa bunga nominal 12% tahun yang dimajemukkan per bulan menghasilkan bunga efektif 12,68%. Dan sekarang kita menjadi tahu apa yang dimaksud dengan tingkat bunga efektif.

  1. Diagram Aliran Kas (Cash Flow Diagram)
Aliran kas akan terjadi jika ada pemindahan uang tunai atau yang sejenis dari satu pihak ke pihak lain. Jika ada penerimaan uang berarti aliran kas masuk dan jika ada pengeluaran uang berarti aliran kas keluar. Jika terjadi kas masuk dan keluar secara bersamaan maka dicari aliran kas nettonya.

Diagram aliran kas adalah suatu ilustrasi grafis dari transaksi-transaksi ekonomi yang dilukiskan pada garis skala waktu. Dimana pengeluaran digambarkan arah ke bawah dan penerimaan arah ke atas. Penggambaran diagram aliran kas berbeda jika ditinjau dari sudut pandang yang berbeda.

Contoh 4:
Pak Bambang hutang uang sebesar Rp 50.000 kepada Bu Nina dengan bunga 10% dan akan dikembalikan dalam 3 periode, yaitu sebesar Rp 66.550. Untuk memahami perhitungan ini akan di bahas pada nilai sekarang dan nilai mendatang.






Gambar 1: Aliran kas untuk Pak Bambang









Gambar 2: Aliran kas untuk Bu Nina


  1. Nilai Sekarang (Present Worth) dan Nilai Mendatang (Future Worth)
Penambahan bunga pada induk melalui pemajemukan merupakan alat untuk mendapatkan nilai ekivalen pada suatu periode mendatang dari sejumlah uang pada saat ini. Misalkan untuk contoh 4, nilai Rp 50.000 saat ini ekivalen dengan Rp 66.550 pada periode ke-3. Nilai ekivalen di suatu saat mendatang ini disebut dengan istilah future worth (FW) dari nilai sekarang.

Sebaliknya, proses untuk menentukan nilai sekarang dari sejumlah uang pada beberapa periode mendatang disebut diskonting. Dan nilai sekarang dari suatu jumlah uang periode mendatang inilah disebut present worth (PW).
Untuk melakukan perhitungan FW dan PW dapat menggunakan rumus sebagai berikut:










Atau dapat diselesaikan dengan menggunakan tabel:


















Keterangan:

r = tingkat bunga nominal per periode
i = tingkat bunga efektif per periode
N = jumlah periode pemajemukan
P = nilai sekarang (PW)
F = nilai mendatang (FW)


Contoh 5:
Perhitungan FW dan PW pada contoh 4.

Jika P diketahui 50.000 maka F dihitung sebagai berikut: 








F = 66.550


Jika F diketahui 66.550 maka P dihitung sebagai berikut: 









P = 50.000


Perlu diketahui untuk kepentingan yang lebih kompleks, perhitungan future worth dan present worth dapat dilakukan menggunakan tabel. Penggunaan tabel jika diterapkan pada contoh 4 adalah sebagai berikut:


Jika P diketahui 50.000 maka F dihitung sebagai berikut:









F = 50.000 (1,3310) = 66.550



Jika F diketahui 66.550 maka P dihitung sebagai berikut:









P = 66.550 (0,7513) = 50.000



Contoh cara melihat tabel mencari F dengan diketahui P dapat dilihat pada tabel dengan bunga 10% seperti pada gambar 3.






Gambar 3: Tabel Pemajemukan Diskrit dengan i=10%.



Berdasarkan pemahaman tentang nilai sekarang dan nilai mendatang terlihat bahwa nilai nominal yang sama pada periode berbeda mempunyai nilai finansial yang berbeda. Tidak jarang kita sebagai ibu rumah tangga kadang dihadapkan pada pilihan alternatif yang berkaitan dengan masalah ekonomi dalam rumah tangga. Pengetahuan mengenai konsep nilai uang dari waktu yang tergambar pada nilai sekarang (present worth) dan nilai yang akan datang (future worth) dapat membantu dalam melakukan pemilihan tersebut.*) By: Yunie Sudiro.


Referensi:
  1. I Nyoman Pujawan (1995); Ekonomi Teknik, Edisi I; PT Widya Guna; Jakarta.
  2. Sritomo Wignjosoebroto (1993); Pengantar Teknik Industri, Edisi Pertama; PT Widya Guna; Jakarta.
  3. Grant, Eugene L. et al (1993); Dasar-dasar Ekonomi Teknik; Cetakan IV; Rineka Cipta; Jakarta.

Jumat, 01 November 2019

Aplikasi Ergonomi untuk Penataan Dapur Rumah




Semua orang tentunya menginginkan efisiensi dalam melakukan setiap pekerjaan. Hal ini tidak hanya berlaku untuk sebuah perusahaan, dalam pencapaian skala pribadipun menginginkannya. Demikian juga dalam menyelesaikan pekerjaan dapur pada sebuah rumah tangga. Desain dan penataan dapur sangat mempengaruhi hal tersebut.

  1. Ergonomi
Mengacu pada buku Ergonomi karangan Bapak Eko Nurmianto (1996) “ istilah “ergonomi” berasal dari Bahasa Latin yaitu ERGON (KERJA) dan NOMOS (HUKUM ALAM) dapat didefinisikan sebagai studi tentang aspek-aspek manusia dan lingkungan kerjanya yang ditinjau secara anatomi, fisiologi, psikologi, engineering, manajemen, dan desain/perancangan. Ergonomi berkenaan pula dengan optimasi, efisiensi, kesehatan, keselamatan dan kenyamanan manusia di tempat kerja, di rumah, dan tempat rekreasi.”

Dari definisi di atas terlihat bahwa pada saat kita melakukan suatu pekerjaan diperlukan kenyamanan agar mencapai hasil yang optimal. Dikatakan nyaman berarti tidak menimbulkan sakit pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis dan juga sedapat mungkin menghindarkan dari kecelakaan dalam melakukan pekerjaan. Pada suatu pabrik, pekerjaan bisa dilakukan berulang-ulang dengan posisi yang tetap. Jika peralatan yang digunakan tidak ergonomis maka dapat menimbulkan cidera pada bagian tubuh tertentu. Selain itu juga dapat menimbulkan kelelahan yang dapat mengakibatkan kecelakaan kerja. Demikian juga untuk peralatan dapur, pasti kita dapat menghemat waktu, tenaga dan sumber daya lainnya jika penataannya memperhatikan unsur-unsur ergonomis.

  1. Desain Dapur Rumah
Sebelum kita membuat rumah tentunya dibuat terlebih dahulu rancangan atau desainnya. Pada pembuatan desain akan dapat menentukan letak dapur dimana, unsur apa saja yang ada di dalamnya dan berapa ukurannya. Ruang dapur yang akan dibuat hendaknya tidak sekedar memberikan luasan tanpa memperhatikan apa saja yang akan diperlukan pada saat berkegiatan di sana. Misalkan saja tatakan kompor harus menyesuaiakan dimensi kompor yang akan dipakai dan seterusnya. Desain ruang dapur nantinya akan berhubungan langsung dengan penataan peralatan dan perlengkapan dapur itu sendiri.

  1. Desain Perabot Dapur Rumah
Untuk mendukung kegiatan yang dilakukan di ruang dapur diperlukan peralatan. Perabot dapur termasuk prioritas yang perlu diperhatikan. Perabot dapur yang ada di setiap rancangan pada dasarnya sama. Hanya saja setiap rumah dapat menyesuaikan sesuai kepentingan masing-masing pemiliknya dan luasan tanah yang tersedia. Pada umumnya perabot yang ada di dapur adalah kitchen set. Dalam pembuatan dan pemasangan perabot ini hendaknya memperhitungkan hal-hal yang nantinya tidak menyulitkan aktivitas di dapur. Misalkan saja ketinggian pemasangan tatakan kompor, jika terlalu rendah atau terlalu tinggi akan menyusahkan operator yang sedang menggunakan kompor tersebut. Akibatnya ada beberapa kemungkinan yang terjadi;
  1. Hasil masakannya tidak sesuai.
  2. Sakit pada bagian tubuh tertentu.
  3. Menyebabkan kecelakaan, misalkan sering terkena peralatan yang panas.
  4. Membuang waktu karena seharusnya dapat dilakukan lebih singkat.
  5. Pemborosan sumber daya karena akibat dari hal-hal yang mungkin terjadi tersebut di atas (poin 1 - 4).

Maka dari itu pada saat mendesain perabot dapur harus memperhitungkan faktor ergonomi, terutama masalah ukuran. Seperti contoh sebelumnya tentang ketinggian dudukan kompor, dan tentunya masih banyak ukuran lain yang harus ditentukan. Penentuan ukuran ini kita dapat berpatokan pada  data anthropometri. Masih mengacu pada buku Ergonomi karangan Bapak Eko Nurmianto (1996) dikatakan bahwa “anthropometri adalah suatu kumpulan data numerik yang berhubungan dengan karakteristik fisik tubuh manusia, ukuran, bentuk dan kekuatan serta penerapan dari data tersebut untuk penanganan masalah desain”. Penerapan data ini dapat dilakukan jika tersedia nilai mean (rata-rata) dan standar deviasi dari suatu distribusi normal. 

  1. Lay out Dapur Rumah
Lay out atau tata letak akan mempengaruhi jarak jangkauan dalam melakukan aktivitas di dapur. Untuk itu peletakan peralatan dapur harus mempertimbangkan proses aktivitas di dapur. Selain masalah jarak jangkauan juga harus mempertimbangkan keterkaitan antara peralatan yang satu dengan yang lainnya. Misalkan letak tabung gas, hendaknya tidak jauh dengan kompor gas. 

  1. Suasana Dapur Rumah
Kenyamanan dapat dikatakan selalu berhubungan dengan fisik dan psikis. Selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah suasana di dapur. Hal ini bisa meliputi suhu ruangan, warna dan unsur estetika. Suhu ruangan dapat berhubungan dengan ventilasi atau pemasangan pendingin ruangan. Untuk warna dan estetika dapat disesuaikan dengan selera penggunanya.


Penataan dapur rumah sangat berkaitan dengan desain dari dapur rumah. Penyusunan desain dapur rumah dapat meliputi desain perabot dapur, tata letak (lay out) dapur, temperatur ruangan, warna dan estetika. Untuk menentukan ukuran yang behubungan dengan perabot dapur dapat berpedoman pada data anthropometri agar sesuai dengan anatomi orang yang beaktivitas di dapur tersebut. Penataan dapur yang ergonomis akan membuat kita tidak merasa terpaksa harus beraktivitas di dapur.*) By: Yunie Sudiro


Referensi:
Eko Nurmianto, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (1996); Ergonomi: Konsep Dasar dan Aplikasinya; Edisi I; Guna Widya; Jakarta

Rabu, 02 Oktober 2019

Cara Membersihkan Dapur




Menjaga kebersihan rumah termasuk bagian dapur adalah salah satu pekerjaan yang ada dalam suatu rumah tangga. PIC (Person In Charge) untuk pekerjaan ini umumnya dipegang oleh ibu rumah tangga. Meskipun dalam pelaksanaannya bisa didelegasikan kepada yang lain, misalkan ART (Asisten Rumah Tangga). Dalam mendelegasikan pekerjaan kepada orang lain diperlukan pengawasan untuk memastikan hasil pekerjaan yang dikerjakan apakah sudah memenuhi standar kita. Untuk itu lebih baik kita sebagai PIC menguasai proses akan pekerjaan tersebut. Di sisi lain, dalam kasus rumah tangga sering terjadi tiba-tiba ART mengundurkan diri pada saat kita belum sempat mendapat penggantinya. Keuntungan lain jika kita dapat menguasai proses, dalam hal ini cara membersihkan bagian dapur rumah juga dapat dijadikan salah satu materi pembelajaran tentang life skills kepada anak-anak kita. 

Bagi kebanyakan orang mungkin saja cara membersihkan dapur adalah hal yang mudah dilakukan. Tapi saya yakin pasti ada diantara kita yang tak tahu bagaimana cara membersihkan dapur. Bisa saja ada banyak cara membersihkan dapur tergantung bagaimana rancangan rumahnya dan pengetahuan serta pengalaman seseorang. Berikut adalah salah satu cara yang dapat dipakai acuan dalam membersihkan dapur. 

  1. Cara Membersihkan Kompor dan Sekitarnya
Pada umumnya masyarakat kita menggunakan kompor gas untuk memasak. Pembersihan diawali dengan melepas tungku kompor. Setelah itu kita mengelap semua bagian body kompor termasuk selang gas dengan menggunakan lap yang sudah dibasahi dengan campuran air dan deterjen. Kemudian kita mengeringkannya dengan lap kering atau tisu agar sisa deterjen dan minyak terangkat. Tungku dicuci dengan campuran air dan deterjen. Setelah kering dapat dipasang kembali pada tempatnya.

Berikutnya kita membersihkan sekitar kompor dan bawah kompor  yang umumnya terbuat dari keramik atau granit. Untuk membersihkannya dengan cara yang sama, yaitu mengelapnya dengan menggunakan lap yang sudah dibasahi dengan campuran air dan deterjen. Kemudian kita mengeringkannya dengan lap kering atau tisu agar sisa deterjen dan minyak terangkat.

  1. Cara Mencuci Piring
Langkah-langkah mencuci piring dengan tangan dapat mengikuti urutan sebagai berikut:
  1. Membuang sisa makanan ke tempat sampah. Jangan membuang sisa makanan ke dalam saluran pembuangan air karena dapat menyumbat saluran pembuangan air. 
  2. Selalu membasahi piring setelah dipakai agar pada saat mencucinya mudah dibersihkan.
  3. Menyiapkan campuran air dan deterjen pencuci piring sesuai takaran yang dianjurkan atau dapat juga dengan campuran air dan sabun cream.
  4. Celupkan spon ke dalam campuran deterjen tersebut.
  5. Menggosok semua permukaan piring kotor dengan spon tersebut di atas
  6. Bilas dengan air sampai bersih.
  7. Cek apakah piring sudah bebas dari kotoran, sisa deterjen dan bau amis. Jika belum bersih dapat mengulanginya lagi mulai dari langkah ke 5. Jika Sudah bersih dapat langsung diletakkan pada rak piring agar kering dan setelah itu dapat digunakan lagi.

  1. Cara Membersihkan Bak Cuci Piring dan Sekitarnya
Umumnya bak cuci piring yang dipakai terbuat dari stainless steel. Langkah-langkah berikut dapat diikuti untuk membersihkannya:
  1. Selalu membuang sampah sisa makanan yang tersangkut di sarangan saluran pembuangan air pada bak cuci piring setelah selesai mencuci piring.
  2. Membersihkan seluruh permukaan bak cuci piring dengan menggunakan sabut pencuci piring yang sudah diberi campuran air dan deterjen. 
  3. Mengeringkan  seluruh permukaan bak cuci piring dengan lap kering.

Untuk sekitar bak cuci piring sama halnya pada kompor, umumnya terbuat dari keramik atau granit. Untuk membersihkannya, yaitu mengelapnya dengan menggunakan lap yang sudah dibasahi dengan campuran air dan deterjen. Kemudian kita mengeringkannya dengan lap kering atau tisu.

  1. Cara Membersihkan Kitchen Set
Kitchen set merupakan furniture yang berada di dapur yang berbentuk lemari kabinet yang digunakan untuk menyimpan perlengkapan rumah tangga terutama perlengkapan dapur. Lemari ini biasanya terletak di atas dan dibawah sekitar kompor dan tempat cuci piring. Dalam kesehariannya cara membersihkannya cukup mengelap bagian luarnya dengan lap basah. Sedangkan untuk membersihkan bagian dalamnya dapat dilakukan dengan cara mengeluarkan semua barang, kemudian mengelapnya dengan menggunakan lap basah. Setelah kering kita dapat menata kembali semua barang kedalamnya. Pembersihan ini dilakukan secara berkala, misalkan seminggu sekali.

  1. Cara Membersihkan Lantai Dapur
Alat dan bahan yang diperlukan meliputi: sapu ijuk, cikrak, alat mengepel, timba, obat pel dan air. Cara membersihkannya dapat mengikuti urutan sebagai berikut:
  1. Diawali dengan menyapu lantai dengan sapu ijuk. Setiap ada kumpulan debu dimasukkan ke dalam cikrak untuk dibuang ke tempat sampah. 
  2. Setelah itu siapkan campuran air dan obat pel ke dalam timba sesuai takaran yang disarankan.
  3. Celupkan alat pel pada campuran obat pel, lalu peras supaya tidak terlalu basah saat disapukan ke lantai. 
  4. Kita mengepel lantai dengan cara menyapukan alat pel ke lantai. Saat mengepel kita berjalan mundur dengan tujuan yang sudah selesai dipel tidak terinjak lagi dengan kaki kita. Karena lantai yang masih basah akan tampak kotor jika terinjak oleh kaki kita.


Menjaga kebersihan dapur rumah kita merupakan bagian dari pekerjaan rumah tangga. Meskipun kita tidak melakukan sendiri pekerjaan ini, hendaknya tetap mengetahui proses bagaimana cara membersihkan dapur agar dapat memastikan hasil pekerjaan tersebut sesuai standart kita. Selain itu, dengan mengetahui sendiri proses bagaimana cara membersihkan dapur, kita tidak akan kesulitan jika harus menghadapi situasi tidak ada bantuan untuk melakukan pekerjaan tersebut. Keuntungan tambahannya adalah dapat mengajarkannya kepada anak-anak kita sebagai bagian materi tentang life skills. *) By: Yunie Sudiro


Referensi:
  1. Yunie Sudiro (2019); Cara Membersihkan Bagian Luar Rumah; Manajemenrumahtangga.com



Rabu, 18 September 2019

Emas Sebagai Alternatif Cadangan Keuangan Keluarga




Uang dapat dikatakan sebagai roda kehidupan suatu rumah tangga. Pada jaman sekarang, roda kehidupan pada suatu rumah tangga akan susah berputar jika tanpa uang. Semua kebutuhan sehari-hari, mulai urusan rumah sampai pemenuhan kebutuhan pribadi masing-masing anggota keluarga tak akan bisa terpenuhi jika keluarga tersebut tak mempunyai uang. Di sisi lain, uang yang dimiliki setiap keluarga mempunyai keterbatasan masing-masing. Dengan demikian diperlukan kecermatan dalam penggunaannya agar tidak sampai kekurangan. 

  1. Perencanaan Keuangan
Tidak hanya perusahaan besar yang memerlukan perencanaan keuangan. Sebuah keluarga juga penting untuk selalu membuat perencanaan keuangan setiap periode waktu tertentu. Semua kegiatan dalam sebuah rumah tangga yang berhubungan dengan uang hendaknya dibuat sebelum periode berjalan. Kegiatan ini umum kita kenal dengan istilah penganggaran (budgeting). Melalui penganggaran, kita sudah dapat menetapkan berapa pendapatan dan berapa pengeluaran yang akan terjadi pada rumah tangga kita pada bulan berikutnya jika periode yang dipakai adalah bulan. Dengan demikian diharapkan rumah tangga tersebut dapat mengelolah keuangan dengan tepat, sehingga terhindar dari kekurangan secara finansial. 
Perencanaan kadang tidak sesuai dengan rencana. Demikian halnya dengan penganggaran. Karena situasi dan kondisi yang direncanakan kadang berbeda dengan kenyataan, anggaran yang kita buat bisa kurang bahkan bisa lebih. Untuk mengantisipasi kekurangan pada anggaran, kita berikan kelonggaran (allowance) sebagai dana darurat.


  1. Uang
Uang yang kita gunakan untuk transaksi sehari-hari umumnya berupa uang cash dan uang virtual atau digital. Uang cash terbuat dari kertas dan logam, sedangkan contoh uang virtual diantaranya adalah Go Pay dan Link Aja. Pemilihan bentuk uang untuk keperluan transaksi sehari-hari tergantung dari kenyamanan masing-masing individu. Hanya saja dalam menentukan komposisi jumlahnya harus memperhatikan kelebihan dan kelemahan masing-masing bentuk uang yang akan dipakai  untuk transaksi sehari-hari. Jangan sampai semua uang yang dibawa hanya dalam bentuk virtual ternyata saat transaksi listrik padam atau jaringan telekomunikasinya yang padam.

  1. Nilai Uang Dari Waktu (Time Value Of Money)
Pengertian nilai uang dari waktu dapat tergambar pada saat kita memperoleh barang yang sama tetapi harus mengeluarkan jumlah uang yang lebih besar. Hal ini biasa kita kenal sebagai inflasi. Pada inflasi, uang yang kita punya nilainya akan turun bersamaan dengan bertambahnya waktu. Sebagai contoh: pada tahun 2000 harga minyak goreng 2 liter sebesar Rp 9.000 pada saat ini (tahun 2019) harga minyak goreng 2 liter sebesar Rp 23.000 untuk merk yang sama. Pada contoh tersebut terlihat bahwa nilai uang kita saat ini jauh lebih rendah dari tahun 2000.
Sebagai Illustrasi lain untuk memahami nilai uang dari waktu adalah sebagai berikut:
Bila kita sebulan yang lalu meminjam uang Rp 10.000 dari bank dan bulan berikutnya (bulan ini) harus membayar Rp 10.100 karena bank membebankan bunga 1% perbulan. Maka dalam hal ini, secara finansial Rp 10.000 sebulan yang lalu sama dengan Rp 10.100 pada bulan ini (saat ini).
Pada illustrasi tersebut terlihat bahwa besaran nominal yang berbeda sebenarnya memiliki nilai yang sama. Jadi seandainya kita memiliki Rp 10.000 pada sebulan yang lalu dan tak ada pengembangan apapun sehingga tetap Rp 10.000 pada bulan ini (saat ini) dapat dikatakan rugi, karena nilai uang tersebut turun. 

  1. emas
Tabungan keluarga selain berupa tabungan uang, mempunyai beragam jenis. Tabungan ini biasa kita dengar dengan istilah investasi.  Investasi ada yang  langsung dapat dicairkan (contoh: emas) dan ada pula yang harus menunggu waktu dalam pencairannya (contoh: tanah). Bentuk tabungan hendaknya juga tidak  dalam  1(satu) jenis saja. Untuk tujuan berjaga-jaga jika sewaktu-waktu dana darurat tidak ada, maka diperlukan bentuk tabungan yang mudah cair. Dalam hal ini emas dapat dijadikan alternatif pilihan.

  1. Perhiasan
Keuntungan membeli perhiasan emas adalah dapat dipakai sebagai penunjang penampilan dan dapat dijual kembali. Menjual perhiasan juga terbilang mudah, yaitu menjual kembali pada toko yang menjualnya dengan membawa sertifikat/kwitansi pembelian. Harga jual mengikuti harga pasar yang berlaku, hanya saja karena bentuk perhiasan akan dipotong ongkos pembuatan antara 15% - 20% tergantung aturan masing-masing toko. Meskipun begitu, saat kita membeli perhiasan harus memastikan pada penjualnya berapa potongannya jika nanti kita menjualnya kembali. Hal ini menghindari kita terjebak pada toko yang menjual sebagian perhiasannya tak bisa dijual kembali. Karena jika kita terlanjur membeli dan baru tahu saat mau menjual, ternyata tokonya tidak mau membeli, kemudian kita bawa ke toko lain yang mau menerimanya akan dipotong sebesar 50%. 

Berbeda lagi dengan perhiasan berlian. Perhiasan ini memang terkesan mewah saat dipakai. Perhiasan berlian yang umumnya terbingkai dengan emas jika dijual kembali akan dipotong sebesar 35% dari harga kwitansi, bukan harga pasar. Sama halnya dengan perhiasan emas biasa, pada saat membeli harus memastikan kepada penjualnya berapa potongannya jika nanti kita menjualnya kembali. Hal ini juga menghindari kita terjebak pada toko yang menjual sebagian perhiasannya tak bisa dijual kembali.

  1. Emas Batangan
Selain berupa perhiasan, emas juga dijual dalam bentuk koin, dinar dan batangan. Emas dalam bentuk ini jika dijual kembali tidak dipotong ongkos pembuatan dan mengikuti harga pasar. Dari ketiga bentuk tersebut yang paling umum dibeli masyarakat adalah bentuk batangan. Emas batangan tersedia mulai berat 1 (satu) gram. Emas batangan yang tersedia biasanya ada 2 jenis, yaitu produksi Antam dan produsi UBS. Pada saat kita mau menjual emas batangan ini tidak harus ke toko yang sama saat membeli.


Agar pengelolahan  keuangan keluarga sesuai harapan diperlukan adanya rencana anggaran untuk setiap periode, misalkan setiap bulan. Yang mana didalam pelaksanaannya bisa terjadi ketidaksesuaian dengan rencana anggaran yang dibuat. Untuk itu, kita seharusnya selalu menyediakan dana cadangan. Dana cadangan berupa tabungan yang jenisnya bisa beragam. Komposisi jenis tabungan yang dimiliki sebaiknya tidak hanya 1 (satu) jenis, salah satunya hendaknya yang mudah dan cepat pencairannya. Emas dapat menjadi alternatif pilihan karena mudah dicairkan dan harganya mengikuti pasar, artinya nilai uang dari emas tersebut minimal tetap meskipun waktu telah berjalan.*) By: Yunie Sudiro


Referensi:
  1. I Nyoman Pujawan (1995); Ekonomi Teknik Edisi I; PT Widya Guna; Jakarta
  2. Yunie Sudiro (2019); Perlukah Kita Ikut Arisan; Manajemenrumahtangga.com





Kamis, 12 September 2019

Perlukah Kita Ikut Arisan?




Istilah arisan tidak asing bagi kita terutama para wanita. Dalam masyarakat kita, arisan adalah kegiatan mengumpulkan sejumlah iuran yang dikonversikan dalam bentuk uang pada periode tertentu oleh suatu kelompok yang dapat dikatakan sebagai anggota. Setiap anggota berhak menerima hasil pengumpulan iuran tersebut berdasarkan urutan hasil pengundian. Bagi kita sebagai masyarakat Indonesia rata-rata sudah mengenal budaya arisan dari kecil atau masa anak-anak. Saya pribadi sudah mulai mengikuti arisan sejak duduk di Sekolah Dasar. Yang menjadi pertanyaan adalah apakah perlu kita mengikuti arisan? 

  1. Tujuan Arisan
Sebelum kita dapat menjawab pertanyaan tersebut, mari kita telaah apa yang menjadi tujuan kita dari mengikuti arisan. Setiap orang pasti mempunyai tujuan yang berbeda-beda. Yang pertama, ada yang mengikuti arisan untuk tujuan bersosialisai, menjalin silahturahmi dan mencari kenalan baru. Yang kedua, ada yang mengikuti arisan dengan tujuan menabung. Pada golongan pertama mungkin tidak mempermasalahkan berapa iuran yang dibayar ataupun berapa yang akan diperoleh, yang penting mereka cocok dengan para anggota lainnya. Sedangkan untuk golongan yang kedua sangat memperhitungkan jumlah uang yang didapat dari arisan tersebut. 

  1. Jenis-jenis Arisan
Berikut ada beberapa jenis arisan yang dapat dipilih:

  1. Arisan uang 
Umumnya arisan dialkukan dengan cara mengumpulkan iuran dengan jumlah nominal tetap. Misalkan saja ada kelompok arisan beranggotakan 12 orang, iuran setiap bulan Rp 100.000 dimulai bulan Januari, pengundian tiap bulan hanya 1 (satu) orang. Maka dalam kelompok arisan tersebut setiap orang berhak mendapatkan hasil pengumpulan dana sebesar  Rp 1.200.000 atau 12 X Rp 100.000. Untuk urutan kapan seseorang mendapatkan hasil pengumpulan dana tersebut dalam tiap bulannya tergantung pada hasil undian. Undian ini biasanya dilakukan dengan cara membuat gulungan kertas kecil yang tiap gulungan tersebut berisi nama-nama anggotanya, kemudian ditaruh pada sebuah wadah yang ditutup dengan lubang kecil yang hanya bisa mengeluarkan 1 (satu) gulungan kertas. Nama yang sudah keluar disobek, sehingga yang tertinggal di wadah hanya yang belum dapat. Pada contoh di atas terlihat bahwa akan ada anggota yang menerima arisan pertama pada bulan Januari dan pasti ada yang menerima di bulan Desember sebagai penerima terakhir dengan jumlah uang yang sama yaitu Rp 1.200.000.


  1. Arisan Daging Sapi
Arisan ini dalam menentukan besaran iuran berdasarkan harga daging  sapi yang berlaku pada saat penarikan arisan dilaksanakan. Misalkan saja ada kelompok arisan beranggotakan 12 orang, iuran setiap bulan adalah 1 kilogram (kg) daging dimulai bulan Januari, pengundian tiap bulan hanya 1 (satu) orang. Maka dalam kelompok arisan tersebut setiap orang berhak mendapatkan hasil pengumpulan dana senilai 12 kg daging sapi. Jika pada bulan Januari harga daging per kg sebesar Rp 80.000, maka yang mendapat arisan pada putaran pertama akan memperoleh dana sebesar Rp 80.000 X 12 kg = Rp 96.000. Jika ternyata saat penarikan arisan pada bulan Desember harga daging naik menjadi Rp 90.000 per kg, maka tiap anggota harus membayar iuran sebesar Rp 90.000 dan yang mendapat arisan memperoleh dana sebesar Rp 90.000 X 12 kg = Rp 1.080.000.


  1. Arisan Emas
Arisan ini pada dasarnya sama dengan arisan daging sapi, hanya saja dalam menentukan besaran iuran didasarkan pada harga emas yang berlaku pada saat penarikan arisan dilaksanakan. Misalkan saja ada kelompok arisan beranggotakan 12 orang, iuran setiap bulan adalah 1  gram (gr) emas dimulai bulan Januari, pengundian tiap bulan hanya 1 (satu) orang. Maka dalam kelompok arisan tersebut setiap orang berhak mendapatkan hasil pengumpulan dana senilai 12 gr emas. Jika pada bulan Januari harga emas per gr sebesar Rp 500.000, maka yang mendapat arisan pada putaran pertama akan memperoleh dana sebesar Rp 500.000 X 12 gr = Rp 6.000.000. Jika ternyata saat penarikan arisan pada bulan Desember harga emas naik menjadi Rp 510.000 per gr, maka tiap anggota harus membayar iuran sebesar Rp 510.000 dan yang mendapat arisan memperoleh dana sebesar Rp 510.000 X 12 gr = Rp 6.120.000.


  1. Arisan Beras
Arisan ini pada dasarnya sama dengan arisan daging sapi dan emas,  hanya saja dalam menentukan besaran iuran didasarkan pada harga  beras yang jenisnya disepakati semua anggota dan berlaku pada saat penarikan arisan dilaksanakan. Misalkan saja ada kelompok arisan beranggotakan 12 orang, iuran setiap bulan adalah 1 kwintal beras dimulai bulan Januari, pengundian tiap bulan hanya 1 (satu) orang. Maka dalam kelompok arisan tersebut setiap orang berhak mendapatkan hasil pengumpulan dana senilai 12 kwintal beras saat namanya muncul dalam pengundian. 


  1. Nilai Uang Dari Waktu (Time Value Of Money)
Pengertian nilai uang dari waktu dapat tergambar pada saat kita memperoleh barang yang sama tetapi harus mengeluarkan jumlah uang yang lebih besar. Hal ini biasa kita kenal sebagai inflasi. Pada inflasi, uang yang kita punya nilainya akan turun bersamaan dengan bertambahnya waktu.
Sebagai Illustrasi lain untuk memahami nilai uang dari waktu adalah sebagai berikut:
Bila kita sebulan yang lalu meminjam uang Rp 10.000 dari bank dan bulan berikutnya (bulan ini) harus membayar Rp 10.100 karena bank membebankan bunga 1% perbulan. Maka dalam hal ini, secara finansial Rp 10.000 sebulan yang lalu sama dengan Rp 10.100 pada bulan ini (saat ini).
Pada illustrasi tersebut terlihat bahwa besaran nominal yang berbeda sebenarnya memiliki nilai yang sama. 


      Para wanita yang memilih peran sebagai Ibu Rumah Tangga ataupun mempunyai peran ganda sebagai pekerja dan siapa saja yang membutuhkan wadah bersosialisasi melalui arisan, hendaknya memilih kelompok arisan yang dirasa cocok dan memberikan manfaat yang dicari. Dan jika ingin mengikuti arisan dengan tujuan menabung lebih cocok memilih arisan yang memperhitungkan nilai uang disamping juga harus memperhatikan para anggotanya untuk kepastian kepercayaan. Bagi yang tidak mempunyai kedua tujuan tersebut harusnya tidak perlu mengikuti arisan.*) By: Yunie Sudiro.


Referensi:
I Nyoman Pujawan (1995); Ekonomi Teknik Edisi I; PT Widya Guna; Jakarta